.webp)
Dalang kondang Ki Anom Suroto dimakamkan di tanah kelahirannya di Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring, Klaten. Pemakaman Anom Suroto ini diiringi hujan rintik dan tangis keluarga.
Jenazah tiba di makam Depokan, Desa Juwiring, Kamis (23/10/2025) pukul 16.15 WIB dengan mobil ambulans. Hujan rintik yang turun sejak selepas ashar mengiringi penurunan peti jenazah.
Di depan peti jenazah terlihat putra Anom Suroto, Bayu Aji dan adik kandungnya serta Ki Bagong Darmono. Bayu terlihat membawa keris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat jenazah Anom Suroto diturunkan ke liang lahad dan ditimbun tanah, Bayu tak kuasa meneteskan air matanya. Sejumlah anggota keluarga pun ikut terisak.
Para pelayat tampak mengikuti prosesi sejak kedatangan jenazah sampai penguburan. Para pelayat pun memadati kompleks makam yang dipagari besi.
Mereka mengabadikan momen terakhir melihat Ki Anom Suroto. Bahkan para pelayat ikut melafalkan kalimat tauhid laaillahaillallah saat tanah terus ditimbunkan di pusara.
Ki Anom Suroto dikebumikan tepat di samping makam ayahnya Ki Sadiyun Hardjodarsono yang juga seorang dalang kondang.
"Ini kan makam keluarga," ungkap adik ipar Ki Anom Suroto, Subowo Puspo Harjono, kepada detikJateng.
Subowo mengaku terakhir bertemu Anom Suroto di RS Dr Oen Kandang Sapi pada Rabu (22/10) sore. Kala itu, Anom disebut banyak bercerita dan memberikan pesan ke keluarga.
"Alhamdulillah saya jagongan ngobrol, wajahnya berseri, cerita panjang lebar. Bahkan Pak Anom pesan ke keluarga 'Ojo do bentrok, ojo do crah (berpecah belah), ojo do padu (bertengkar)' itu welingnya, itu diulang-ulang," kata Anom.
Sebelumnya diberitakan, Ki Anom Suroto meninggal dunia pagi tadi. Ki Anom disebut menghembuskan napas terakhirnya di RS dr Oen Kandang Sapi pada pukul 07.00 WIB tadi.
(ams/apl)
