Terdapat banyak penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Salah satunya adalah virus West Nile. Sebaiknya kita memahami berbagai gejalanya agar bisa melakukan pengobatan dengan tepat ketika terpapar.
Virus ini terbilang baru dan masyarakat diwajibkan untuk waspada. Sebab, laman resmi US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan, vaksin untuk West Nile Virus (WNV) masih belum ditemukan.
Dalam kesempatan ini, detikJateng akan membagikan beberapa informasi mengenai WNV, mulai dari pengertian hingga cara pengobatannya. Ada pun informasi ini dihimpun dari laman resmi CDC serta Kementerian Kesehatan RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Virus West Nile
West Nile virus (WNV) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Uganda dan telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Israel, Amerika, Tunisia, Mesir, Amerika Latin, Australia, Eropa, dan Asia Barat. Di Amerika Serikat sendiri, WNV adalah jenis penyakit utama yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini terjadi selama musim nyamuk, yang dimulai pada musim panas dan berlanjut hingga musim gugur. Sayangnya, saat ini belum ada vaksin atau obat khusus untuk mencegah atau mengobati WNV pada manusia.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi adalah dengan mencegah gigitan nyamuk. Upaya pencegahan termasuk menggunakan obat nyamuk, memakai pakaian pelindung, dan mengurangi habitat nyamuk di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Gejala Infeksi Virus West Nile
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus West Nile tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski begitu, sebagian pasien menunjukkan beberapa ciri-ciri berikut ini ketika terinfeksi.
1. Demam
Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi akan mengalami demam dengan gejala lain seperti sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, muntah, diare, atau ruam. Meskipun kebanyakan orang dengan penyakit demam akibat virus West Nile pulih sepenuhnya, rasa lelah dan kelemahan dapat bertahan selama beberapa minggu atau bulan.
2. Gejala yang Lebih Serius
Sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi mengembangkan penyakit parah yang mempengaruhi sistem saraf pusat seperti ensefalitis (radang otak) atau meningitis (radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang).
Gejala yang lebih parah meliputi demam tinggi, sakit kepala, kaku leher, kebingungan, disorientasi, koma, tremor, kejang, kelemahan otot, kehilangan penglihatan, mati rasa, dan kelumpuhan.
Cara Mencegah Virus West Nile
Cara terbaik untuk menghindari WNV adalah menghindari sumbernya, yaitu gigitan nyamuk. Kita bisa melakukan beberapa tips berikut untuk melindungi diri dari nyamuk, baik saat di luar maupun di dalam rumah.
1. Kenakan Pakaian Tertutup dan Anti Nyamuk
Pertama, pakailah baju dan celana panjang yang longgar. Jenis pakaian seperti ini akan mencegah nyamuk hinggap di kulit kita dan menggigit.
Selain memilih pakaian yang tepat, pastikan kita juga menggunakan anti nyamuk di kulit. Pilihlah produk yang mengandung bahan aktif berupa 2-undercanone, para-menthane-diol (PMD), minyak lemon eucalyptus (OLE), picaridin, atau DEET.
2. Lindungi Bayi dan Anak-Anak
Jika detikers memiliki anak, pastikan mereka juga aman dari gigitan nyamuk. Pakaikan pakaian yang menutupi kaki serta lengan. Jangan lupa menutup kereta dorong, gendongan, dan tempat tidur mereka dengan kelambu nyamuk.
Kita juga bisa memberikan anti nyamuk pada anak-anak, tetapi pastikan kandungannya aman. Hindari bahan berupa PMD dan OLE khusus untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan.
3. Kendalikan Nyamuk di Rumah
Terakhir, pasang kasa atau jaring nyamuk di jendela dan pintu. Jika ada, penggunaan pendingin ruangan juga dapat mencegah nyamuk masuk. Jangan lupa untuk menyingkirkan seluruh wadah yang dapat menampung air. Sebab, air yang menggenang dapat menjadi lokasi yang ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Pengobatan WNV
Saat ini, tidak ada obat khusus yang tersedia untuk mengobati infeksi virus West Nile, bahkan antibiotik tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus. Pengobatan umumnya fokus pada meredakan gejala dan mendukung pemulihan.
Untuk kasus yang lebih ringan, perawatan di rumah melibatkan istirahat yang cukup, asupan cairan yang adekuat, dan penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Sementara untuk kasus infeksi yang lebih parah, pasien sering kali memerlukan perawatan di rumah sakit. Di rumah sakit, perawatan suportif seperti infus cairan, obat pereda nyeri, dan perawatan dapat diberikan untuk membantu mengatasi gejala dan mendukung pemulihan.
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus West Nile diyakini akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini. Namun, bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat kondisi medis atau pengobatan tertentu, imunitasnya mungkin tidak sekuat orang yang sehat. Meskipun begitu, sebagian besar individu yang telah terinfeksi akan terlindungi dari infeksi ulang.
Itulah informasi mengenai virus West Nile, lengkap dengan pengertian, gejala, hingga pengobatannya. Semoga bermanfaat!
(sto/aku)