Dari atas, Antartika mungkin tampak seperti lanskap yang putih, dingin, dan datar. Detikers bisa tebak, apa yang ada di bawahnya?
Kehidupan di bawah laut tidak kalah ramai. Ilmuwan juga menemukan banyak hal menakjubkan di bawah lapisan es Antartika.
Ada Apa di Bawah Es Antartika?
Para ilmuwan ternyata telah menemukan beragam bioma, sungai, danau, gunung, lembah, bakteri purba, dan bahkan sisa-sisa ekosistem purba di bawah Antartika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 90% daratan Antartika ditutupi lapisan es tebal yang rata-rata sedalam 1,3 mil (2,2 kilometer). Kondisi tersebut telah berlangsung selama sekitar 34 juta tahun. Namun, para peneliti belum lama mengungkap permukaan dari apa yang ada di bawah benua misterius itu.
"Sangat menarik untuk menyelami dunia masa lalu ini dan memahami bagaimana benua ini berevolusi dari waktu ke waktu, dan apa artinya," kata ahli sedimentologi di Institut Alfred Wegener Jerman, Johann Klages kepada Live Science, dikutip Jumat (13/6/2025).
Dalam penelitiannya, misalnya, Klages menemukan fosil amber (bebatuan) pertama yang pernah ditemukan di Antartika, yang merupakan sisa hutan hujan beriklim sedang purba yang menutupi benua tersebut lebih dari 90 juta tahun yang lalu. Klages yakin kemungkinan besar akan ada lebih banyak amber yang ditemukan dalam ekspedisi mendatang.
Antartika juga merupakan rumah bagi lebih dari 400 danau subglasial. Yang terbesar, Danau Vostok, terletak di bawah es sedalam 2,5 mil (4 km) di dekat Stasiun Vostok Rusia.
"Dan apa yang ada di sana? Mungkin mikroba," kata Klages.
Namun, menurutnya karena tekanan es yang sangat besar, maka menurutnya bisa jadi ada kehidupan yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi.
Sistem sungai yang kompleks menyalurkan air masuk dan keluar dari danau-danau tersebut. Hal ini menurut penelitian yang dipimpin oleh seorang ahli glasiologi di Universitas Waterloo, Kanada, Christine Dow. Timnya menggunakan pencitraan radar untuk melihat apa yang ada di bawah permukaan es.
"Anda sebenarnya dapat memiliki air yang mengalir ke atas bukit di bawah es Antartika," katanya kepada Live Science.
"Itu tidak ditentukan oleh gravitasi," imbuhnya.
Salah satu elemen terpenting menurutnya adalah bidang sedimen basah yang sangat besar di bawah beberapa bagian es, kata Dow.
"Itu adalah area yang mengalir sangat cepat ke lautan, karena pada dasarnya es hanya mengapung di atas lumpur sedimen basah ini," jelasnya.
Untuk Apa Mengetahui yang di Bawah Lapisan Es?
Mengetahui apa yang terjadi di bawah lapisan es penting untuk memprediksi apa yang akan terjadi saat mencair, menurut Dow dan Klages.
Ada seluruh area Antartika, seperti sebagian besar Antartika Barat, yang berada di bawah permukaan laut karena ketebalan lapisan es.
"Tidak ada lautan di sana saat ini, karena es memenuhi semua ruang," kata Dow.
Jika Anda membayangkan es berada di dalam mangkuk, saat ini es tersebut berada tepat di tepinya. Namun, begitu es mulai menyusut, es tersebut akan kembali ke dalam mangkuk.
Dan karena es tidak sepadat air, es akan menjadi lebih mengapung. Pada titik tersebut, menurut Dow, es mengapung seperti es batu raksasa.
Begitu seluruh area di bawah permukaan laut terisi oleh lautan, es akan menjadi lebih tidak stabil dan akan pecah, yang selanjutnya akan semakin meningkatkan kenaikan permukaan laut.
"Jadi, saat es tersebut mulai menyusut dari tepinya benar-benar kritis," kata Dow.
"Dan saat ini kita berada di titik tersebut," imbuhnya.
(nah/pal)