DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron, ditemukan meninggal dunia akibat bunuh diri. Bintang drama 'Hi! School: Love On' itu pertama kali ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri oleh temannya di kediamannya pada Minggu (16/2/2025).
Polisi menerima laporan dari teman Kim Sae Ron yang terkejut melihat kondisinya dan langsung menghubungi layanan darurat pada pukul 16.50 KST. Teman pria tersebut datang ke rumahnya sesuai dengan janji pertemuan yang telah disepakati sebelumnya. Layanan darurat Korea Selatan segera menuju lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda tindak kriminal dari teman yang menemukan Kim Sae Ron. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan dengan meminta keterangan dari saksi tersebut.
Pada Senin (17/2/2025), kepolisian secara resmi mengumumkan bahwa Kim Sae Ron meninggal dunia setelah melakukan percobaan bunuh diri.
Aktris berusia 24 tahun itu diketahui mengalami tekanan berat akibat budaya cancel culture setelah terlibat dalam kasus mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2022.
Pemakaman Secara Privat
Jenazah Kim Sae Ron disemayamkan di ruang 7 Rumah Duka Rumah Sakit Asan, Pungnap-dong, Songpa-gu, Seoul. Keluarga yang tengah berduka menolak memberikan pernyataan kepada awak media.
"Kami ingin melakukan proses pemakaman secara privat tanpa wartawan. Keluarga yang berduka tidak ingin menghalangi tamu yang sedang berduka," kata salah satu perwakilan keluarga.
Sejumlah rekan artis terlihat hadir di rumah duka, termasuk Won Bin dan istrinya Lee Na Young, Han So Hee, Kim Bo Ra, serta duo musisi AKMU, Lee Chanhyuk dan Lee Soohyun. Beberapa selebritas juga mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk penghormatan, di antaranya personel ASTRO: Cha Eun Woo, MJ, Jinjin, dan Yoon Sanha, serta solois IU, aktor Ma Dong Seok, dan Gong Myung.
Kim Sae Ron dijadwalkan dimakamkan pada 19 Februari 2025 pukul 06.20 KST. Orang tua Kim Sae Ron serta dua adik perempuannya, Kim Ah Ron (23) dan Kim Ye Ron (20), tercatat sebagai keluarga yang berduka.
Kontroversi dan Skandal Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal dunia, Kim Sae Ron sempat menghadapi cancel culture akibat kasus mengemudi dalam keadaan mabuk. Pada Rabu (18/5/2022), ia terlibat kecelakaan tunggal yang merusak pagar pembatas jalan, pohon, dan trafo listrik.
Insiden tersebut menyebabkan pemadaman listrik selama tiga jam dan merugikan sejumlah pemilik toko di kawasan Gangnam, Seoul.
Saat kejadian, Kim Sae Ron menolak tes breathalyzer dan memilih tes darah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kadar alkohol dalam darahnya mencapai 0,2%, yang mengakibatkan pencabutan izin mengemudinya.
Sebagai konsekuensi hukum, Kim Sae Ron membayar denda sebesar 20 juta won (sekitar Rp 225 juta) serta memberikan ganti rugi kepada 30 pemilik toko di Gangnam.
Setelah kasus tersebut, Kim Sae Ron menjadi perbincangan publik setelah beredar foto dirinya bekerja paruh waktu di sebuah kafe. Ia dikabarkan mengalami kesulitan keuangan setelah menghabiskan tabungannya untuk membayar ganti rugi.
Meskipun agensinya membenarkan kondisi keuangan sang aktris, pihak kafe membantah bahwa Kim Sae Ron bekerja di sana.
Spekulasi dan Tekanan Publik
Di tengah tekanan publik, Dispatch merilis foto yang menunjukkan Kim Sae Ron berada di sebuah kasino, diduga sedang bermain judi. Pada awal 2024, ia kembali menuai kontroversi setelah mengunggah foto mesra bersama Kim Soo Hyun selama penayangan drama Korea Queen of Tears.
Foto tersebut memicu spekulasi mengenai hubungan keduanya. Sebagian netizen menuduh Kim Sae Ron hanya mencari perhatian, sementara yang lain mendukungnya.
Budaya cancel culture yang kuat di Korea Selatan sering kali memberikan tekanan luar biasa bagi selebritas yang tersandung skandal. Kejadian tragis yang menimpa Kim Sae Ron menambah daftar panjang artis yang mengalami depresi akibat tekanan publik.
(dpw/gsp)