Bolehkah Menunaikan Sholat Witir Lebih dari Satu Kali dalam Satu Malam?

Bolehkah Menunaikan Sholat Witir Lebih dari Satu Kali dalam Satu Malam?

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 19 Mar 2025 08:59 WIB
Ilustrasi Sholat.
Ilustrasi sholat witir. Foto: Freepik
Solo -

Terdapat salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di malam hari, yaitu sholat Witir. Namun demikian, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang bertanya-tanya terkait cara pengerjaannya, termasuk apakah boleh menunaikan sholat Witir lebih dari satu kali dalam semalam? Berikut akan dipaparkan penjelasannya.

Terkait dengan pengerjaan sholat Witir, terdapat sebuah riwayat hadits yang dapat dijadikan sebagai salah satu dasar. Seperti diungkap dalam buku 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat' oleh Syamsul Rijal Hamid, bahwa sholat Witir merupakan sholat sunnah yang mengganjilkan sholat sunnah lainnya.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. yang menceritakan ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang sholat malam. Kemudian Rasulullah SAW menyampaikan sabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sholat malam itu dua-dua rakaat. Apabila kamu takut Subuh segera datang, sholatlah satu rakaat untuk Witir (mengganjilkan) jumlah sholat sunnah yang telah kamu kerjakan," (HR. Muslim).

Sebagai sholat malam yang mengganjilkan sholat sunnah lainnya, biasanya sholat Witir dikerjakan beriringan dengan sholat sunnah lainnya. Sebut saja sholat ba'diyah atau sesudah Isya, sholat Tarawih, hingga sholat Tahajud. Hal ini dikarenakan waktu pengerjaan sholat Witir boleh dilakukan setelah sholat Isya hingga sebelum terbitnya fajar.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, mungkin tidak sedikit kaum muslim yang justru menyimpan pertanyaan terkait pengerjaan sholat Witir di malam hari. Terutama selama bulan Ramadhan yang biasanya dikerjakan setelah menyelesaikan sholat Tarawih. Apakah diperbolehkan melakukannya lebih dari sekali dalam waktu satu malam? Berikut penjelasan hukumnya.

Apakah Boleh Sholat Witir Lebih dari Sekali dalam Semalam?

Seperti yang diketahui, sholat Witir selama bulan Ramadhan sering kali dilakukan oleh kaum muslim secara berjamaah di masjid. Ini lantaran sholat Witir tersebut dikerjakan tepat setelah sholat Tarawih selesai dilakukan.

Oleh karenanya, tidak sedikit kaum muslim yang memilih mengerjakan sholat Witir berjamaah di masjid. Akan tetapi, mungkin sebagian di antara mereka juga hendak mengerjakan setiap sholat Witir di rumah secara munfarid.

Meskipun tidak adanya larangan mengerjakan sholat Witir secara berjamaah di masjid maupun munfarid di rumah, tetapi terdapat ketentuan tersendiri mengenai pengerjaannya. Terutama yang berkaitan dengan boleh atau tidaknya mengerjakan sholat Witir lebih dari sekali dalam semalam.

Diungkap dalam buku 'Panduan Muslim Sehari-hari' oleh DR KH M Hamdan Rasyid, MA dan Saiful Hadi El-Sutha, bahwa sholat Witir tidak diperkenankan untuk dilakukan lebih dari satu kali dalam semalam. Bahkan hukum melakukannya adalah makruh.

Sebaliknya, sholat Witir dapat dikerjakan dengan segera di awal malam, sehingga mereka tidak mengulang mengerjakannya lagi di pertengahan malam atau jelang fajar.

Salah satu dasar tidak diperkenankan sholat Witir lebih dari sekali didasarkan pada sebuah riwayat hadits dari Rasulullah SAW yang bersabda:

لأوتَرَانِ بِلَيْلَةٍ (رواه الترمذي وأبو داود والنسائي)

Artinya: "Tidak ada dua shalat Witir dalam satu malam," (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan An-Nasa'i).

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan dalam laman Muhammadiyah, bahwa terdapat sebuah riwayat yang menyampaikan:

عَنْ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

"Dari Talq Ibn 'Ali (diriwayatkan) ia berkata, 'Saya mendengar Nabi saw bersabda, 'Tidak ada dua witir dalam satu malam'," (H.R. Ahmad nomor 15696, Abu Dawud nomor 1227, at-Tirmidzi nomor 432, dan an-Nasai nomor 1661).

Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa ada baiknya kaum muslim meninggalkan pengerjaan sholat Witir yang dilakukan lebih dari sekali dalam semalam. Sebaliknya, sholat sunnah ini dapat dikerjakan secara berurutan atau sekaligus sesuai dengan jumlah rakaat yang diyakini.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Witir

Terkait dengan pengerjaan sholat Witir, terdapat perbedaan yang mungkin diyakini oleh setiap muslim. Terutama dalam hal jumlah rakaat yang dikerjakan oleh mereka. Seperti dijelaskan dalam buku 'Buku Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah' oleh Ust Abd Hamid, MAg, bahwa sholat Witir dikerjakan minimal satu rakaat saja. Namun demikian, tidak ada larangan untuk mengerjakannya lebih dari satu rakaat.

Kemudian di dalam buku yang sama yaitu 'Panduan Muslim Sehari-hari' turut dijelaskan bahwa terdapat pengerjaan sholat Witir yang dilaksanakan sebanyak tiga rakaat. Caranya dengan tiga rakaat satu kali salam maupun dua rakaat satu kali salam dan satu rakaat satu kali salam.

Oleh karenanya, seseorang dapat menyesuaikan jumlah rakaat yang dikerjakan sesuai dengan keyakinan maupun kemampuannya. Namun demikian, rakaat sholat Witir dalam jumlah yang ganjil.

Bacaan Niat Sholat Witir

Sebelum mengerjakan sholat Witir, baik secara berjamaah maupun sendirian, tidak ada salahnya untuk mengawali ibadah tersebut dengan bacaan niat terlebih dahulu. Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat hadits yang menjelaskan tentang ibadah akan bernilai pahala apabila diniatkan dengan niatan yang baik.

Menurut buku 'Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian' karya Mahmud Asy-Syafrowi, bahwa melalui riwayat hadits tersebut disampaikan bahwa:

"Semua amal itu tergantung niatnya. Dan, sesungguhnya bagi setiap orang apa yang diniatinya," (HR. Bukhari dan Muslim).

Lebih lanjut dijelaskan dalam buku 'Panduan Shalat Praktis & Lengkap' oleh Ust Syaifurrahman El-Fati dan 'Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII' karya Dini Harwanti, bahwa terdapat niatan yang berbeda dalam pengerjaan sholat Witir yang dilakukan secara berjamaah dan sendirian atau munfarid.

Salah satunya pada cara pengerjaan sholat Witir yang dilakukan dalam 3 rakaat dengan 2 rakaat dan dilanjutkan 1 rakaat. Sebagai panduan bagi setiap muslim yang mengerjakannya, berikut bacaan niat sholat Witir secara berjamaah maupun munfarid.

Niat Sholat Witir Munfarid 2 Rakaat

أَصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah Witir dua rakaat karena Allah Yang Maha Tinggi"

Niat Sholat Witir Munfarid 1 Rakaat

أصَلِّي سُنَةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Yang Maha Tinggi."

Niat Sholat Witir Berjamaah 2 Rakaat (Makmum)

أَصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَ

Ushallii sunatal witri rak'atani makmuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat Witir dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 1 Rakaat (Makmum)

أُصَلِّي سُنَّةُ الْوِتْرِ رَكْعَةَ مَأْمُوْمًا لِللَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan makmuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat satu rakaat Witir menjadi makmum karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 2 Rakaat (Imam)

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atani imamman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat Witir dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala.

Niat Sholat Witir Berjamaah 1 Rakaat (Imam)

أصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunatal witri rak'atan imamman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat sholat satu rakaat Witir menjadi imam karena Allah Ta'ala.

Bacaan Surat Al-Quran Saat Sholat Witir

Selama mengerjakan sholat Witir, ternyata ada beberapa surat dalam Al-Quran yang dianjurkan untuk dibaca dalam setiap rakaatnya. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam buku '99 Doa & Dzikir Harian Untuk Anak' oleh Aan W dan Dian K, bahwa melalui sebuah riwayat hadits disampaikan:

"Nabi Muhammad SAW saat sholat Witir biasa membaca Surat Al-A'la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas. Kemudian setelah salam beliau mengucapkan 'Subhaanal malikil qudduus tiga kali dan mengeraskan suara pada bacaan ketiga," (HR. Ahmad dan Nasa'i).

Sebagai bacaan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk turut mengerjakannya selama sholat Witir. Adapun bacaan Surat Al-A'la, Al-Kafirun, hingga Al-Ikhlas secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Surat Al-'Ala

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ ۝١ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ ۝٢ وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ ۝٣ وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ ۝٤ فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ ۝٥ سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ ۝٦ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ ۝٧ فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ ۝٩ سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ ۝١٠ وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ ۝١١ الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ ۝١٢ ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ ۝١٣ قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ ۝١٤ وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ ۝١٥ بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ ۝١٦ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ ۝١٧ اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ ۝١٨ صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ ۝١٩

Sabbiḫisma rabbikal-a'lâ. Alladzî khalaqa fa sawwâ. Walladzî qaddara fa hadâ. Walladzî akhrajal-mar'â. Fa ja'alahû ghutsâ'an aḫwâ. Sanuqri'uka fa lâ tansâ. Illâ mâ syâ'allâh, innahû ya'lamul-jahra wa mâ yakhfâ. Wa nuyassiruka lil-yusrâ. Fa dzakkir in nafa'atidz-dzikrâ. Sayadzdzakkaru may yakhsyâ. Wa yatajannabuhal-asyqâ. Alladzî yashlan-nâral-kubrâ. Tsumma lâ yamûtu fîhâ wa lâ yaḫyâ. Qad aflaḫa man tazakkâ. Wa dzakarasma rabbihî fa shallâ. Bal tu'tsirûnal-ḫayâtad-dun-yâ. Wal-âkhiratu khairuw wa abqâ. Inna hâdzâ lafish-shuḫufil-ûlâ. Shuḫufi ibrâhîma wa mûsâ.

Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala, lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan). Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran, sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar. Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana. Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran) dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia sholat. Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa."

2. Surat Al-Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ۝١ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ۝٢ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ۝٣ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ۝٤ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ۝٥ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ ۝٦

Qul yâ ayyuhal-kâfirûn. Lâ a'budu mâ ta'budûn. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Wa lâ ana 'âbidum mâ 'abattum. Wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud. Lakum dînukum wa liya dîn.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."

3. Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Qul huwallâhu aḫad. Allâhush-shamad. Lam yalid wa lam yûlad. Wa lam yakul lahû kufuwan aḫad.

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."

Bacaan Doa Setelah Sholat Witir

Setelah menyelesaikan sholat Witir di malam hari, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk menutup ibadah tersebut dengan sebuah doa. Terdapat doa-doa pilihan yang dapat diamalkan setelah mengakhiri sholat Witir.

Salah satunya seperti diungkap dalam buku 'Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus' oleh Muhammad Arifin Rahman, bahwa terdapat bacaan doa yang bisa dilafalkan setelah mengerjakan sholat Witir. Adapun bacaan doa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنَا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دينَا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيرًا وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ العَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ اللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَقِمْ تَقْصِيرَنَا يَا اللَّهُ يَا اللهُ يَا اللَّهُ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ.

Allaahumma innaa nas aluka iimaanan daa iman wa nas aluka qalban khaasyi'an wa nas aluka 'ilman naafi'an wa nas aluka yaqiinan shaadiqan wa nas aluka 'amalan shaalihan wa nas aluka diinan qayyiman wa nas aluka khairan katsiiron wa nas aluka tamaamal 'aafiyah wa nas alukasy syukra 'alal 'aafiyah wa nas alukal ghinaa-a 'anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa sholaatanaa wa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhasysyu'anaa wa tadhorru'anaa wa ta'abbudanaa wa tammim taqshiiaonaa yaa Allaah yaa Allaah yaa Allaah yaa arhamar raahimiin. Wa shallallaahu 'alaa khairi khalqihii Muhammadin wa 'alaa aalihii wa saohbihii ajma'iin. Wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu iman yang kekal, dan kami memohon kepada-Mu agar hati kami khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu diberikan ilmu yang bermanfaat. Tetapkan keyakinan kami, amal yang shalih, tetapkan agama Islam di hati kami, limpahkan kebaikan, ampunilah kami, berilah kesehatan, dan rasa cukup kepada kami. Ya Allah Tuhan kami, terimalah sholat kami, puasa kami, rukuk kami, khusyuk kami, dan pengabdian kami. Sempurnakanlah semua yang kami lakukan selama shalat ya Allah, ya Allah, ya Allah; Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan kepada semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Tidak hanya bacaan doa tersebut, terdapat juga sebuah doa dalam menyambut datangnya malam Lailatul Qadar. Di dalam buku 'Amalan Pembuka Rezeki' oleh Karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, bahwa melalui sebuah riwayat hadits disampaikan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan sebuah doa yang bisa diamalkan oleh seorang muslim untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Diriwayatkan dari Ummul Mu'minin Aisyah r.a. bahwa:

"Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar?' Beliau bersabda, 'Berdoalah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya Allah, sesungguh-nya, Engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku)'," (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Mengingat doa tersebut dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW, maka tidak ada salahnya setiap muslim untuk turut mengamalkannya setelah selesai melaksanakan sholat Witir. Terutama apabila sholat tersebut dikerjakan selama bulan Ramadhan. Berikut bacaan doa yang disampaikan melalui riwayat tadi:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni."

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku."

Demikian tadi penjelasan mengenai boleh atau tidaknya sholat Witir lebih dari satu kali dalam semalam lengkap dengan cara, bacaan niat, bacaan surat Al-Quran, hingga doa yang bisa diamalkan beriringan dengan ibadah tersebut. Semoga bermanfaat.




(par/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads