- Apa Perbedaan Arktik dan Antartika? 1. Letak Geografis 2. Perbedaan Iklim 3. Karakteristik Es Laut 4. Tren Perubahan Iklim 5. Es Laut Arktik Memengaruhi Suhu Bumi 6. Beruang Kutub di Utara, Penguin di Selatan 7. Tundra Arktik Vs Tanah Nyaris Tandus Antartika 8. Penduduk dan Aktivitas Manusia 9. Antartika Punya Lapisan Es Raksasa 10. Sejarah Eksplorasi
Banyak orang masih bingung saat ditanya apa perbedaan Arktik dan Antartika. Wajar saja, karena keduanya sama-sama berada di ujung bumi, diliputi salju dan es, serta dikenal sebagai habitat hewan-hewan kutub. Apalagi jika disebut dalam bahasa Inggris, Arctic dan Antarctic, namanya memang terdengar hampir mirip.
Namun sebenarnya, Arktik dan Antartika memiliki perbedaan yang sangat mendasar, baik dari segi lokasi geografis, karakter lingkungan, hingga jenis kehidupan yang ada di dalamnya. Menganggap keduanya sama bisa membuat kita keliru memahami kondisi bumi secara keseluruhan.
Penasaran apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasan lengkap berikut ini agar kamu tak lagi tertukar antara kutub utara dan selatan!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Perbedaan Arktik dan Antartika?
Dihimpun dari laman Poseidon Expedition, Foundation Tara Ocean, serta NASA, terdapat sejumlah perbedaan antara Arktik dan Antartika.
1. Letak Geografis
Perbedaan mendasar antara Arktik dan Antartika terletak pada geografinya. Arktik adalah lautan (Laut Arktik) yang dikelilingi oleh daratan dari berbagai negara seperti Rusia, Kanada, Greenland, dan Norwegia. Laut ini sebagian besar ditutupi oleh lapisan es laut tipis, terutama di musim dingin.
Sebaliknya, Antartika adalah sebuah benua yang sangat luas, tertutup oleh lapisan es yang sangat tebal. Sekelilingnya adalah Samudra Selatan yang membeku di musim dingin, membentuk es laut musiman yang sangat luas. Karena Arktik dikelilingi daratan dan Antartika dikelilingi lautan, respons mereka terhadap perubahan iklim pun berbeda.
2. Perbedaan Iklim
Antartika jauh lebih dingin dibandingkan Arktik. Rata-rata suhu musim panas di Antartika berkisar antara 0 hingga 12Β°C, sedangkan Arktik bisa mencapai sekitar 7Β°C di bulan Juli. Suhu terendah yang pernah tercatat di Bumi juga terjadi di Antartika, yaitu -89Β°C di Stasiun Vostok.
Hal ini terjadi karena Antartika memiliki ketinggian rata-rata yang lebih tinggi (sekitar 3.000 meter), dan es yang menutupinya sangat tebal sehingga memantulkan lebih banyak sinar matahari. Sementara itu, Arktik memiliki es yang lebih tipis dan berada di permukaan laut, sehingga menyimpan lebih banyak panas.
3. Karakteristik Es Laut
Es laut di Arktik bisa bertahan selama bertahun-tahun, menumpuk dan menjadi lebih tebal setiap musim dingin. Es ini bisa mencapai ketebalan 2-3 meter, bahkan hingga 5 meter di beberapa area. Karena dikelilingi daratan, es di Arktik tidak mudah terdorong angin dan arus, membuatnya lebih stabil.
Di sisi lain, es laut di Antartika cenderung lebih tipis, hanya sekitar 1-2 meter. Ini karena Antartika dikelilingi oleh lautan terbuka, membuat esnya lebih mudah menyebar dan mencair. Meskipun demikian, selama musim dingin, es laut Antartika bisa meluas hingga dua kali ukuran benuanya.
4. Tren Perubahan Iklim
Sejak 1979, es laut Arktik terus mengalami penurunan drastis baik dari segi luas, ketebalan, maupun volume. Penurunan ini sangat konsisten, terutama selama musim panas. Para ilmuwan mengaitkannya langsung dengan pemanasan global akibat aktivitas manusia, termasuk emisi karbon dan polusi aerosol.
Sementara itu, Antartika mengalami tren yang lebih kompleks. Es lautnya sempat meningkat selama beberapa dekade karena pola angin yang mendorong es menjauh dari benua, memberi ruang untuk pembentukan es baru. Namun beberapa tahun terakhir, tren ini berbalik dan es laut Antartika kini berada di bawah rata-rata historis.
5. Es Laut Arktik Memengaruhi Suhu Bumi
Es laut memiliki peran penting dalam menjaga suhu global karena sifat reflektifnya (albedo). Es yang terang memantulkan 50-70% sinar matahari kembali ke angkasa. Ketika es mencair, permukaan laut yang gelap akan menyerap hingga 90% cahaya matahari, menyebabkan pemanasan lebih lanjut.
Kondisi ini menciptakan efek umpan balik, semakin banyak es yang mencair, semakin banyak panas yang diserap oleh lautan, dan semakin cepat pencairan terjadi. Karena itu, hilangnya es laut, terutama di Arktik, sangat berpengaruh pada suhu global dan pola cuaca dunia.
6. Beruang Kutub di Utara, Penguin di Selatan
Inilah salah satu fakta favorit wisatawan, beruang kutub hanya hidup di Arktik, sementara penguin hanya ada di Antartika. Tidak ada penguin di Kutub Utara dan tidak ada beruang kutub di Kutub Selatan. Selain itu, Arktik juga menjadi rumah bagi rusa kutub, rubah Arktik, walrus, narwhal, dan burung laut langka.
Sementara di Antartika, kamu bisa menemukan berbagai jenis penguin (seperti emperor, gentoo, dan chinstrap), aneka spesies anjing laut (seperti weddell dan gajah laut), serta burung laut seperti albatros. Kehidupan satwa di Antartika umumnya lebih bergantung pada laut, terutama karena kelimpahan krill.
7. Tundra Arktik Vs Tanah Nyaris Tandus Antartika
Arktik memiliki ekosistem tundra yang unik, ditumbuhi lumut, lichen, rumput, dan bunga-bunga kecil seperti poppy Svalbard dan cotton grass. Vegetasi ini mendukung kehidupan hewan darat seperti rusa kutub dan kelinci Arktik. Perubahan musim yang lebih ringan memungkinkan tumbuhan berkembang setiap musim panas.
Sebaliknya, di Antartika hampir tidak ada tumbuhan darat. Hanya sekitar 1% dari benua ini yang bebas dari es. Tumbuhan yang bisa tumbuh di sini adalah lumut, lichen, dan beberapa jenis ganggang. Sebagian besar kehidupan nabati justru ada di laut, dalam bentuk fitoplankton yang berperan penting dalam ekosistem laut global.
8. Penduduk dan Aktivitas Manusia
Arktik dihuni oleh sekitar 4 juta orang, termasuk masyarakat adat seperti Inuit dan Saami. Wilayah ini telah lama menjadi tempat tinggal manusia dan memiliki kota, pemukiman, serta aktivitas ekonomi seperti perikanan dan pertambangan.
Antartika tidak memiliki penduduk tetap. Satu-satunya aktivitas manusia di sana adalah melalui stasiun penelitian yang dihuni sementara oleh ilmuwan dari berbagai negara. Semua kegiatan diatur oleh Traktat Antartika, yang melarang eksploitasi sumber daya dan aktivitas militer.
9. Antartika Punya Lapisan Es Raksasa
Antartika ditutupi oleh lapisan es darat yang tebal, menyimpan sekitar 90% dari seluruh es di Bumi. Lapisan ini bisa mencapai ketebalan hingga 4 km. Ketika es darat mencair, ia menambah volume air laut dan menyebabkan kenaikan permukaan laut secara global.
Sebaliknya, es di Arktik adalah es laut. Saat es laut mencair, volume air laut tidak bertambah secara signifikan karena es sudah mengapung di lautan. Namun, hilangnya es laut tetap berdampak besar karena mempercepat pemanasan laut dan merusak habitat alami satwa Arktik.
10. Sejarah Eksplorasi
Arktik dan Antartika memiliki sejarah eksplorasi yang epik. Penjelajah seperti Robert Peary, Fridtjof Nansen, dan Matthew Henson dikenal karena perjalanan mereka ke Kutub Utara. Banyak dari ekspedisi ini sangat berbahaya dan dilakukan dengan teknologi seadanya.
Sementara itu, penjelajahan ke Antartika menciptakan legenda seperti Ernest Shackleton, Roald Amundsen, dan Robert Falcon Scott. Kisah penyelamatan kru Shackleton di Pulau Gajah atau perebutan gelar penakluk Kutub Selatan oleh Amundsen dan Scott masih dikenang hingga kini. Banyak wisatawan mengikuti jejak mereka melalui ekspedisi kapal modern yang nyaman.
Jadi, apakah kamu sudah memahami perbedaan Arktik dan Antartika setelah menyimak penjelasan di atas, detikers?
(sto/ahr)