2 Tanggul Jebol, Banjir Landa 21 Desa di Grobogan-2 Ribu KK Terdampak

2 Tanggul Jebol, Banjir Landa 21 Desa di Grobogan-2 Ribu KK Terdampak

ar - detikJateng
Minggu, 09 Mar 2025 21:26 WIB
Pemprov Jateng lakukan penanganan di daerah terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Minggu (9/3/2025).
Pemprov Jateng lakukan penanganan di daerah terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, Minggu (9/3/2025). Foto: Dok Pemprov Jateng.
Grobogan -

Banjir kembali melanda Kabupaten Grobogan setelah hujan deras menyebabkan dua tanggul jebol. Akibatnya, air meluap dan menggenangi 21 desa di enam kecamatan. Sebanyak 2.174 kepala keluarga (KK) terdampak.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul, menyebut ini merupakan banjir keempat yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pemerintah provinsi (Pemprov) pun memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini.

"Dukungan BPBD provinsi kami fokus pendampingan penguatan sumber daya personel, peralatan, pengkoordinasian ke Kabupaten Grobogan," kata Chomsul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, tinggi genangan air bervariasi antara 10-100 sentimeter. Ada sebanyak enam kecamatan yang terdampak banjir tersebut, yakni Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu.

Laporan terbaru dari situation report Minggu siang, tercatat ada sekitar 2.174 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Sebanyak 150 orang mengungsi di Gereja Desa Ringinkidul.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dua titik tanggul yang jebol berada di Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, serta Sungai Kliteh, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu.

"Teman-teman di lapangan masih mengasesmen terkait kondisi kebutuhan warga terdampak. Logistik juga sudah digeser (diturunkan). Dinsos melalui Tagana Kabupaten Grobogan juga sudah turun, untuk membuat dapur umum di pengungsian," jelasnya.

"Untuk penanganan, kita juga bersinergi dengan BBWS Pemali Juana, mengingat kewenangan pengawasannya (sungai) di bawah BBWS," lanjut Chomsul.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang bermukim di dekat aliran sungai seperti Bengawan Solo dan wilayah pesisir utara Jawa Tengah.

Chomsul juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengikuti informasi peringatan dini cuaca dari BMKG yang disebarkan melalui berbagai saluran komunikasi.

"Selain kesiapan diri, kesiapan terhadap surat-surat penting juga diperhatikan. Bilamana sudah ada titik pengungsian, harap diperhatikan. Sehingga, ketika ada kondisi darurat tidak panik," tuturnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBMCK) Jateng, Hanung Triyono, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan menyiapkan berbagai material serta alat berat untuk perbaikan tanggul.

"Saat ini menunggu surut. Kita sudah menyiapkan alat berat, sandbag, dolken, dan bambu. Leading sector tetap dari BBWS PJ, PT KAI, dan BPBD," pungkasnya.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads