23 Jenis Pantun Beserta Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

23 Jenis Pantun Beserta Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 06 Nov 2024 14:00 WIB
Ilustrasi teks
Ilustrasi pantun. (Foto: Pexels/Pixabay)
Solo -

Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang masih lestari hingga kini. Bagaimana tidak, detikers bisa dengan mudah menjumpainya di mana-mana, baik dalam buku mata pelajaran maupun media sosial.

Jadi, apa itu pantun? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan beris ketiga dan keempat merupakan isi.

Diambil dari buku Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar oleh Laily Nurmalia, di antara ciri pantun adalah per barisnya terdiri dari 8-12 suku kata, punya rima a-b-a-b, baris 1-2 merupakan sampiran, dan baris 3-4 adalah isi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pantun punya jenis apa saja? Berikut ini penjelasan lengkapnya, mencakup jenis pantun, fungsi, tujuan, dan contohnya. Pastikan untuk membaca artikel ini sampai tuntas, ya, detikers!

Fungsi dan Tujuan Pantun

Sejatinya, tujuan maupun pantun bisa dilihat dari isi lariknya. Misalnya saja, pantun nasihat tentu saja berisikan semacam petuah untuk orang yang membaca. Ada juga pantun yang fungsinya adalah sebagai alat ekspresi si pembuat.

ADVERTISEMENT

Namun, sebagaimana dikutip dari dokumen unggahan Portal Universitas Quality, secara umum, tujuan dan fungsi pantun dalam kehidupan adalah:

  1. Alat pemelihara bahasa (berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berpikir).
  2. Melatih seseorang untuk berpikir tentang makna kata sebelum berujar atau berkata.
  3. Melatih seseorang berpikir asosiatif bahwasanya suatu kata bisa punya kaitan dengan kata lain.
  4. Melatih seseorang hidup bersosial karena punya fungsi pergaulan.
  5. Menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain kata.

Jenis-jenis Pantun dan Contohnya

Menurut penjelasan dari buku Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat oleh Sri Khairani Lubis dkk, jenis pantun bisa dibedakan menurut kelompok usia dan isinya. Berikut penjelasan dan contoh-contohnya:

Jenis Pantun Berdasar Kelompok Usia

1. Pantun Anak-Anak

Pantun ini punya hubungan dengan masa kanak-kanak. Biasanya, menggambarkan makna suka cita ataupun duka cita. Contoh pantun anak-anak adalah:

Jalan-jalan ke kota tua
Tidak lupa membeli gabah
Hati ini begitu gembira
Mendapat nilai bagus di sekolah

2. Pantun Remaja

Selanjutnya, ada pantun remaja yang isinya berkaitan erat dengan kehidupan masa muda. Umumnya, pantun remaja atau orang muda ini punya makna terkait perkenalan, hubungan asmara, hingga nasib. Contohnya:

Langit itu warnanya biru
Siang hari cuaca cerah
Hati ini begitu rindu
Ingin jumpa kekasih tercinta

3. Pantun Orang Tua

Jenis terakhir pantun berdasarkan usia adalah pantun orang tua. Biasanya, pantun bertipe ini akan mengambil tema mengenai adat budaya, agama, dan nasihat. Contohnya:

Pergi ke pasar membeli anggur
Rasanya enak bikin senang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Jenis Pantun Berdasarkan Isi

1. Pantun Suka Cita

Sesuai namanya, pantun ini menggambarkan ungkapan rasa gembira atau kebahagiaan. Contoh pantunnya adalah:

Kancil senang bila berkemah
Tandanya diberi segenggam uyah
Kalau ayah pulang ke rumah
Selalu saja bawa hadiah

2. Pantun Duka Cita

Berkebalikan dengan jenis pantun sebelumnya, pantun duka cita mengungkapkan rasa sedih atau duka pembuatnya. Contohnya:

Tangsi nasibku rotan teranyam
Tidak rotan bilah patahkan
Untung bundaku sebagai ayam
Tidak mengekas tidaklah makan

3. Pantun Cinta

Pantun ini berisikan ungkapan-ungkapan tentang cinta, romantisme, atau asmara antara dua orang. Contohnya:

Coba-coba bertanam kembang
Moga-moga menjadi jelita
Coba-coba menanam sayang
Moga-moga tumbuh cinta

4. Pantun Jenaka

Pantun jenis ini bertujuan untuk menghibur pendengar. Selain itu, juga bisa dipakai untuk menyindir ataupun mencairkan suasana. Contoh pantunnya:

Pohon manggis di tepi rawa
Tempat nenek tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

5. Pantun Agama

Pantun ini berisikan seruan-seruan dakwah yang mengajak manusia untuk melakukan kebaikan dan berhubungan dengan nilai-nilai religius. Contoh pantunnya adalah:

Kalau menegakkan benang basah
Aib malu orang sekampung
Kalau menegakkan agama yang salah
Hidup mengerang mati menanggung

6. Pantun Nasihat

Sesuai namanya, pantun ini berisikan nasihat dengan tujuan mendidik dan memberikan nasihat moral serta budi pekerti. Contohnya:

Apalah tanda kayu meranti
Kayunya rampak melambai angin
Apalah tanda melayu sejati
Ilmunya banyak, belajarpun rajin

7. Pantun Adat Istiadat

Merupakan jenis pantun yang berisikan pepatah atau petuah nasihat. Umumnya, pantun ini bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai adat. Contohnya:

Lebat daun bung di tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru dipelihara adat pusaka

8. Pantun Nasib

Adalah jenis pantun yang menceritakan keadaan diri. Biasanya, pantun nasib menceritakan kondisi seseorang di perantauan. Contohnya adalah:

Pohon randu bunga selasih
Bila berteman jangan bergaduh
Sangat rindu dengan kekasih
Sayang badan sangatlah jauh

9. Pantun Peribahasa

Jenis pantun yang berisi ungkapan dan peribahasa. Contohnya adalah:

Berakhir-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian

10. Pantun Perkenalan

Jenis pantun satu ini biasanya digunakan saat perkenalan diri. Misalnya:

Bangun pagi langsung olahraga
Lari-lari keliling kota
Kalau boleh aku bertanya
Nona cantik siapa yang punya?

11. Pantun Persahabatan

Adalah pantun berisikan tema sahabat atau hubungan dengan teman dekat. Contohnya:

Jalan-jalan ke kota baru
Untuk membeli cinderamata
Jika punya teman baru
Teman lama jangan lupa

12. Pantun Kiasan

Pantun kiasan berisi kiasan dan umumnya digunakan untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat. Contohnya:

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga

13. Pantun Teka-Teki

Usai mendengarkan pantun ini, biasanya pendengar akan diminta untuk menebak jawabannya. Contoh pantun teka-teki adalah:

Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung

14. Pantun Perpisahan

Pantun ini berisikan tentang perpisahan dan perceraian, tetapi bukan perpisahan karena kematian. Contohnya:

Bagaimana datang ke Malaka
Malaka berperang dengan Belanda
Bagaimana menanggung duka
Duka karena kepergian kanda

15. Pantun Dagang

Adalah pantun yang mengisahkan cerita atau nasib seseorang. Biasanya, pantun ini dibuat oleh para perantau yang kurang beruntung. Contohnya:

Tudung saji hanyut terapung
Hanyut terapung di air sungai
Niat hati ingin pulang kampung
Apa daya tangan tak sampai

16. Pantun Kepahlawanan

Sesuai namanya, pantun kepahlawanan berisi perjuangan seorang pahlawan atau kepahlawanan. Misalnya:

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misal tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa

Jenis Pantun Berdasarkan Jumlah Baris

Dirujuk dari buku Bahasa Indonesia karya Agus Trianto, pantun juga bisa dibedakan berdasar jumlah barisnya. Berikut penjelasan dan contohnya:

1. Pantun Dua Baris

Dalam pantun ini, baris pertama adalah sampiran, sedangkan baris kedua berupa isi. Contohnya adalah sebagai berikut:

Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula

2. Pantun Empat Baris

Termasuk bentuk pantun paling populer, contoh pantun empat baris adalah:

Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar

3. Pantun Enam Baris

Layaknya namanya, pantun enam baris terdiri dari enam larik. Contohnya adalah sebagai berikut:

Kota Lukut tempat semayam
Raja Haji datang mengepung
Banyak pedati ikut bersama
Jangan ikut tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Mengagung bukti sebesar hama

Jenis Pantun Lainnya

Terakhir, ada jenis pantun berkait. Lariknya tampak sambung menyambung antar pantun. Contohnya:

Tumbuh benalu di bunga Cina
Tumbuh padi menjadi tanaman
Makan tak lalu tidur taklena
Hati sungguh ingatkan tuan

Tumbuh padi menjadi tanaman
Ilalang tertanam di pintu kota
Hati sungguh ingatkan tuan
Tuan tidak kenangkan saya

Ilalang tertanam di pintu kota
Teluk Lipat airnya biru
Tuan tidak kenangkan saya
Tuan dapat kasih baru

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai 23 jenis pantun, plus fungsi, tujuan, dan contohnya. Semoga penjelasannya bermanfaat, ya, Lur!




(sto/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads