Bolehkah Puasa Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan? Ini Penjelasan Hukumnya

Bolehkah Puasa Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan? Ini Penjelasan Hukumnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 06 Feb 2025 09:07 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. Foto: Getty Images/ferlistockphoto
Solo -

Sebelum Ramadhan datang, seorang muslim sudah semestinya menuntaskan puasa qadha Ramadhannya. Berhubung pada Syaban disunnahkan puasa sunnah, bolehkah keduanya dikerjakan sekaligus? Begini penjelasannya.

Dalam kalender Hijriah, Ramadhan adalah bulan nomor urut sembilan. Sebelum bulan puasa ini tiba, umat Islam akan terlebih dahulu melewati Syaban. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak umat Islam melakukan puasa qadha Ramadhan pada bulan kedelapan ini.

Dikutip dari buku Fikih Puasa oleh Sofyan Chalid bin Idham Ruray, Ummul Mukminin Aisyah RA berkata:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΩŠΩŽΩƒΩΩˆΩ†Ω ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω مِنْ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽΨŒ ΩΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΨ³Ω’Ψͺَطِيعُ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ Ψ£ΩŽΩ‚Ω’ΨΆΩΩŠΩŽ Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ فِي Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽ

Artinya: "Aku pernah memiliki kewajiban qadha puasa Ramadhan, maka aku tidak bisa meng-qadha kecuali di bulan Syaban." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Syaban adalah bulan yang dianjurkan untuk banyak berpuasa sunnah. Diambil dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Aisyah RA berkata:

Ω…ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ±ΩŽΨ³ΩΩˆΩ„ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω Ψ§Ψ³Ω’ΨͺΩŽΩƒΩ’Ω…ΩŽΩ„ΩŽ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†ΩŽ, ΩˆΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΨ£ΩŽΩŠΩ’Ψͺُهُ Ψ£ΩŽΩƒΩ’Ψ«ΩŽΨ±ΩŽ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…Ω‹Ψ§ مِنْهُ فِي Ψ΄ΩŽΨΉΩ’Ψ¨ΩŽΨ§Ω†ΩŽ

Artinya: "Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syaban." (HR Bukhari no 1969 dan Muslim no 782)

Rasa-rasanya, sayang jika melewatkan Syaban tanpa menunaikan puasa sunnahnya. Namun, kewajiban puasa qadha Ramadhan juga mesti diselesaikan sebelum Ramadhan benar-benar tiba. Bagaimana jika menggabungkan keduanya? Apakah boleh?

Hukum Mengerjakan Puasa Syaban Sekaligus Qadha Ramadhan

Berdasar penjelasan dari laman NU Jawa Timur, menurut Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibary, sah hukumnya menggabungkan puasa Syaban dengan qadha Ramadhan. Beliau juga menjelaskan bahwa pahala kedua puasa ini dapat didapatkan.

Syaikh Dr Ali Jumah juga menyebut kebolehan menggabungkan puasa Qadha Ramadhan dengan puasa sunnah sebagaimana informasi dari laman resmi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Menurutnya, orang yang meniatkan puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah akan mendapat dua pahala.

Diringkas dari NU Online, Imam Suyuthi dalam kitabnya, al-Asbah wan Nadhair, membagi empat kriteria menggabungkan niat fardhu dan sunnah dalam satu ibadah. Keempatnya adalah sah kedua ibadahnya, sah ibadah fardhunya saja, sah ibadah sunnahnya saja, dan tidak sah kedua-duanya.

Menurut Imam Suyuthi dalam konteks menggabungkan puasa sunnah Syaban dan Qadha Ramadhan diqiyaskan ke dalam hukum pertama. Artinya, baik puasa Qadha Ramadhan maupun puasa sunnah Syaban, keduanya sah. Kendati begitu, sebagian ulama memang berbeda pendapat dalam urusan ini.

Keterangan lain dihadirkan oleh Syaikh Muhammad al-Utsaimin sebagaimana dikutip buku Catatan Fikih Puasa Sunnah oleh Hari Ahadi. Beliau berkata:

Ψ§Ω„Ψ£ΩˆΩ„Ω‰ Ψ£Ω† يبدأ Ψ¨Ψ§Ω„Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ΨŒ Ψ­ΨͺΩ‰ Ω„Ωˆ Ω…Ψ± ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΨΉΨ΄Ψ± ذي Ψ§Ω„Ψ­Ψ¬Ψ© أو ΩŠΩˆΩ… عرفة، فΨ₯Ω†Ω†Ψ§ Ω†Ω‚ΩˆΩ„ : Ψ΅Ω… Ψ§Ω„Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ فى Ω‡Ψ°Ω‡ Ψ§Ω„Ψ£ΩŠΨ§Ω… ΩˆΨ±Ψ¨Ω…Ψ§ ΨͺΨ―Ψ±Ωƒ Ψ£Ψ¬Ψ± Ψ§Ω„Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ وأجر Ψ΅ΩŠΨ§Ω… Ω‡Ψ°Ω‡ Ψ§Ω„Ψ£ΩŠΨ§Ω…ΨŒ ΩˆΨΉΩ„Ω‰ فرآ Ψ£Ω†Ω‡ Ω„Ψ§ ΩŠΨ­Ψ΅Ω„ Ψ£Ψ¬Ψ± Ψ΅ΩŠΨ§Ω… Ω‡Ψ°Ω‡ Ψ§Ω„Ψ£ΩŠΨ§Ω… Ψ§Ω„Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ΨŒ فΨ₯Ω† Ψ§Ω„Ω‚ΨΆΨ§Ψ‘ أفآل Ω…Ω† ΨͺΩ‚Ψ―ΩŠΩ… النفل Ω…ΨΉ

Artinya: "Lebih utama meng-qadha puasa lebih dulu (daripada melakukan puasa sunnah). Bahkan meskipun jika dia berada pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah atau hari Arafah, maka kami katakan, 'Berpuasalah qadha pada hari-hari tersebut.' Dan bisa saja di samping mendapatkan pahala meng-qadha, kamu juga mendapatkan pahala berpuasa pada hari-hari tersebut. Anggaplah tidak mendapatkan pahala berpuasa pada hari-hari itu ketika niat seseorang berpuasa untuk meng-qadha, akan tetapi itu tetap lebih utama daripada mendahulukan puasa sunnah." (Asy-Syarh al-Mumti, VI/443)

Artinya, menurut Syaikh Utsaimin, seseorang tetap mesti meniatkan untuk puasa qadha Ramadhan.

Al-Lajnah ad-Daimah atau mudahnya, Lembaga Fatwa Arab Saudi mengemukakan pendapat serupa dengan Syaikh al-Utsaimin. Lembaga ini menyatakan bahwasanya tidak boleh seseorang berpuasa dengan niat qadha Ramadhan dan niat puasa sunnah sekaligus. Keterangan ini bisa detikers cek dalam Fatawa Al-Lajnah ad-Daimah 10/383 no 6497.

Akhir kata, ada dua pendapat mengenai boleh tidaknya puasa Syaban sekaligus qadha Ramadhan. Pendapat pertama menyatakan boleh-boleh saja dan pahala keduanya akan didapat. Sementara itu, pendapat kedua menyatakan tidak boleh menggabungkan niat keduanya, tetapi dengan meniatkan qadha Ramadhan saja, bisa jadi Allah SWT turut memberikan pahala puasa sunnah Syaban. Wallahu a'lam bish-shawab.

Sampai Kapan Batas Puasa Qadha Ramadhan?

Masih seputar qadha puasa, detikers mungkin bertanya-tanya, sampai kapan batas qadha Ramadhan ini bisa dilakukan? Diringkas dari buku Rangkuman tentang Qadha Puasa oleh Abu Ghozie as-Sundawie, boleh hukumnya mengakhirkan qadha sampai Syaban sebelum Ramadhan berikutnya, sebagaimana dilakukan Aisyah RA dalam hadits di atas. Dengan catatan, diiringi tekad kuat untuk mengqadha.

Namun, jika Ramadhan berikutnya sudah sampai dan masih ada utang puasa, padahal ia tidak memiliki alasan, para ulama memiliki khilaf pendapat. Berikut penjelasannya:

  • Menurut mazhab Syafii, Maliki, dan Hanbali, wajib hukumnya untuk membayar fidyah.
  • Menurut mazhab Hanafi, tidak wajib fidyah, dan cukup dengan qadha saja.
  • Syaikh Utsaimin sendiri menguatkan pendapat kedua, yakni tidak perlunya fidyah. Namun, tetap saja orang tersebut berdosa karena keterlambatan membayar Qadha Ramadhan tanpa udzur. Wallahu a'lam bish-shawab.

Bagaimana jika terlambatnya karena ada udzur? Jika memiliki udzur, seperti sakit, maka tidak ada dosa baginya sehingga ia cukup mengqadha saja. Namun, jika terlambat tanpa udzur, orang tersebut mendapatkan dosa.

Demikian pembahasan ringkas mengenai hukum mengerjakan puasa sunnah Syaban sekaligus Qadha Ramadhan. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(par/apl)


Hide Ads