Warna jas almamater (almet) Universitas Diponegoro (Undip) yang tadinya hijau emerald atau hijau bunglon diganti menjadi biru kobalt. Beberapa mahasiswa mengaku nggak senang dengan perubahan warna itu.
Pantauan detikJateng di Kampus Undip Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, tampak tidak banyak mahasiswa yang mengenakan jas almamater. Hanya ada Erlynda Neleta Sari (22) dan Tania Aurelia (21), mahasiswa D4 Informasi dan Humas, yang tengah bersiap untuk sidang skripsi sehingga memakai almamater.
Erlynda yang mengenakan almamater berwarna hijau emerald itu mengaku merasa beruntung tidak mendapatkan almamater berwarna biru kobalt seperti mahasiswa baru (maba) angkatan 2025. Baginya, hijau emerald atau 'hijau bunglon' sudah menjadi identitas kuat Undip.
"Menurut aku bagusan yang hijau emerald ini sih daripada biru sekarang. Hijau itu udah kayak Undip banget. Kalau biru tuh pasaran, banyak kampus lain juga pakai," kata Erlynda kepada detikJateng di Kampus Undip Pleburan, Semarang, Kamis (25/9/2025).
Menurut Erlynda, saat dirinya masuk Undip angkatan 2021, jas almamater sudah berwarna hijau emerald. Warna itu menurutnya eksklusif karena jarang ada perguruan tinggi lain yang menggunakan warna tersebut.
"Hijau itu udah kayak jadi ikon Undip. Kalau biru itu kayak Udinus, USM. Kita bersyukur banget masih dapat warna hijau. Ini hijau tapi agak biru, hijau bunglon atau hijau emerald, sih," ujarnya.
Hal senada dikatakan Raja Rasyid Al Hakiim Harahap (21), mahasiswa Akuntansi Perpajakan angkatan 2023. Ia juga mengaku lebih menyukai almamater lama.
"Aku dapat almet hijau bunglon, yang kelihatan hijau kalau kena matahari, biru kalau di dalam ruangan. Itu elegan, Undip banget. Kalau yang sekarang, jujur, malah mirip sama Udinus atau ITS. Jadi kurang ikonik," kata Raja kepada detikJateng.
Menurut Raja, kelebihan almamater baru memang ada di kualitas bahan yang lebih bagus dan rapi. Tapi jika bicara warna, ia menilai lebih bagus warna almamater 'bunglon' miliknya.'
"Perubahan warna ini terjadi dari tahun 2025, mungkin karena aturan Rektor atau apa aku kurang tahu. Tapi menurutku tetap lebih bagus warna sebelumnya karena memang sudah ikonik di Undip," ujarnya.
"Kalau memang sesuai landasan tertulis, ada pedoman warnanya, aku sih nggak apa-apa. Tapi kalau misalkan kurang ada landasan, aku inginnya kembali ke almet bunglon," lanjutnya.
Sementara itu, mahasiswa Akuntansi Perpajakan angkatan 2023, Aprilia Tri Rahayu (20), bahkan mengaku kaget ketika tahu warna berubah.
"Kasihan angkatan 2025, masuk-masuk langsung beda warna. Nggak ada sosialisasi juga. Tiba-tiba aja ganti," katanya.
(afn/alg)