Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya yang turut hadir dalam rakor tersebut menyampaikan prevalensi angka stunting belum memenuhi target di angka 10 persen. Sehingga untuk tahun ini, Pemkab Klaten akan berjuang mewujudkan zero stunting.
"Dilaksanakan rakor ini diutamakan evaluasi program kegiatan percepatan penurunan stunting di 2023 yakni hasilnya baru mencapai kurang lebih 13 persen, sehingga masih jauh dari harapan kita," tutur Yoga di Pendapa Setda Kabupaten Klaten, Kamis (21/3/2024).
"Sehingga perlu banyak hal yang perlu dievaluasi dan perbaikan guna mencapai target penanganan yang lebih baik di tahun 2024," imbuhnya.
Ia pun berharap agar seluruh stakeholder yang hadir dalam rakor tersebut dapat bekerja sama dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Klaten.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB) Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti menjelaskan, rakor hari itu digelar guna mengevaluasi peran TPPS sehingga ke depannya kinerja TPPS dapat ditingkatkan.
"Saat ini prevalensi stunting di Klaten masih di angka 13,43 persen, data bulan Januari 2024 PPG PM. Sedangkan RPJMD mentargetkan 10 persen," tutur Puspo.
"Sehingga tujuan rakor guna mengevaluasi peran TPPS dalam melaksanakan visinya yakni menurunkan stunting, mengevaluasi kinerja percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klaten, sebagai bahan perbaikan kinerja TPPS, dan menyusun rencana kegiatan percepatan penurunan stunting 2024," sambungnya.
Adapun rakor tersebut juga menghadirkan pembicara atau narasumber yakni Wakil Bupati Klaten, Kepala Kejaksaan Negeri Klaten, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Bapperida, dan Kepala Dinkes Klaten. Selain itu, hadir pula Kepala OPD, camat, Kepala Puskesmas, serta Penyuluh KB.
(prf/ega)