Angka Kemiskinan Turun di 12,41%, Pemkab Sragen Genjot Program Ini

Angka Kemiskinan Turun di 12,41%, Pemkab Sragen Genjot Program Ini

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Senin, 21 Okt 2024 11:25 WIB
Sekda Sragen, Hargiyanto
Sekda Sragen Hargiyanto. Foto: dok. Kominfo Sragen
Sragen -

Angka kemiskinan di Kabupaten Sragen menurun menjadi 12,41% per Maret 2024. Merespons hal tersebut, Pemkab Sragen terus genjot program penanggulangan kemiskinan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Hargiyanto menyampaikan pada tahun 2023 angka kemiskinan di Sragen mencapai 12,87%. Angka tersebut menurun 0,46% dibanding tahun 2024.

"Dua tahun terakhir ini berkat usaha kita semua,angka kemiskinan kita mengalami penurunan 0,46% dan menjadi pencapaian terbaik di wilayah Solo Raya," kata Hargiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (21/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"20 tahun yang lalu kita memulai dari urutan nomor dua terbawah dimana angka tersebut menjadi terendah sejak tahun 1996." lanjutnya.

Pada periode tahun 2011-2024, Hargiyanto menuturkan, angka kemiskinan di Sragen mengalami tren fluktuatif. Pada masa pandemi Covid-19 merebak, angka tersebut turun meski tidak signifikan.

ADVERTISEMENT

Dua tahun terakhir, lanjutnya, penurunan angka kemiskinan di Sragen lebih tinggi dari rata-rata Jawa Tengah sebesar 0,30%.

Upaya menekan angka kemiskinan itu, kata Hargiyanto, tidak lepas dari kerja sama dan sinergi yang kuat. Hal itu juga didukung dengan berbagai strategi dan kebijakan seperti program Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis).

"Strategi yang kita laksanakan meliputi pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan. Misalnya adanya bantuan RTLH, listrik gratis untuk masyarakat miskin, maupun Program Bantuan Iuran (PBI) dalam mendapatkan layanan kesehatan." paparnya.

Sementara itu, Kepala Bapperida Kabupaten Sragen, Aris Tri Hartanto memaparkan, penanganan kemiskinan menjadi isu strategis dari hasil evaluasi salah satu capaian indikator makro pembangunan di Sragen.

"Rapat TKPKD (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) sebagai langkah awal dalam pembuatan dokumen RPKD (Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah). Untuk itu perlunya Kabupaten Sragen menyusun RPKD harapannya mulai tahun 2025 semua program kegiatan sudah dijalankan dengan baik. Karena kemiskinan menjadi peran utama dan ada PR yang harus disusun bersama, sehingga kolaborasi dan crosscutting program menjadi kesepahaman dan kesepakatan bersama." ujar Aris.

Di Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen dalam rangka Penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025-2029 di Ruang Opp Room Setda Sragen pada Kamis (17/10/2024), hadir pula narasumber dari Swasaba Research Initiative (SRI) asal Yogyakarta Yoyok Cahyo Nugroho.

Cahyo mengungkapkan, ada tiga pokok materi penting untuk menyusun RPKD meliputi strategi yang akan diterapkan, program-program unggulan yang disusun, dan data sasaran yang digunakan untuk memastikan efektivitas program.

Dia menegaskan, keberhasilan dalam mengurangi kemiskinan sangat bergantung pada akurasi data sasaran.

"Penggunaan data yang tepat diharapkan dapat terus menurunkan angka kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik di masa depan." kata Cahyo.

Cahyo berharap agar semua dapat berkolaborasi dalam penyusunan RPKD yang akan menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025-2029.

"Penanggulangan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi dari semua elemen masyarakat dan pemerintah."pungkasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads