Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta memimpin pertemuan bertajuk Rembuk Stunting Tahun 2025 di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Selasa (25/3/2025). Pria yang akrab disapa Gus Bota itu memaparkan target penanganan stunting di Badung dalam lima tahun ke depan (2025-2029).
Gus Bota merinci target penurunan stunting di Badung pada tahun 2025 sebesar 3,50 persen. Kemudian, tahun 2026 (3,43 persen), tahun 2027 (3,36 persen), tahun 2028 (3,29 persen), dan tahun 2029 (3,22 persen).
"Tentu angka ini memberikan motivasi kepada kami semua untuk bisa bekerja keras dan selalu mengedepankan kolaborasi semua pihak dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Badung," ungkap Gus Bota melalui keterangan tertulis yang diterima detikBali, Selasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan ini membahas strategi dan rencana aksi dalam penanganan stunting di Badung. Gus Bota menjelaskan upaya percepatan penurunan stunting dilakukan melalui delapan aksi konvergensi.
Delapan aksi konvergensi yang dimaksud, meliputi analisis situasi stunting, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi tentang stunting, pembinaan unsur pelaku, sistem manajemen data, data cakupan sasaran dan publikasi data, serta review kerja.
"Rembuk stunting ini dalam rangka untuk mengidentifikasi perkembangan berkenaan terkait penurunan stunting di Badung tahun 2024 dan ada beberapa hal yang menjadi perhatian kami bersama yang telah disusun rencana aksi yang diakomodir dalam RPJMD Badung tahun 2025-2029," imbuh Gus Bota yang juga Ketua Tim Percepat Penurunan Stunting Badung.
Gus Bota mengaku sudah memiliki rencana aksi menjadi acuan seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Badung, yakni dengan program Tri Pasti. Pasti pertama, dia berujar, memastikan calon pertama terdaftar dan berkonsultasi.
"Pasti kedua memastikan ibu hamil memeriksa diri secara rutin fasilitas kesehatan. Pasti ketiga balita datang ke Posyandu untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan," imbuh politikus PDIP itu.
Rembuk Stunting tersebut digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Sekretaris TP PKK Badung Nyonya Yunita Alit Sucipta, unsur perangkat daerah dan perangkat desa, ketua Majelis Desa Adat (MDA) se-Badung, tim perencanaan kegiatan desa, hingga kader Posyandu beserta undangan lainnya.
Kepala Bappeda I Made Wira Dharmajaya melaporkan Rembuk Stunting Kabupaten Badung Tahun 2025 digelar sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat dalam penanganan stunting di daerah-daerah. Kegiatan ini, dia berujar, juga membentuk komitmen bersama dalam pencegahan stunting.
Selanjutnya, kegiatan tersebut juga menentukan desa prioritas sebagai lokus stunting, merumuskan rencana aksi pencegahan dan penanganan stunting, memprioritaskan penggunaan anggaran untuk penanganan stunting, hingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting.
(iws/iws)