Pengertian Cancel Culture: Contoh dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Pengertian Cancel Culture: Contoh dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 28 Agu 2024 12:43 WIB
Ilustrasi cancel culture
Ilustrasi cancel culture Foto: Pexels/Markus Winkler
Solo -

Cancel culture mungkin masih menjadi sebuah istilah yang asing bagi sebagian masyarakat, terutama yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, mengenal cancel culture beserta contoh dan dampaknya terhadap kesehatan mental menjadi sebuah hal yang perlu untuk diketahui bagi setiap orang.

Secara umum, cancel culture merujuk pada sebuah tindakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu hingga masyarakat luas terhadap seseorang maupun kelompok lainnya. Cancel culture dilakukan bukan tanpa alasan, melainkan ada penyebab yang membuat seseorang atau suatu kelompok mengalaminya.

Lantas seperti apa gambaran cancel culture yang benar-benar pernah terjadi di sejumlah belahan dunia? Simak informasinya berikut ini.

Pengertian Cancel Culture

Apa itu cancel culture? Sebagai salah satu cara untuk mengenal secara lebih dekat mengenai istilah cancel culture, mari terlebih dahulu memahami terkait pengertian cancel culture itu sendiri. Menurut Merriam-Webster Dictionary, cancel culture adalah praktik atau kecenderungan melakukan pembatalan massal. Pembatalan ini dilakukan untuk menunjukkan sikap atas ketidaksetujuan serta memberikan tekanan sosial.

Sementara itu, dijelaskan dalam jurnal 'Cancel Culture in the Frame of Comparison of Indonesia and South Korea' karya Dipta Ninggar Anjarini, cancel culture dapat dimaknai sebagai reaksi terhadap sebuah fenomena yang melibatkan seseorang pada media sosial mereka. Biasanya cancel culture berpotensi lebih besar terjadi pada seseorang yang memiliki pengaruh besar. Sebut saja selebritas, musisi, influencer, tokoh politik, hingga publik figur yang dikenal secara luas.

Meskipun cancel culture dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada alasan di balik fenomena ini bisa terjadi. Salah satunya dikarenakan kesalahan atau perilaku yang tidak pantas, sehingga orang tersebut perlu diberikan cancel culture sebagai salah satu sanksi sosial.

Contoh Cancel Culture

Terkait contoh cancel culture, masyarakat Indonesia sendiri belum begitu familiar dengan fenomena tersebut. Seperti diungkap dalam jurnal sebelumnya, cancel culture di Indonesia jarang dijumpai. Hal ini dikarenakan cancel culture di Indonesia masih melibatkan skala yang cukup kecil, sehingga terkadang kurang mendapatkan perhatian bagi masyarakat secara luas.

Hal tersebut jauh berbeda dengan Korea Selatan yang masyarakat telah menerapkan cancel culture secara terbuka dan cukup memberikan pengaruh yang besar terhadap individu maupun kelompok yang mengalaminya. Namun demikian, cancel culture di Korea Selatan yang banyak menyita perhatian masyarakat di berbagai belahan dunia lain adalah saat melibatkan publik figur, baik selebritas maupun musisi.

Salah satu contoh cancel culture yang melibatkan publik figur Korea Selatan pernah dilaporkan dalam Korea Herald. Fenomena tersebut melibatkan seorang aktor populer yang membintangi film Parasite bernama Lee Sun-kyun. Pada akhir tahun lalu, sang aktor terlibat atas tuduhan menggunakan obat-obatan terlarang secara ilegal.

Perlu diketahui bahwa penggunaan narkoba ilegal di Korea Selatan menjadi salah satu hal yang menuai kontra di kalangan masyarakat. Hal ini menyebabkan para publik figur yang terlibat dengan narkoba biasanya secara otomatis akan mengalami cancel culture, bukan hanya dari kalangan penggemar, tetapi juga masyarakat di sana.

Meskipun tuduhan penggunaan narkoba ilegal yang menimpa Lee Sun-kyun tengah diselidiki oleh pihak berwajib, tetapi sang aktor telah menerima dampak dari cancel culture. Hal ini bahkan melibatkan berbagai kontrak kerja yang telah disepakatinya. Misalnya saja salah satu perusahaan telekomunikasi di Korea Selatan yang menarik iklan yang telah dipromosikan oleh Lee Sun-kyung selama ini.

Tidak hanya itu, proses syuting film yang dibintangi oleh Lee Sun-kyun juga mengalami dampak ketidakpastian penayangan di masa depan akibat efek dari cancel culture tersebut. Bahkan sejak pemberitaan tentang dirinya semakin membesar, Lee Sun-kyun tidak berani menampakkan dirinya.

Sayangnya, Lee Sun-kyun justru memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri pada bulan Desember 2023 lalu. Padahal tes narkoba yang telah dijalaninya menunjukkan hasil negatif. Bukan hanya Lee Sun-kyun yang pernah mendapatkan cancel culture, sejumlah selebritas ternama asal Korea Selatan lainnya juga mengalaminya. Sebut saja aktor Kim Ji-soo, aktris Kim Sae-ron, hingga Seungri eks-Big Bang.

Dampak Cancel Culture Terhadap Kesehatan Mental

Lantas seperti apa dampak cancel culture terhadap kesehatan mental yang dialami oleh orang yang bersangkutan? Mengutip dari buku 'Psikologi Gelap Internet: Memahami Sisi Tersembunyi dari Dunia Maya: Kecanduan Media Sosial: Ketika 'Like' Menjadi Obsesi' karya Bagas Bantara, cancel culture bak pedang bermata dua yang mampu memberikan efek besar, baik mereka yang melakukannya maupun siapa saja yang mengalaminya.

Alasannya karena cancel culture dapat menjadi sebuah wadah bagi masyarakat untuk memberikan suaranya. Terlebih terhadap mereka yang dinilai salah maupun menyalahi norma yang telah dibangun di tengah-tengah masyarakat selama ini. Namun demikian, cancel culture juga mampu memberikan efek jera yang begitu besar bagi siapa saja yang mengalaminya.

Misalnya saja seorang selebritas yang terkena cancel culture, maka dirinya akan mengalami dampak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi maupun profesionalnya sebagai publik figur. Bahkan sebagian besar selebritas yang mengalami cancel culture dapat berpotensi kehilangan kariernya dalam waktu sekejap.

Kemudian disampaikan dalam laman Very Well Mind, terdapat beberapa dampak cancel culture yang dilihat dari kesehatan mental. Dampak cancel culture terhadap kesehatan mental sering kali justru mirip seperti perundungan atau bullying. Mengapa? Alasannya karena bagi mereka yang mengalaminya, terdapat kemungkinan merasa dikucilkan atau bahkan terisolasi dari kehidupan sosial.

Bahkan dikatakan sebuah penelitian menunjukkan cancel culture dapat memicu rasa kesepian dan meningkatkan kecemasan hingga depresi pada diri seseorang. Terlebih lagi, cancel culture juga dapat berdampak pada potensi bunuh diri yang lebih tinggi bagi seseorang yang mengalaminya.

Tidak hanya itu, cancel culture juga cenderung membuat seseorang yang mengalaminya tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan atau meminta maaf. Hal tersebut dikarenakan pihak yang melakukannya cenderung menutup akses komunikasi.

Nah, itulah penjelasan mengenai cancel culture lengkap dengan contoh dan dampaknya. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan bagi detikers.




(sto/cln)


Hide Ads