Asa 27 jemaah calon haji asal Embarkasi Solo untuk menginjakkan kaki di Tanah Suci pun harus pupus. Mereka pun dipulangkan ke daerah asal dengan berbagai pertimbangan.
Hingga Kamis sore (6/6/2024), Embarkasi Solo sudah menerima 95 kelompok terbang (kloter) dari total 100 kloter. Dari jumlah itu, ada 27 calon haji yang impiannya menunaikan rukun Islam kelima pada tahun ini harus terhenti.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo pun memberikan penjelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini dari Kloter satu sampai dengan Kloter 95 kita terima setidaknya 27 jemaah sudah kita kembalikan ke kabupaten/kota masing-masing. Tertunda keberangkatannya tahun ini dikarenakan beberapa hal," kata Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, kepada para wartawan Kamis (6/6/2024).
Gentur menerangkan, kesehatan menjadi faktor utama kenapa para calon haji tersebut harus gagal terbang ke Tanah Suci.
"Yang pertama dominan karena sakit. Ada yang sakit dimensia, ada yang sakit karena penyakit yang kategorinya Risti (Risiko Tinggi) tidak layak terbang, maupun ada yang kategori penyakit menular," ungkap dia.
![]() |
Gentur menjelaskan selain itu, ada satu kasus di mana si calon haji diputusakan ditunda keberangkatannya dan dikembalikan ke daerah asal karena sedang hamil. Sehingga, ia dikategorikan tidak layak terbang.
"Dan terakhir kemarin ada yang hamil muda sehingga tidak sesuai dengan standar kelayakan terbang sehingga terpaksa tunda keberangkatannya," imbuh dia.
Gentur mengungkapkan jemaah yang hamil itu berasal dari Boyolali. Hanya, ia enggan merinci dari kloter berapa.
Ia melanjutkan, PPIH Embarkasi Solo sudah berusaha mengganti jemaah yang dipulangkan dengan calon haji yang sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (bipih). Sehingga, ia memastikan tidak ada kursi kosong (open seat) dalam penerbangan ke Tanah Suci.
"Kita berharap di PPIH ini semaksimal mungkin menyiapkan jemaah, baik cadangan yang sudah lunas, kita siapkan dokumennya untuk mengisi kekosongan kursi tersebut," tegasnya.
Untuk 27 jemaah yang tertunda keberangkatannya itu, terang Gentur, akan dilihat kondisi kesehatannya. Jika penyakitnya sembuh dan memungkinkan sembuh, maka tahun depan bisa diberangkatkan. Mereka akan menjadi prioritas di tahun 2025.
Lebih lanjut Gentur menambahkan, hingga saat ini sebanyak 95 kloter dengan total 34.221 jemaah sudah masuk Asrama Haji Donohudan. Yang diterbangkan ke Tanah Suci sebanyak 92 Kloter atau 33.108 jemaah.
"Yang posisinya sudah di Tanah Suci sudah 89 Kloter dengan jumlah 32.020 jemaah," tandasnya.
(apu/apu)