23 Calhaj Embarkasi Solo Dipulangkan, Ada yang Baru Bisa Berangkat Tahun Depan

23 Calhaj Embarkasi Solo Dipulangkan, Ada yang Baru Bisa Berangkat Tahun Depan

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 04 Jun 2024 11:30 WIB
Jemaah calon haji kloter 70 dari Kabupaten Kudus naik pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2024).
Jemaah calon haji kloter 70 dari Kabupaten Kudus naik pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2024). Foto: Jarmaji/detikJateng.
Solo -

23 jemaah calon haji (calhaj) Embarkasi Solo terpaksa dipulangkan ke daerah asalnya. Dari 23 calhaj tersebut, ada yang baru bisa diberangkatkan tahun depan mengingat masa pemberangkatan yang sudah mencapai kloter-kloter akhir.

Pemulangan calhaj dilakukan lantaran menderita sejumlah penyakit hingga dinyatakan tidak layak terbang. Hal itu sebagaimana disampaikan Kasubag Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi.

Gentur menerangkan, 23 jemaah tersebut tertunda keberangkatannya tahun ini karena beberapa sebab dan dinyatakan tak layak terbang. Dua di antaranya adalah pendamping, suami atau istri yang dipulangkan tersebut. Sedangkan 21 orang adalah jemaah calon haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enam di antaranya dimensia, yang lain adalah karena penyakit komorbid. Memang risti (risiko tinggi), punya penyakit komorbid dan pada saat pemeriksaan tahap tiga di Embarkasi ini (Solo) dinyatakan tidak layak terbang," jelas Gentur kepada wartawan, Senin (3/6/2024).

"Ada beberapa juga yang memang punya penyakit menular yang memang belum selesai masa perawatannya. Seperti TBC itu kan butuh 15 hari untuk penyembuhan, pemulihan. Ada juga abses," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Diberangkatkan Tahun Depan

Untuk jemaah calon haji yang tertunda keberangkatannya itu, Gentur mengatakan, PPIH Embarkasi Solo sudah melakukan identifikasi. Bagi jemaah yang tertunda karena penyakit menahun harus ada rekayasa, keberangkatan menunaikan ibadah haji bisa diturunkan ke keluarganya yang lain.

"Anak, suami, istri, orang tua itu nanti bisa. Terus kalau yang memang masih bisa penyembuhan kita hitung. Misal TBC, butuh waktu 15 hari, kalau sudah di kloter-kloter akhir ini kayaknya tidak memungkinkan untuk diberangkatkan. Jadi mungkin tertunda dan kalau pun sembuh nanti tahun depan baru bisa diberangkatkan," bebernya.

Gentur mengatakan, jumlah tersebut tercatat hingga pemberangkatan Kelompok Terbang (Kloter) 82.

"Hingga Senin, 3 Juni 2024 Embarkasi Solo tercatat ada 23 jemaah yang tertunda (keberangkatan ke Tanah Suci) dan kita kembalikan ke daerah asal, di kabupaten/kota masing-masing," katanya.




(apl/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng


Hide Ads