PT Halalan Thayyiban Indonesia (HATI) melalui brand MakanKu, sukses melayani pesanan makanan haji untuk rangkaian Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sebanyak 1.286.400 porsi. Bos PT HATI, Puspo Wardoyo, membeberkan rahasia MakanKu dalam menjaga kualitas produknya, sehingga mampu melayani makanan haji di Armuzna tanpa kendala.
Puspo menerangkan, MakanKu menawarkan berbagai jenis masakan Indonesia dalam bentuk makanan siap saji. Produk makanan siap saji MakanKu dibuat melalui proses produksi retort, yang menggunakan suhu dan tekanan tinggi untuk membersihkan makanan.
Sterilisasi dilakukan untuk menghilangkan bakteri patogen dan mikroba pembusuk, yang menghasilkan produk steril yang memiliki umur simpan yang panjang dan memungkinkan penyimpanan dalam suhu ruangan. MakanKu juga menggunakan bahan baku terbaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produk kami mengandung beras organik, telur dan protein berkualitas tinggi yang diawetkan tanpa bahan pengawet. Oleh karena itu, produk ini cocok untuk berbagai situasi," ujar Puspo, kepada detikJateng, Senin (29/7/2024).
Puspo pun membeberkan alur produksi makanan siap saji, MakanKu. Langkah pertama, produksi diawali dengan preparasi seluruh bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan. Seluruh bahan di timbang sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan oleh bagian pengembangan, kemudian dicuci dan dipotong sesuai standar ukuran.
Setelah semua preparasi bahan baku dan bahan penunjang dicampurkan dan dimasak hingga matang. Produk hasil masakan kemudian ditimbang dan diperiksa sesuai dengan standar, selanjutnya dilakukan pengisian ke dalam kemasan primer berupa plastik standing pouch dengan berat sesuai ketentuan.
Proses pengisian/filling masakan ini berupa serangkaian dimulai dari pemasukan masakan, dilanjutkan dengan exhausting/penghampaan dengan uap panas, dan sealing. Proses sealing/penguncian kemasan dengan tujuan menjaga kemasan hermetis dan kedap udara.
"Produk kemudian masuk ke dalam tahapan proses sterilisasi suhu, tekanan dan waktu tertentu yang bertujuan untuk mematikan patogen dalam kemasan sehingga dapat menaikan umur simpan produk," terang Puspo.
Produk hasil dari sterilisasi kemudian disimpan dalam suhu ruang (inkubasi) selama 7-14 hari yang bertujuan sebagai tahapan kontrol untuk memastikan produk siap kemas. Setelah melewati masa inkubasi produk jadi selanjutnya disortir dan dikemas dengan kemasan sekunder berupa box plastik dan kemasan tersier berupa karton.
Produk siap kirim disusun dan disimpan dalam gudang penyimpanan sesuai standar penyimpanan yang selanjutnya akan didistribusikan sesuai dengan pesanan. Untuk menambah nilai produk makanan siap saji dan mempermudah dalam penyajian PT Halalan Thayyiban Indonesia berinovasi menyajikan produk tersebut dengan menggunakan heating pad pada kemasannya.
"Heating pad tersebut dapat memanaskan makan hanya dengan menggunakan air biasa," kata Puspo.
Untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan halal, PT Halalan Thayyiban Indonesia telah menerapkan praktik manufaktur yang baik (GMP), standar operasional prosedur sanitasi (SSOP), analisis bahaya dan titik kontrol kritis (HACCP), dan SJPH (Sistem Jaminan Pangan Halal) selama proses produksi.
PT Halalan Thayyiban juga telah tersertifikasi secara internasional yaitu ISO 22000 HACCP, selain itu juga telah mendapatkan Izin PMR (Penerapan Manajemen Risiko) oleh BPOM, untuk menjamin kehalalan produk PT. Halalan Thayyiban telah mendapatkan sertifikasi halal untuk 200 produk makanan siap saji dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
"Seluruh proses tersebut dilakukan sebaik mungkin demi menjaga kualitas MakanKu supaya tetap prima. Hasilnya, alhamdulillah pelayanan makanan haji di Armuzna bisa berjalan lancar tanpa kendala," pungkasnya.