Bacaan Takbir Idul Adha Lengkap Versi Panjang-Pendek dan Dzikirnya

Bacaan Takbir Idul Adha Lengkap Versi Panjang-Pendek dan Dzikirnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Minggu, 16 Jun 2024 08:30 WIB
Sejumlah anak tampak mengikuti takbiran keliling menggunakan obor sambut Idul Adha 1443 H, di Dusun Ngaran, Margokaton, Seyegan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (8/7/2022).
Ilustrasi takbir Idul Adha Foto: Pius Erlangga/detikJateng
Solo -

Pada malam 10 Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk mulai menyerukan bacaan takbir Idul Adha. Membaca takbir pada pada Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri hukumnya sunnah.

Dikutip dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq, perintah untuk bertakbir pada Idul Adha terdapat di dalam penggalan ayat berikut:
"Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya...," (QS Al-Baqarah: 203)

Tidak hanya itu itu, ada juga firman di dalam ayat lain, yaitu:
"... Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu...," (QS Al-Hajj: 37).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana bacaan takbir Idul Adha? Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini, detikers!

Bacaan Takbir Idul Adha

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, bacaan takbir Idul Adha terbagi ke dalam dua jenis, yaitu panjang dan pendek. Berikut bacaannya:

ADVERTISEMENT

1. Takbir Idul Adha Versi Panjang

Bacaan takbir versi panjang ini lazim dibaca oleh masyarakat. Menurut Imam An-Nawawi, bacaannya baik dan tidak menjadi masalah. Berikut detailnya:

.اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.

Artinya:
"Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."

2. Takbir Idul Adha Versi Pendek

Di dalam kitab Al-Majmu Syarhul Muhadzdzab, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa bacaan takbir di hari raya Idul Adha sebaiknya dibaca tiga kali. Berikut ini lafalnya.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."

Bacaan Dzikir Takbir Idul Adha

Selain tiga takbir singkat sesuai anjuran Imam An-Nawawi, kita juga menambahkan dengan dzikir sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di bukit Shafa, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim. Berikut bacaan dzikirnya:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya:
Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."

Waktu Membaca Takbir Idul Adha

Dikutip dari Fikih Sunnah-Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq, waktu bertakbir pada hari raya Idul Adha dimulai pada subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga akhir petang hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari, tidak ada keterangan hadits dari Rasulullah SAW dalam masalah ini.

Namun, riwayat paling shahih dari para sahabat Rasulullah SAW, seperti Ali dan Ibnu Masud, menunjukkan bahwa takbir dimulai sejak subuh hari Arafah hingga ashar hari terakhir di Mina. Pendapat ini dianut oleh imam Syafi'i, Ahmad, Abu Yusuf, dan Muhammad, serta mazhab Umar dan Ibnu Abbas.

Disunnahkan bertakbir pada hari-hari tasyrik tanpa batasan waktu tertentu. Imam Bukhari menyebutkan bahwa Umar RA bertakbir di Mina, dan orang-orang yang mendengar mengikuti takbirnya, termasuk di pasar, hingga gema takbir terdengar di seluruh Mina. Ibnu Umar juga bertakbir di berbagai situasi, baik setelah sholat, di atas pembaringan, ketika duduk, berjalan, atau di mana pun dia berada.

Para ulama berselisih pendapat tentang waktu membaca takbir. Beberapa pendapat menyebutkan takbir dilakukan setiap selesai sholat fardhu, bukan setelah sholat sunnah. Ada yang mengkhususkan hanya untuk laki-laki, atau untuk sholat berjamaah saja, atau hanya untuk sholat yang dikerjakan pada waktunya, bukan sholat qadha.

Pendapat yang dipilih oleh Bukhari adalah bertakbir dapat dilakukan pada semua waktu dan keadaan. Pendapat ini didukung oleh berbagai atsar dari para sahabat dan tabiin.

Perbedaan Takbir Idul Fitri dan Idul Adha

Berdasarkan informasi yang terdapat pada laman resmi Nahdlatul Ulama, takbir pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha memiliki perbedaan dalam jenis, waktu pelaksanaan, dan frekuensi. Jenis takbir pada Idul Fitri adalah takbir mursal, yang dimulai dari terbenamnya matahari malam Idul Fitri hingga pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Sementara itu, takbir pada Idul Adha ada dua, yaitu takbir mursal dan muqayyad. Artinya, takbir dilakukan pada malam hari raya dan setelah sholat fardhu maupun sunnah dari tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah. Jadi, takbir pada Idul Adha dikumandangkan selama 5 hari. Takbir muqayyad pada Idul Adha tidak ada pada Idul Fitri.

Demikian penjelasan lengkap mengenai bacaan takbir Idul Adha versi panjang, pendek, serta dzikirnya. Semoga bermanfaat!




(par/ams)


Hide Ads