Tanggul Sungai Pemali Kritis, Pemkab Brebes Siapkan Penambal Darurat

Tanggul Sungai Pemali Kritis, Pemkab Brebes Siapkan Penambal Darurat

Imam Suripto - detikJateng
Kamis, 23 Jan 2025 18:33 WIB
Longsor di tanggul Sungai Pemali, Brebes, Kamis (23/1/2025).
Longsor di tanggul Sungai Pemali, Brebes, Kamis (23/1/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Tanggul sungai Pemali di Brebes, Jawa Tengah, di sejumlah titik dalam kondisi kritis. Kondisi ini dikeluhkan warga karena berpotensi jebol bila terjadi kenaikan permukaan air sungai akibat hujan.

Data di Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA Taru) Kabupaten Brebes menyebutkan, tanggul kritis ini berada di beberapa desa baik sisi barat maupun sisi timur sungai Pemali. Selain ambles, badan tanggul juga ada yang rusak karena longsor tergerus arus sungai.

Untuk sisi barat, tanggul kritis ada di Desa Jagalempeni, Glonggong, Sisalam, dan Wanasari. Sedang sisi timur sungai, ada di Desa Kebogadung, Bojong, Kedungtukang, Terlangu, dan Pulosari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulyadi, Kabid Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Air, Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PSDA Taru) Brebes mengatakan, tanggul kritis itu memang beresiko jebol bisa terjadi peningkatan permukaan air bila hujan deras. Karena itu, perlu penanganan serius agar kembali kuat.

"Kondisinya kritis, ada yang ambles hingga permukaan makin turun, atau ada yang kritis karena badan tanggul longsor. Perlu penanganan serius supaya kembali kuat," ungkap Mulyadi, ditemui di kantornya, Kamis (23/1/2025).

ADVERTISEMENT

Untuk perbaikan tanggul tersebut, lanjut Mulyadi perlu anggaran besar. Meminimalisir resiko tanggul jebol, saat ini hanya dilakukan penanganan darurat.

"Karena musim hujan masih berlangsung, akan ditangani darurat. Sementara dengan menambal tanggul kritis dengan karung berisi tanah dan dipagari kayu," Mulyadi menerangkan.

Dijelaskan lebih rinci, tanggul adalah bangunan penahan dari luapan air. Tanggul yang kuat memiliki ketebalan minimal 3 meter di bagian permukaan. Namun karena terus terkikis arus, banyak yang ketebalannya menipis.

Salah satu titik tanggul kritis berada di Desa Wanasari, Kecamatan Wanasari. Di lokasi ini, badan tanggul mengalami longsor sepanjang 30 meter. Akibat gerusan arus sungai ketebalan tanggul tersisa 60 cm.

Mahmud, Perangkat Desa Wanasari memohon kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan tanggul. Karena jika jebol, maka akan banyak warga masyarakat yang terkena dampaknya.

"Tidak hanya di desa ini, tapi desa lain juga kena dampak. Jadi mohon untuk segera diperbaiki, karena tanggul yang longsor cukup panjang, 30 meter dan ketebalan hanya tersisa 60 cm," harapnya.




(ahr/afn)


Hide Ads