Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.
Mengutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat berasal dari kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh dan berkembang. Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).
Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk menunaikan zakat. Ada dua jenis zakat yang wajib hukumnya untuk dibayarkan oleh umat Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah untuk membayar zakat termaktub pada Q.S Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
Artinya: "Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."
Selain itu, dalam Q.S Al Baqarah ayat 110 juga disebutkan:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Artinya: "Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu akan kamu dapatkan (pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Dalam praktek keagamaan dan kepedulian sosial umat Islam, pelaksanaan zakat memiliki peran yang sangat penting. Di antara berbagai jenis zakat yang ada, zakat fitrah dan zakat mal sering menjadi topik pembicaraan yang menarik.
Apa Itu Zakat Fitrah?
Pengertian Zakat Fitrah
Masih dikutip dari laman Baznas, zakat fitrah, atau yang juga dikenal sebagai zakat fitrah atau zakat al-fitr, menjadi kewajiban bagi setiap muslim pada bulan Ramadhan. Selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan, zakat fitrah juga bisa diartikan sebagai ekspresi kepedulian terhadap mereka yang kurang mampu.
Ini merupakan bentuk berbagi kebahagiaan dan kemenangan saat merayakan hari raya, yang dirasakan oleh semua, termasuk mereka yang hidup dalam keterbatasan dan kekurangan.
Syarat dan Ketentuan Zakat Fitrah
Baznas menjelaskan bahwa zakat fitrah wajib hukumnya bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri.
Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Namun, para ulama diantaranya Shaikh Yusuf Qardawi telah membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan 1 sha' gandum, kurma atau beras.
Zakat fitrah ditunaikan sejak awal Ramadhan dan paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri. Sementara itu penyalurannya kepada penerima zakat paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.
Apa Itu Zakat Mal?
Pengertian Zakat Mal
Di sisi lain, zakat mal merupakan kewajiban yang dikenakan pada harta kekayaan atau keuntungan yang telah mencapai nisab (ambang batas minimum) dan dipertahankan selama satu tahun Hijriyah.
Masih mengutip laman Baznas, mal berasal dari kata bahasa Arab yang berarti harta atau kekayaan (al-amwal, jamak dari kata maal) adalah "segala hal yang diinginkan manusia untuk disimpan dan dimiliki." Menurut Islam sendiri, harta merupakan sesuatu yang boleh atau dapat dimiliki dan digunakan (dimanfaatkan) sesuai kebutuhannya.
Oleh karena itu, zakat mal terdiri dari simpanan kekayaan seperti uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, asset perdagangan, hasil tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan lain sebagainya.
Jenis Zakat Mal
Seperti yang dijelaskan di dalam UU No. 23 Tahun 2011, zakat mal meliputi:
- Emas, perak, dan logam mulia lainnya
- Uang dan surat berharga lainnya
- Perniagaan
- Pertanian, Perkebunan, dan kehutanan
- Peternakan dan perikanan
- Pertambangan
- Perindustrian
- Pendapatan dan jasa
- Rikaz
Syarat Zakat Mal
Syarat harta yang terkena kewajiban zakat mal yaitu sebagai berikut:
- Kepemilikan penuh
- Harta halal dan diperoleh secara halal
- Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
- Mencukupi nisab
- Bebas dari hutang
- Mencapai haul
- Atau dapat ditunaikan saat panen
Ketentuan dan Cara Menghitung Zakat Mal
Berikut adalah ketentuan dan cara menghitung zakat mal:
1. Mengidentifikasi harta yang wajib dizakatkan
Kita perlu mengenali segala jenis kekayaan yang harus dikeluarkan sebagai zakat, seperti uang tunai, tabungan, investasi, emas, perak, inventaris barang dagangan, dan lain-lain. Pastikan untuk mencatat semua aset yang dimiliki.
2. Menentukan batas nisab
Nisab merupakan ambang batas minimal kekayaan yang harus dimiliki oleh seorang Muslim sebelum wajib membayar zakat mal. Nisab ini berubah-ubah tergantung pada nilai aktual emas dan perak pada saat itu.
3. Menghitung nilai harta bersih
Kalkulasikan jumlah total nilai kekayaan setelah mengurangkan semua hutang dan kewajiban keuangan lainnya. Jumlah ini merupakan nilai bersih yang harus dikeluarkan sebagai zakat.
4. Menentukan persentase zakat
Zakat mal umumnya dibebankan pada tingkat 2,5% dari nilai kekayaan bersih. Dengan demikian, seorang muslim akan membayar 2,5% dari total kekayaan bersih sebagai zakat mal setiap tahunnya.
5. Membayar Zakat Mal
Setelah menghitung jumlah zakat mal dan mengetahui jumlah yang harus dibayarkan, seorang Muslim seharusnya segera melunasinya untuk dapat segera didistribusikan kepada penerima yang berhak, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, atau individu lain yang membutuhkan. Proses ini dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat lokal atau secara langsung disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
6. Perhitungan Tahunan
Perhitungan dan pembayaran zakat mal dilakukan setiap tahun berdasarkan nilai kekayaan pada saat itu. Penting untuk melakukan perhitungan secara berkala, terutama menjelang bulan Ramadhan ketika mayoritas umat Islam membayar zakat.
7. Catat Pembayaran Zakat
Mencatat pembayaran zakat merupakan hal yang penting untuk melakukan pelacakan dan memverifikasi bahwa muzaki telah membayar zakat mal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Itulah perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal, mulai dari pengertian, jenis, hingga syarat dan ketentuannya.
Artikel ini ditulis oleh Firmansyah Dwi Ardianto, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom,
(cln/ams)