Ketika Jas Almamater Undip Kembali ke Warna Awal, Biru Kobalt

Round up

Ketika Jas Almamater Undip Kembali ke Warna Awal, Biru Kobalt

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 26 Sep 2025 06:50 WIB
Mahasiswa baru Undip mengenakan jas almamater berwarna biru kobalt di Muladi Dome Undip, Kecamatan Tembalang, Kamis (25/9/2025).
Mahasiswa baru Undip mengenakan jas almamater berwarna biru kobalt di Muladi Dome Undip, Kecamatan Tembalang, Kamis (25/9/2025). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Solo -

Perubahan warna jas almamater (almet) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang banyak dibahas. Beberapa tahun terakhir jas almamater Undip dikenal dengan warna hijau emerald atau hijau bunglon, tapi mulai tahun ini menjadi biru kobalt.

Perubahan warna itu ternyata menimbulkan banyak pembahasan di jagat maya. Namun dari pihak kampus menjelaskan jika warna yang digunakan saat ini justru sesuai dengan peraturan.


Hijau Bunglon VS Biru Kobalt

Jas dengan nuansa hijau toska itu juga kerap disebut 'almet' hijau bunglon karena warnanya bisa tampak berbeda tergantung cahaya. Kadang kala almet itu terlihat biru kehijauan, tetapi kemudian almet itu serasa berubah warna menjadi hijau tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Almet bunglon, yang kelihatan hijau kalau kena matahari, biru kalau di dalam ruangan. Itu elegan banget," kata mahasiswa angkatan 2023, Raja Rasyid Al Hakiim Harahap (21), kepada detikJateng, Kamis (25/9/2025).

Menurut Raja, kelebihan almamater baru memang ada di kualitas bahan yang lebih bagus dan rapi. Tapi jika bicara warna, ia menilai lebih bagus warna almamater 'bunglon' miliknya.'

ADVERTISEMENT

"Perubahan warna ini terjadi dari tahun 2025, mungkin karena aturan Rektor atau apa aku kurang tahu. Tapi menurutku tetap lebih bagus warna sebelumnya karena memang sudah ikonik di Undip," ujarnya.

Sementara di Muladi Dome, Kecamatan Semarang Selatan, tampak mahasiswa baru angkatan 2025 kompak mengenakan jas biru kobalt. Warna ini terlihat lebih tegas dan seragam dibandingkan generasi sebelumnya.

"Kalau warna biru yang sekarang gonjreng sih nggak, tapi kayak kurang aja gitu. Kurang Kurang elegan," kata Erlynda (22), mahasiswa D4 Informasi dan Humas kepada detikJateng.


Komentar Mahasiswa Undip

Erlynda Neleta Sari (22) dan Tania Aurelia (21), mahasiswa D4 Informasi dan Humas, mengaku warna almet hijau bunglon sudah menjadi ciri khas Undip. Sedangkan warna yang sekarang mirip universitas lain.

"Menurut aku bagusan yang hijau emerald ini sih daripada biru sekarang. Hijau itu udah kayak Undip banget. Kalau biru tuh pasaran, banyak kampus lain juga pakai," kata Erlynda kepada detikJateng di Kampus Undip Pleburan, Semarang, Kamis (25/9/2025).

Hal senada dikatakan Raja Rasyid Al Hakiim Harahap (21), mahasiswa Akuntansi Perpajakan angkatan 2023. Ia juga mengaku lebih menyukai almamater lama.

"Aku dapat almet hijau bunglon, yang kelihatan hijau kalau kena matahari, biru kalau di dalam ruangan. Itu elegan, Undip banget. Kalau yang sekarang, jujur, malah mirip sama Udinus atau ITS. Jadi kurang ikonik," kata Raja kepada detikJateng.


Komentar Alumni

Perdebatan ini juga mengundang komentar dari alumni. Alumni Fakultas Ilmu Budaya Undip yang kini jadi Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, mengatakan setiap generasi memang punya pengalaman berbeda dengan warna almamaternya. Ia sendiri meraih gelar Sarjana Sastra Inggris dari Universitas Diponegoro (Undip) pada tahun 1997.

"Setiap zaman punya warnanya masing-masing. Saya dulu pakai biru tua agak dongker. Kalau sekarang kembali ke biru, ya nggak apa-apa, itu keputusan institusi," ujarnya di KHAS Hotel, Kecamatan Semarang Tengah.

Ia pun menyebut punya banyak kenangan selama memakai jas almamater dengan warna biru kobalt yang kini kembali dimunculkan.

"Saya malah masih menyimpan jaket almamater saya, kalau mau saya kasihkan ke yang sekarang bisa. Dan saya bangga banget waktu memakainya," ujarnya sambil tertawa.

Sementara itu, Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang yang menempuh S2 dan S3 di Undip, mengaku ada rasa kehilangan dengan jas almamater hijau emerald yang dulu didapatnya. Hendi sendiri meraih gelar Magister Manajemen Undip (S2) tahun 2002 dan Doktoral (S3) dari FISIP Undip pada tahun 2021.

"Waktu itu tahun 2020 saya dapat yang warna agak kehijauan. Kalau dari pandangan pribadi saya, saya merasa ada yang hilang karena dulu jaketnya warnanya hijau sekarang jadi biru," kata Hendi saat dihubungi detikJateng.

"Tapi semuanya saya kembalikan kepada sivitas akademika yang hari ini aktif. Barangkali mungkin mereka punya hal-hal yang sifatnya urgent sehingga harus merubah warna jas almamater," lanjutnya.

Ia mengaku jas almamater warna hijau emerald sudah menjadi kebanggaan tersendiri baginya.

"Nggak usah pakai jas saja kalau kita lulus itu pasti sudah senang, bangga. Apalagi lulusnya dari Undip. Universitas yang top, markotop. Makanya mesti bangga, warnanya waktu itu hijau tua. Makanya ini nggak paham nih, Pak Rektor kenapa?," kata dia.


Penjelasan Kampus

Wakil Rektor I Undip, Heru Susanto menegaskan, sebenarnya tidak ada pergantian warna. Sesuai statuta Undip yang diatur lewat PP No. 52 Tahun 2015, warna resmi jas almamater memang biru kobalt.

"By rule sebenarnya tidak ada yang berubah. Dalam statuta disebutkan jas almamater Undip berwarna biru kobalt dan di bagian dada kiri terdapat lambang Undip," kata Heru di Kampus Undip, Kecamatan Tembalang.

"Sebenarnya peraturan itu terbit 2015. Tapi sebelum itu, dulu ada SK Peraturan Rektor, dan isinya juga sama sebenarnya. Jadi dalam tatanan praktik pun nggak mengganti warna sebelumnya, hanya mengembalikan sesuai regulasi," lanjutnya.

Menurutnya, warna 'hijau bunglon', 'biru kehijauan', 'hijau emerald' yang sempat melekat selama beberapa tahun terakhir bukanlah kebijakan resmi kampus, melainkan faktor teknis dalam proses pengadaan.

"Jadi pada saat pengadaan jas almamater mungkin mulai 2016-an, bagian pengadaan barang dan jasa barangkali di dalam proses pengadaannya, mencari warna biru kobalt seperti ini agak kesulitan, kemudian dari Undip juga karena berburu waktu, oke deh," jelasnya.




(aap/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads