Para jemaah calon haji tahun 2025 mulai mengikuti kegiatan manasik haji. Di tahun ini Boyolali akan memberangkatkan 703 jemaah ditambah 5 petugas haji daerah dan 3 pembimbing haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
"(jemaah calon haji tahun 2025) Boyolali total sampai saat ini ada 703 jemaah, ditambah 5 PHD ditambah 3 pembimbing haji dari KBIHU. Total ada 711," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Sauman, kepada wartawan di sela kegiatan manasik haji tingkat kabupaten di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Senin (14/4/2025).
Dijelaskan Sauman, Kemenag Boyolali menyelenggarakan bimbingan manasik haji bagi jemaah haji reguler. Bimbingan manasik haji ini akan dilaksanakan sebanyak 8 kali. Dua kali untuk tingkat kabupaten dan 6 kali tingkat kecamatan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk tingkat kabupaten kami laksanakan tanggal 13 dan 14 (April) hari ini," jelasnya.
Setelah bimbingan manasik haji tingkat kabupaten, kemudian dilanjutkan di tingkat kecamatan selama 6 hari. Mulai Selasa (15/4) besok hingga Minggu (20/4).
Untuk keberangkatan jemaah calon haji asal kabupaten Boyolali, kata Sauman, akan dibagi menjadi 3 kelompok terbang (kloter). Sesuai draf yang diterimanya, jemaah Boyolali akan masuk di Kloter 78, 79 dan 80.
Untuk Kloter 78 gabungan dengan jemaah dari Surakarta. Sedangkan Kloter 79 utuh dari Boyolali semua dan Kloter 80, gabungan dengan Kabupaten Magelang.
"Draf yang kami terima, nanti secara pasti setelah adanya surat. Dibagi 3 kloter, kloter 78, 79 dan 80. Untiuk kloter 78 kita nyambung dengan Surakarta. Kemudian 79 kita utuh, kemudian selebihnya (Kloter 80)) disambung dengan Kabupaten Magelang," imbuhnya.
Untuk jemaah termuda dari Boyolali, menurut Sauman, berusia 18 tahun dari Kecamatan Ngemplak. Sedangkan jemaah tertua berusia 89 tahun dari Kecamatan Cepogo.
"Jemaah (calon) haji termuda berusia 18 tahun dan tertua 89 tahun," ujar Sauman.
Kegiatan bimbingan Manasik Haji di Asrama Haji Donohudan berfokus pada regulasi ibadah Haji.
"Terkait kebijakan Arab Saudi, kebijakan pemerintah Indonesia, kebijakan pelayanan kesehatan, dan pelayanan lansia serta disabilitas," sambung Sauman.
Terkait barang bawaan jamaah haji, Sauman menyampaikan akan memperketat pengecekan. Belajar dari tahun kemarin, masih terdapat barang yang dilarang seperti uang di dalam koper, termasuk bahan pokok tidak perlu membawa karena sudah disiapkan.
"Termasuk bahan makanan poko tidak perlu membawa, karena selama di Arab Saudi sudah terpenuhi kebutuhan makan setiap hari 3 kali, ditambah satu kali snack di Muzdalifah,' tandasnya.
(apu/dil)