7 Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Meraih Lailatul Qadar dan Kemenangan

#RamadanJadiMudah by BSI

7 Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Meraih Lailatul Qadar dan Kemenangan

Anindya Milagsita - detikJateng
Minggu, 23 Mar 2025 14:43 WIB
Ilustrasi membaca Al-quran (quran).
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Freepik
Solo -

Selama 10 hari terakhir Ramadhan tidak sedikit kaum muslim yang berlomba-lomba mengerjakan berbagai amalan baik, salah satu alasannya karena waktu tersebut akan berlangsung Lailatul Qadar dan semakin dekatnya hari kemenangan. Lantas, apa sajakah amalan 10 hari terakhir Ramadhan yang bisa dikerjakan oleh setiap muslim? Simak ulasannya berikut.

Dijelaskan dalam buku '1001 Cara Dahsyat Melatih Anak' oleh Bunda Nofisah A, Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW begitu menjaga-jaga agar bisa meraih Lailatul Qadar. Oleh karena itu, beliau meminta bagi umatnya agar mencari malam Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Sementara itu, terdapat dalil yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar yang penuh dengan berkah dan kemuliaan. Salah satunya melalui Surat Al-Qadr yang mana Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥

Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."

Kemudian di dalam Surat Ad-Dukhan ayat 3, Allah SWT turut menyampaikan tentang keutamaan Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah SWT bahwa:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ۝٣

Innâ anzalnâhu fî lailatim mubârakatin innâ kunnâ mundzirîn.

Artinya: "Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."

Mengingat malam Lailatul Qadar adalah waktu yang penuh kemuliaan dan keberkahan, hendaknya setiap muslim menghidupkannya dengan mengerjakan berbagai amalan baik. Berikut sejumlah amalan yang bisa dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Hadits 10 Hari Terakhir Ramadhan

Sebelum mengetahui amalan apa saja yang bisa dikerjakan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk memahami anjuran menghidupkan malam-malam terakhir di bulan penuh kemuliaan ini.

Di dalam buku 'Mukhtasar Shahih Muslim: (Ringkasan) Hadits Kitab Shahih Muslim' karya Syaikh M Nashiruddin al-Albani, dapat diketahui bahwa terdapat salah satu riwayat hadits yang menerangkan tentang anjuran mencari Lailatul Qadar di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana sebuah riwayat dari Ibnu Umar r.a. bahwa:

"Rasulullah SAW bersabda, 'Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir. Jika salah satu di antara kalian tidak mampu melakukannya, maka jangan lewatkan tujuh malam yang tersisa," (HR. Muslim).

Sementara itu, melalui 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qu'ran dan Sunnah' oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, turut dijelaskan riwayat lain yang menyinggung tentang 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satunya berdasarkan riwayat dari Aisyah r.a. yang berkata Rasulullah SAW bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan," (HR. Bukhari Nomor 2020 dan Muslim Nomor 1169).

7 Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ada berbagai amalan baik yang bisa dilakukan oleh kaum muslim di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Dihimpun dari buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qu'ran dan Sunnah' oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, 'Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT?' karya Alexander Zulkarnaen, SPdI, 'Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya' oleh Abu Maryam Kautsar Amru, hingga '10 Malam Pertengahan Ramadhan' karya Shabri Shaleh Anwar, berikut beberapa amalan yang bisa dikerjakan.

1. Sholat Sunnah

Amalan pertama yang bisa dilakukan adalah menunaikan sholat sunnah. Anjuran menunaikan sholat sunnah untuk menghidupkan Lailatul Qadar telah disampaikan dalam sebuah riwayat hadits. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan harapan (untuk meraih) pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR. Bukhari Nomor 2014 dan Muslim Nomor 760).

2. Memperbanyak Doa

Kemudian terdapat anjuran untuk memperbanyak doa pada malam penuh kemuliaan Lailatul Qadar yang diyakini berlangsung di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Terdapat sebuah bacaan doa yang dianjurkan secara langsung oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dari Aisyah r.a. yang berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ: تَقُولِينَ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Wahai Rasulullah, bila aku mendapati Lailatul Qadar, apakah yang saya ucapkan?" Nabi bersabda: "Ucapkanlah, 'Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun, maka ampunilah aku," (HR. Tirmidzi Nomor 3513 dan Ibnu Majah Nomor 3850).

3. Beriktikaf

Tidak hanya melakukan sholat sunnah dan memperbanyak doa, dianjurkan bagi setiap muslim untuk beriktikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Tujuannya agar mereka dapat memiliki kesempatan untuk berfokus memperbanyak ibadah, menghentikan sejenak rutinitas harian, hingga bermunajat kepada Allah SWT.

Hal ini sejalan dengan sebuah riwayat hadits yang menerangkan tentang kebiasaan Rasulullah SAW beriktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Melalui riwayat tersebut diterangkan bahwa:

تَوَفَّاهُ اللَّهِ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

"Nabi SAW melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggal. Kemudian, istri-istrinya yang melakukan iktikaf sepeninggal beliau," (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Zakat Fitrah

Seperti yang diketahui, terdapat kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk memberikan zakat fitrah. Dengan memberikan zakat fitrah, diharapkan dapat menjadi penyempurna ibadah seseorang di bulan suci Ramadhan.

Terkait dengan zakat fitrah telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. dari Abdullah bin Umar r.a. bahwa:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan bagi kaum muslimin, yang terdiri dari satu sha' kurma atau satu sha' gandum. Baik untuk orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki atau wanita dari kaum muslimin," (HR. Muslim).

5. Mengerjakan Sholat Berjamaah

Tidak hanya sholat sunnah, terdapat anjuran untuk mengerjakan sholat Tarawih dan Witir berjamaah. Hal ini sejalan dengan sebuah riwayat hadits yang menerangkan:

عَنْ أَبِي ذَرُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الْإِمَامِ حتى ينصرف حُسِبَ لَهُ قِيام ليلة

"Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu berkata, 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda, 'Jika seseorang melakukan shalat [tarawih dan witir] bersama imam sampai selesai, niscaya dicatat baginya pahala shalat semalam suntuk'." (HR. Abu Daud Nomor 1375, Tirmidzi Nomor 806, An-Nasal Nomor 1364, Ibnu Majah Nomor 1327 dan lain-lain. Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Syu'aib al-Arnauth, al-Albani dan lain-lain).

6. Senantiasa Bersyukur

Salah satu amalan yang mungkin tidak terpikirkan oleh kaum muslim untuk dilakukan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah senantiasa bersyukur. Allah SWT melalui firman-Nya memerintah bagi seluruh hamba-Nya agar senantiasa bersyukur.

Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, pada akhir ayat ini terdapat perintah bagi setiap hamba untuk senantiasa bersyukur. Berikut bunyi dari ayat tersebut:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ۝١٨٥

Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn.

Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.'

7. Mentadaburi Al-Quran

Selain membacanya, seorang muslim juga dapat mentadabburi Al-Quran dengan memaknai pesan-pesan di dalamnya. Hal ini bahkan telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Ar-Ra'd ayat 37 bahwa:

وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍࣖ ۝٣٧

Wa kadzâlika anzalnâhu ḫukman 'arabiyyâ, wa la'inittaba'ta ahwâ'ahum ba'da mâ jâ'aka minal-'ilmi mâ laka minallâhi miw waliyyiw wa lâ wâq.

Artinya: "Demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Quran) sebagai penentu hukum yang berbahasa Arab. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, niscaya engkau sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) pemelihara dari (siksa) Allah."

Itulah tadi rangkuman amalan-amalan 10 hari terakhir Ramadhan lengkap dengan dalilnya. Semoga membantu.




(par/par)


Hide Ads