Pemkab Gianyar Gelar Rembuk Stunting dan Pelaksanaan Program Genting 2025

Pemkab Gianyar Gelar Rembuk Stunting dan Pelaksanaan Program Genting 2025

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 26 Mar 2025 04:30 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar menggelar Rembuk Stunting dan Pelaksanaan Program Genting di Ruang Rapat Bappeda Gianyar, Selasa (25/3/2025). (IST)
Foto: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar menggelar Rembuk Stunting dan Pelaksanaan Program Genting di Ruang Rapat Bappeda Gianyar, Selasa (25/3/2025). (IST)
Gianyar -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar menggelar Rembuk Stunting dan Pelaksanaan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Ruang Rapat Bappeda Gianyar, Selasa (25/3/2025). Acara itu untuk menanggulangi angka stunting di Gianyar yang naik menjadi 4,7 persen pada Januari 2025.

Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Gianyar, I Ketut Mudana, menyampaikan berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting nasional sebesar 24,4% dan turun menjadi 21,6% pada 2022. Angka tersebut juga menurun pada 2023 menjadi 21,5% berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

"Berdasarkan hasil pengukuran SKI 2023, angka stunting di Kabupaten Gianyar sebesar 6,3%. Sedangkan berdasarkan EPPGBM bulan Desember 2024, jumlah balita stunting di Kabupaten Gianyar sebesar 1.082 dengan persentase 4,39% dan meningkat pada Januari 2025 menjadi 1.146 balita stunting dengan persentase 4,7%," beber Mudana dalam siaran pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam upaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas dari stunting, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga(Kemendukbangga)/BKKBN secara resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) pada 5 Desember 2024.

Genting adalah sebuah inisiatif yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melalui konsep orang tua asuh, dengan tujuan membangun kepedulian sosial dari berbagai elemen masyarakat termasuk individu, komunitas, organisasi, dan sektor swasta dalam membantu anak-anak yang berisiko stunting terutama keluarga kurang mampu.

ADVERTISEMENT

"Apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, berkolaborasi, dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Gianyar, dengan memberikan bantuan intervensi spesifik maupun sensitif yang telah memberikan dampak positif," terangnya.

Lebih lanjut, Ketut Mudana mengungkapkan strategi untuk mengakselerasi intervensi spesifik antara lain melakukan optimalisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal kaya protein hewani bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang.

Untuk akselerasi intervensi di antaranya penyediaan akses sumber air minum layak bagi kesehatan penyediaan akses sanitasi layak (bedah rumah, jamban sehat); penyediaan dapur bersih dan sehat dan sebagainya; pengorganisasian Tim TPPS Kabupaten sebagai Tim Pengendali, Tim TPPS Tingkat Kecamatan sebagai Tim Pengendali, TPPS Desa bersama PLKB/PKB melaksanakan verifikasi Keluarga Risiko Stunting; dan bekerja sama dengan stakeholder menjadi Orang Tua Asuh Stunting.

Kepala DP3AP2KB Gianyar I Gusti Agung Sri Widiawati mengungkapkan, pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting telah dilakukan oleh 397 kelompok/tim dengan total 1.191 orang Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK).

"Hal ini bertujuan agar pemerintah daerah mendapatkan gambaran angka prevalensi stunting Kabupaten Gianyar yang terupdate dan tervalidasi. Sehingga kami dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menyusun program dan kegiatan percepatan penurunan stunting," katanya.

Narasumber acara Rembug Stunting diisi oleh Ni Luh Gede Sukardiasih selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Diakhir acara, juga dilakukan penandatanganan hasil kesepakatan Rembug Stunting Kabupaten Gianyar 2025.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads