Latar Belakang Pertempuran 10 November 1945: Sekutu Datang-Mallaby Terbunuh

Latar Belakang Pertempuran 10 November 1945: Sekutu Datang-Mallaby Terbunuh

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 08 Nov 2024 14:49 WIB
Twibbon Hari Pahlawan 2024
Ilustrasi Hari Pahlawan 2024. Foto: Bingkai.id Detikcom
Solo -

Pertempuran 10 November 1945 merupakan cikal bakal Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tahun. Pertempuran tersebut terjadi di Surabaya sehingga kota tersebut dijuluki Kota Pahlawan.

Dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer oleh Adi Sudirman, Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya adalah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda atau sekutu untuk pertama kalinya setelah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lalu, apakah yang menjadi latar belakang pecahnya Pertempuran 10 November 1945? Mari simak penjelasan lengkap yang dihimpun detikJateng dari buku Di Bawah Bayang-Bayang Oligarki tulisan Ados Aleksander berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang Pertempuran 10 November 1945

Pada 31 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat yang menginstruksikan pengibaran bendera Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia mulai 1 September 1945. Maklumat ini disambut antusias oleh seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Surabaya.

Pengibaran bendera Merah Putih ini menjadi simbol kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Namun, kebahagiaan ini tidak berlangsung lama karena kedatangan pasukan Inggris atau Sekutu di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pada 25 September 1945, tentara Inggris yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) bersama tentara Netherlands Indies Civil Administration (NICA) mendarat di Surabaya dengan tujuan untuk melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negara asalnya. Namun, tujuan mereka yang tersembunyi adalah untuk mengembalikan Indonesia menjadi jajahan Belanda.

Tindakan ini memicu kemarahan rakyat Indonesia, terlebih lagi ketika bendera Belanda dikibarkan di Hotel Yamato, Surabaya. Rakyat Indonesia yang marah kemudian merobek bagian biru dari bendera tersebut sehingga yang tersisa hanya warna merah dan putih.

Ketegangan semakin memuncak, dan Jenderal DC Hawthorn dari pihak Inggris meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan keadaan. Pada 29 Oktober 1945, Inggris dan Indonesia menandatangani perjanjian gencatan senjata yang sempat membuat situasi sedikit stabil.

Namun, perjanjian tersebut tidak bertahan lama karena terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya. Kejadian ini memperburuk hubungan dan menciptakan ketegangan yang semakin besar.

Sebagai respons terhadap kematian Mallaby, Mayor Jenderal Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby mengeluarkan ultimatum yang meminta seluruh pimpinan dan orang Indonesia bersenjata untuk menyerahkan diri. Ultimatum tersebut menyatakan bahwa mereka harus melaporkan diri dan meletakkan senjatanya pada pukul 06.00, 10 November 1945.

Namun, bukannya mundur, rakyat Indonesia malah semakin bersemangat untuk melawan. Pidato Bung Tomo yang berapi-api semakin membangkitkan semangat perlawanan. Rakyat Surabaya yang sudah bersatu dan bertekad, siap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan melakukan perlawanan besar-besaran.

Pada 10 November 1945, pertempuran besar terjadi di Surabaya. Pertempuran ini menyebabkan ribuan pejuang Indonesia gugur, tapi mereka tetap berjuang dengan semangat yang luar biasa. Pertempuran ini kemudian dikenal sebagai Pertempuran 10 November yang menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan

Berdasarkan keterangan pada buku Perjuangan dan Idealisme tulisan Eljambaky, Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959. Hari Pahlawan ditetapkan sebagai hari nasional yang bukan hari libur.

Penetapan Hari Pahlawan bertujuan untuk menghormati perjuangan para pahlawan dalam pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945. Pertempuran ini melibatkan tentara Indonesia yang melawan pasukan Inggris dan Belanda, yang berusaha mengembalikan Indonesia ke bawah penjajahan.

Nah, itulah latar belakang di balik Pertempuran 10 November 1945 yang kini kita kenal sebagai Hari Pahlawan. Semoga bermanfaat!




(par/ahr)


Hide Ads