Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menutup aliran air ke pemukiman sesuai perintah Gubernur Jateng Ahmad Luthfi terkait banjir di Grobogan. Saat ini BBWS fokus mempercepat penutupan tanggul utama.
Hal ini dikatakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Opsda) 4 BBWS Pemali Juana, Heri Santoso. Ia mengaku pihaknya terus berupaya mempercepat penanganan tanggul jebol di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
"Kemarin saat kunjungan Gubernur, kami ditarget dua hari menutup aliran sungai air tidak masuk ke tanggul jebol, menutup aliran yang keluar ke pemukiman. Siang ini sudah tertutup," kata Heri saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siang ini sampai seterusnya kamu fokus ke penutupan tanggul. Kemungkinan penutupan tanggul baru besok, hari ini kita membuat leveling karena kondisi bantaran masih ada cekungan," lanjutnya.
Ia mengatakan, proses tersebut akan diawali dengan meratakan permukaan bantaran sungai yang berlubang dan menyiapkan material timbunan. Penutupan tanggul utama diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam proses penutupan tanggul, kata Heri, yakni kondisi tanah yang labil akibat hujan. Beberapa alat berat sempat terjebak di tanah lembek, sehingga membutuhkan upaya ekstra untuk mengeluarkannya. Namun, kini kondisi cuaca sudah lebih memungkinkan dimulainya pekerjaan.
"Curah hujan sudah mulai kondusif, debit air di Bendung Glapan juga menurun. Saat ini elevasi air di Glapan sekitar 16,95 meter, jauh lebih rendah dibanding saat kejadian jebol yang mencapai 20,40 meter," jelas Heri.
Meskipun aliran air sudah dihentikan, sebagian warga masih mengungsi karena tanggul utama belum tertutup sepenuhnya. Untuk mempercepat proses pengeringan, ia memperkirakan akan dilakukan pembukaan Sungai Kali Buangan 15 (KB 15) agar genangan di desa sekitar bisa surut lebih cepat.
"Kemungkinan warga akan mengalirkan air ke KB 15, nggak apa-apa dijebol agar suatu kawasan bisa kering, nanti kita perbaiki lagi tanggulnya," ungkapnya.
BBWS Pemali Juana terus mengupayakan percepatan penanganan agar tanggul utama dapat segera ditutup dan kondisi kembali normal. Masyarakat diminta bersabar dan tetap waspada terhadap kemungkinan hujan di hulu yang dapat mempengaruhi proses perbaikan.
"Kalau evakuasi sudah berhenti, tapi mungkin warga belum sampai kembali ke rumahnya. Karena ini tanggul masih terbuka. Takutnya malah wira-wiri, jadi tetap di pengungsian," tutupnya.
Diketahui, banjir akibat tanggul sungai jebol sejak hari Minggu (9/3) itu melanda 6 kecamatan dan 21 desa, yaitu Kecamatan Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, Tegowanu. Jumlah total warga terdampak sekitar 4.271 KK, sebanyak 145 KK di antaranya yang merupakan warga Dusun Mintreng Desa Baturagung.
(afn/dil)