Mengapa Fenomena Aurora Tidak Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Mengapa Fenomena Aurora Tidak Terjadi di Indonesia? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Muhammad Rizqi Akbar - detikJateng
Selasa, 14 Mei 2024 16:27 WIB
Ilustrasi Aurora Borealis
Ilustrasi aurora Foto: (Visit Senja/Facebook)
Solo -

Mengapa fenomena aurora tidak terjadi di Indonesia? Pertanyaan tersebut bermunculan ketika fenomena aurora terjadi di Eropa dan Amerika Serikat pada pertengahan Mei 2024 lalu.

Dilansir Al Jazeera, adanya pengaruh fenomena Badai Matahari yang kuat menyebabkan kemunculan aurora dapat dilihat dari beberapa wilayah di Bumi, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Fenomena Badai Matahari yang menghantam Bumi menghasilkan pemandangan cahaya warna-warni yang indah di langit belahan Bumi bagian utara pada Sabtu (11/05/2024) pagi.

Cahaya-cahaya tersebut terlihat setelah salah satu Badai Geomagnetik terkuat selama bertahun-tahun menghantam Bumi. Badai ini meningkatkan peluang munculnya cahaya-cahaya utara (Northern Lights) atau juga dikenal dengan Aurora Borealis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, aurora tidak ada di di Indonesia. Sebab, Indonesia berada di khatulistiwa yang sangat jauh dari kutub sehingga fenomena aurora tetap tidak sampai ke Indonesia, meskipun ada badai matahari yang kuat. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa itu Aurora?

Sebelumnya, penting untuk mengetahui fenomena aurora terlebih dahulu. Dikutip dari buku Aurora: Fenomena Alam yang Menakjubkan oleh Eka Handayani, aurora adalah fenomena alam berupa cahaya warna-warni, antara lain hijau, merah, kuning atau putih yang sangat terang di langit.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, mengutip laman Space, aurora merupakan fenomena yang terjadi ketika partikel bermuatan berenergi tinggi dari matahari menabrak atmosfer atas bumi dengan kecepatan mencapai 72 juta km per jam. Energi tersebut memengaruhi elektron di dalam partikel ke tingkat yang lebih tinggi.

Namun, untungnya medan magnet bumi melindungi dari dampaknya yang keras. Setelah elektron kembali normal, keluarlah foton dengan warna-warna yang tergantung atomnya. Misalnya, nitrogen menghasilkan warna biru, sedangkan oksigen menghasilkan warna hijau dan merah.

Mengapa Fenomena Aurora Tidak Terjadi di Indonesia?

Seperti diketahui bahwa fenomena aurora muncul karena adanya interaksi yang berkaitan dengan medan magnet Bumi. Wilayah dengan lintang tinggi (belahan utara dan selatan Bumi) diperkirakan mengalami dampak paling besar terjadinya Aurora.

Meskipun partikel-partikel tersebut ada di atmosfer, kemungkinan untuk melihat aurora di Indonesia sangatlah kecil. Di dekat khatulistiwa, garis medan magnet hampir sejajar dengan permukaan bumi, yang berarti aurora cenderung terkonsentrasi di dekat wilayah kutub.

Mengingat letak geografis Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga fenomena aurora tidak dapat terlihat. Itulah sebabnya aurora tampak seperti pita cahaya yang bergerak sebagai respon terhadap medan magnet.

Sebagai informasi, medan magnet bumi hanya ada di kutub utara dan kutub selatan. Aurora di kutub utara dijuluki Aurora Borealis, sedangkan di kutub selatan disebut dengan Aurora Australis.

Lokasi Terjadinya Aurora Borealis

Mengutip laman Best Served UK, lokasi ideal untuk mengamati aurora borealis adalah di tempat yang minim polusi cahaya, memiliki langit yang cerah, dan bebas dari curah hujan. Cahayanya hanya terlihat di daerah lintang utara ketika gelap sehingga bulan September-April merupakan waktu yang tepat untuk menyaksikannya.

Adapun tempat yang akan mendapatkan suguhan pemandangan aurora borealis terbaik tahun ini adalah negara-negara di belahan Bumi bagian utara. Misalnya, Norwegia, Swedia, Finlandia, Greenland, Islandia, Kanada, dan Amerika Serikat.

Demikian penjelasan mengenai mengapa fenomena aurora tidak terjadi di Indonesia. Semoga bermanfaat!

(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads