Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sragen secara konsisten menurun pada tiga tahun terakhir. Lantas bagaimana Pemkab Sragen menekan angka tersebut?
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Sragen, Aris Tri Hartanto, menerangkan penduduk miskin di Sragen yakni yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan di bawah Rp 453.663.
Bisa diasumsikan sebuah keluarga miskin beranggotakan 4 orang harus memiliki pendapatan lebih dari Rp 1.814.652 untuk tidak masuk ke kategori miskin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Aris menerangkan, jumlah penduduk miskin di Sragen cenderung menurun dari tahun 2011-2024. Bahkan, persentase penurunan penduduk miskin di Sragen merupakan yang tertinggi di Solo Raya pada tahun 2024.
"Persentase penduduk miskin Kabupaten Sragen Maret 2024 turun 0,46 persen poin menjadi 12,41 persen dari 12,87 persen pada Maret 2023," kata Aris melalui keterangan tertulis, Kamis (26/9/2024).
Dilihat detikJateng di laman BPS Sragen, jumlah penduduk miskin di Sragen pada tahun 2022 sebanyak 115.140 jiwa atau 12,94 persen. Angka tersebut menurun pada tahun 2023 di jumlah 114.620 jiwa. Penurunan angka kemiskinan konsisten terjadi hingga tahun 2024 di jumlah 110.650 jiwa penduduk miskin di Sragen.
Lebih lanjut, Aris mengungkapkan, penurunan angka kemiskinan di Sragen lebih tinggi 0,30 persen daripada di Jawa Tengah.
"Selain menempati urutan ke-8, penurunan angka kemiskinan Kabupaten Sragen juga lebih besar dibandingkan rata-rata penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,30 persen. Rata-rata penurunan angka kemiskinan Kabupaten / Kota se-Solo Raya mengalami penurunan sebesar 0,22%," jelasnya.
Menurunnya angka kemiskinan tersebut, kata Aris, menunjukkan berhasilnya usaha Pemkab Sragen dalam upaya menekan jumlah penduduk miskin. Berbagai strategi yang dilakukan Pemkab Sragen, lanjutnya, tak luput berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan tersebut.
"Strategi yang dilakukan mulai dari pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan disertai pengolahan data merupakan sebuah langkah yang efektif," katanya
"Demikian juga dengan penciptaan iklim investasi yang kondusif yang berdampak penyerapan tenaga kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan," lanjutnya.
Beberapa upaya nyata yang telah dilakukan Pemkab Sragen dalam mengurangi penduduk miskin, Aris menyebutkan, di antaranya adalah Desa Tumis (Tuntas Kemiskinan), beasiswa Mahasintawati untuk 388 penerima, perbaikan jalan dan jembatan di wilayah kantong kemiskinan, dan sebagainya.
(akd/akd)