Polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam seorang laki-laki di Desa Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Ekshumasi ini dilakukan pada Rabu (1/10/2025) pagi terhadap makam Alif Fianto (23) yang disebut terdapat kejanggalan pada kematiannya.
Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengatakan korban dimakamkan setelah dikabarkan meninggal karena terhimpit truk pada Sabtu (6/9) lalu. Kemudian keluarga merasa ada kejanggalan dan pihak kepolisian melakukan tindak lanjut.
"Benar hari ini ada ekshumasi terkait yang kemarin orang meninggal dunia karena terhimpit truk. Jadi karena dari pihak keluarga menemukan adanya kejanggalan, makannya terkait perkara itu kami tindak lanjuti perkara dilimpahkan ke polres. Tindak lanjutnya hari ini kami lakukan ekshumasi," kata Rizky saat dikonfirmasi detikJateng melalui sambungan telepon, Rabu (1/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJateng tiba di Pemakaman Desa Mlowokarangtalun pukul 09.15 WIB bersamaan dengan datangnya mobil Tim Inafis Polres Grobogan. Terlihat beberapa aparat dan petugas medis sudah berkumpul. Sekitar pukul 09.20 WIB beberapa aparat dan belasan warga sekitar sudah ada di lokasi.
Pantauan detikJateng di lokasi, makam Alif tampak dikelilingi tirai berwarna biru muda dengan tiang bambu. Bagian atasnya ditutupi tenda bertiang besi berwarna hijau. Pada sisi luar tirai tersebut, garis polisi juga terlihat memagari sisi luar.
Pukul 09.30 WIB, terlihat beberapa keluarga memasuki area makam Alif. Tak lama, di belakang mereka sejumlah petugas menyusul.
Sayup-sayup terdengar lantunan doa dari dalam area makam yang tertutup tirai biru itu. Pukul 09.50 WIB, keluarga tampak keluar dari area tersebut.
Keluarga kemudian duduk di luar garis polisi menggunakan alas terpal biru yang disediakan warga. Beberapa dari mereka tampak tak mampu membendung tangis mengenang mendiang Alif.
Pukul 10.44 WIB, tim pelaksana ekshumasi mulai mempersiapkan diri. Mereka membawa peralatan ke dekat makam Alif dan mengenakan alat pelindung diri.
![]() |
Pukul 10.52 WIB, petugas meminta seorang modin masuk ke area makam Alif untuk memimpin doa. Beberapa menit berselang, tim ekshumasi ikut masuk ke dalam area tirai.
Sekitar pukul 11.00 WIB, ekshumasi dimulai. Keluarga dan masyarakat sekitar yang menunggu di luar garis polisi tampak memperhatikan dengan khidmat meski tak melihat secara jelas.
"Air air," ucap salah satu petugas ekshumasi dari dalam tirai pukul 11.08 WIB. Petugas yang berjaga di luar kemudian menarik selang air berwarna hijau ke dalam area pembongkaran makam.
Pukul 12.42 WIB, hujan turun di area pemakaman. Hingga pukul 13.45, para petugas masih melakukan ekshumasi.
Istri almarhum Alif Fianto, Nopi Widiyawati (23) menceritakan detik-detik suaminya meninggal dunia. Sambil menahan tangis, dia mengingat sang suami kala itu pamit untuk bekerja, Sabtu (6/9/2025).
"Saya kan di rumah, masnya (mendiang Alif) pamit mau pergi ke gudang (karena) ditelepon bosnya jam 14.38 WIB," ucap Nopi saat ditemui detikJateng di Pemakaman Desa Mlowokarangtalun, Rabu (1/10/2025).
Tak lama, Nopi mendapat kabar bahwa Alif disebut mengalami kecelakaan kerja. Dia lalu bergegas menuju klinik setelah ditelepon kakak dari sang suami.
"Terus Mbak Kris sama Mas To (kakak dari Alif) ngabarin saya, ditelepon, disuruh ke Klinik Kusumawardani (di daerah) Mambung. Saya sampai sana melihat tapi nggak tahu kalau sudah meninggal atau belum, terus dibawa ke dalam diperiksa dokter katanya sudah nggak ada (meninggal dunia)," tutur Nopi.
detikJateng menerima foto kondisi korban usai diduga terhimpit truk. Dalam foto tersebut, terlihat korban tersungkur di bawah bak truk sebelah kanan.
Pada foto berikutnya yang dilihat detikJateng, korban terlihat mengenakan kaos putih, celana jeans pendek, dan sandal jepit. Dalam foto ini, korban tampak sedang dirangkul pria dari belakang dalam posisi duduk. Korban terlihat tak sadarkan diri dengan luka lebam hitam pada seluruh area wajah dan celananya basah.
(aap/ahr)