Detik-detik Pria Grobogan Ditemukan Tewas Terhimpit Truk hingga Diekshumasi

Detik-detik Pria Grobogan Ditemukan Tewas Terhimpit Truk hingga Diekshumasi

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Rabu, 01 Okt 2025 20:49 WIB
Petugas melaksanakan proses ekshumasi makam warga bernama Alif di Grobogan.
Petugas melaksanakan proses ekshumasi makam warga bernama Alif di Grobogan. Foto: Ardian Dwi Kurnia/detikJateng
Grobogan -

Seorang pria di Grobogan, Alif Fianto (23) tewas usai terimpit truk di sebuah gudang jagung di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Begini kronologi yang diungkapkan polisi.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, menyampaikan peristiwa ini terjadi pada Sabtu (6/9) lalu. Keberadaan Alif di bawah truk diketahui oleh salah satu saksi yang datang ke lokasi kejadian.

"Sabtu, 6 September 2025 ditemukan korban (Alif) pukul 14.55 WIB di gudang jagung di Dusun Semen RT 2 RW 6, Desa Sidorejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan. Awal mulanya (keberadaan Alif) diketahui, jadi salah satu saksi berencana mau mengambil timbangan di gudang jagung itu. Setelah tiba di gudang jagung, ternyata (saksi) melihat kondisi truk colt diesel yang diparkir di gudang jagung itu dalam kondisi mesin menyala dengan kondisi rodanya berputar ke kanan. Setelah dicek ternyata ditemukan korban itu terimpit di antara bodi truk dengan dinding. Terimpitnya di sebelah kanan truk," kata Rizky saat ditemui detikJateng di Mapolres Grobogan, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengetahui Alif terhimpit, saksi kemudian memanggil beberapa temannya. Mereka kemudian berupaya mengeluarkan Alif dan membawanya ke klinik.

ADVERTISEMENT

"Kemudian dicek sama saksi, korban sudah tidak bergerak. Karena mobil masih menyala, saksi mematikan mesinnya. Baru setelah itu saksi memanggil teman-temannya untuk mengeluarkan korban. Sebagian ada yang menggeser truk supaya korban bisa dikeluarkan. Setelah di lokasi dicek yang bersangkutan itu sudah tidak bernapas, akhirnya dibawa ke Klinik Kusumawardani Jatiharjo," terang Rizky.

Rizky menyebut polisi mendapatkan laporan peristiwa itu pada pukul 15.10 WIB. Petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan rekonstruksi.

"Warga-warga yang datang itu sempat menggeser truk ke sebelah kiri. Karena saat petugas datang posisi truk itu sudah nggak mepet ke dinding sebelah kanan, sudah agak ke tengah," jelas Rizky.

"Semulanya jarak antara truk dengan dinding hanya 30 sentimeter, bergeser jadi 3 meter. Pada saat kita olah TKP ada bekas seperti jejak ban, jadi kita bisa sedikit mendapat gambaran posisi awal truknya tersebut. Terus juga ada foto dari warga sebelum korban diamankan itu. Jadi kita bisa sedikit merekonstruksi posisi korban dengan truknya," tambahnya.

Selain menggelar rekonstruksi, polisi juga melakukan olah TKP. Rizky juga menuturkan polisi telah memeriksa beberapa saksi dan mengamankan truk.

"Kita sudah cek yang pertama saksi-saksi yang di TKP terutama saksi yang pertama kali menemukan, kemudian kita juga cek petunjuk lain seperti CCTV dan sebagainya di TKP sudah kita cek juga. Kemudian pengambilan sidik jari, kendaraan yang diduga menjadi objek penyebab kematian ini sudah kita sita dan saat ini sedang kita melakukan pemeriksaan terkait kondisi kendaraan tersebut kenapa bisa terjadi kendaraan itu mengimpit korban," terang Rizky.

Rizky mengatakan ada permintaan dari pihak keluarga untuk mendalami peristiwa ini, sehingga perkara yang semula ditangani Polsek Pulokulon kemudian diambil alih Polres Grobogan. Pihaknya kemudian melakukan pembongkaran makam dan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.

"Awalnya perkara ini dipegang sama polsek. Karena dari pihak keluarga juga ada permintaan untuk dilakukan penyelidikan lebih mendalam terkait penyebab kematian dari salah satu keluarganya, maka dari kami Sat Reskrim mengambil alih perkara tersebut," tutur Rizky.

"Tindak lanjutnya, hari ini (Rabu, 1/10) kami melaksanakan ekshumasi (pembongkaran makam) terhadap korban karena kemarin belum terlihat penyebab kematiannya apa. Jadi harapannya hari ini dengan ekshumasi kita bisa tahu korban ini penyebab kematiannya seperti apa. Sambil nanti kita juga melakukan penyelidikan lain seperti mencari saksi-saksi yang lain dan bukti-bukti lain di TKP.

Rizky menyebut saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi. Dia juga berharap penyebab pasti kematian Alif dapat segera terungkap.

"Kita menunggu nanti hasil dari dokter terkait hasil autopsinya seperti apa, mudah-mudahan nanti bisa dapat hasil penyebab kematiannya seperti apa, kemudian nanti juga kita rangkai dengan hasil penyidikan lanjutan di TKP," pungkasnya.

Istri Korban Anggap Kematian Suaminya Janggal

Istri korban, Nopi Widiyawati (23), merasa kematian suaminya janggal. Menurutnya, ada pihak lain yang terlibat dalam peristiwa yang menimpa Alif.

"Kan (Alif) ke sana sendiri, kalau kecelakaan sendiri, itu masa? Soalnya kan itu mepet tembok (truk) engkelnya, masa bisa jatuh sendiri itu kan nggak mungkin. Pasti kan ada orang di balik itu. Nggak mungkin sendiri," kata Nopi saat ditemui detikJateng di makam Alif, Rabu (1/10/2025).

Nopi menduga, ada orang lain yang berada di balik kemudi truk dan sengaja menghimpit Alif. Dia juga merasa ada yang tidak beres dari proses olah TKP.

"Mungkin dia (Alip) kan dari samping, terus ada orang yang nyetir di dalemnya itu, jadi ketatap tembok itu terus jatuh di bawah mungkin. Ada orang memang sengaja," jelas dia.

"Itu di sana (di gudang jagung tempat kejadian) kalau memang ada kecelakaan kan harus digaris polisi atau engkelnya itu harus dibawa, itu kok enggak, kok sampai lama banget," tambah Nopi.

Nopi juga menggambarkan kondisi tubuh korban saat tiba di rumah. Menurutnya, ada beberapa bagian tubuh yang gosong.

"(Kondisi tubuh) kalau sampai di rumah itu wajahnya sudah gosong semua, di dadanya gosong," ucap Nopi.

Novi menuturkan pihak keluarga kemudian meminta polisi untuk melakukan ekshumasi dan autopsi. Mereka ingin mengetahui penyebab kematian Alif.

"(Ekshumasi dan otopsi dilakukan) biar tau kejelasannya, kronologinya, meninggalnya kenapa. Iya (ekshumasi ini permintaan keluarga)," ucap Nopi.

Nopi berharap segera mendapat kejelasan mengenai peristiwa ini. Jika ternyata ditemukan adanya faktor lain penyebab Alif meninggal, pihak keluarga disebut akan mencari keadilan.

"Kalau memang itu murni kecelakaan karena nyetir sendiri, keluarga menerima. Kalau memang ada faktor lain kita minta keadilan sesuai dengan hukum yang berlaku," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam seorang laki-laki di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Ekshumasi ini dilakukan pada Rabu (1/10/2025) pagi terhadap makam Alif Fianto (23) yang disebut terdapat kejanggalan pada kematiannya.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengatakan korban dimakamkan setelah dikabarkan meninggal karena terhimpit truk pada Sabtu (6/9) lalu. Kemudian keluarga merasa ada kejanggalan dan pihak kepolisian melakukan tindak lanjut.

"Benar hari ini ada ekshumasi terkait yang kemarin orang meninggal dunia karena terhimpit truk. Jadi karena dari pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan, makannya terkait perkara itu kami tindak lanjuti perkara dilimpahkan ke polres. Tindak lanjutnya hari ini kami lakukan ekshumasi," kata Rizky saat dikonfirmasi detikJateng melalui sambungan telepon, Rabu (1/10).

Halaman 2 dari 2
(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads