Fakta-fakta Banjir di Semarang, Rendam Pantura hingga Rusun Kaligawe

Round Up

Fakta-fakta Banjir di Semarang, Rendam Pantura hingga Rusun Kaligawe

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 14 Mar 2024 02:25 WIB
Foto udara sejumlah kendaraan melewati banjir yang merendam jalur pantura di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/3/2024). Intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya air sungai di sekitar ruas jalan di kawasan itu mengakibatkan banjir dengan ketinggian 40 cm - 1,5 meter sehingga menyebabkan lalu lintas dari Kota Semarang menuju Kabupaten Demak maupun sebaliknya terganggu. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
Jalur Pantura Semarang Kebanjiran, Begini Situasinya. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar.
Solo -

Banjir melanda wilayah jalur Pantura Semarang, tepatnya di Kaligawe-Terboyo, Kota Semarang. Tidak hanya itu, banjir turut merendam di kawasan rumah susun Kaligawe. Berikut fakta-faktanya.

Hujan Lebat Beberapa Hari

Banjir yang terjadi tidak terlepas dari kondisi cuaca di Kota Semarang beberapa hari terakhir. Di mana hujan terus mengguyur 'Kota Lumpia' tersebut. Hujan yang turun sempat sangat lebat dini hari tadi di Kota Semarang. Dampaknya, air sungai di Kaligawe pun naik hingga luber ke jalanan.

"Hujan terus kan ya. Dari pas hujan deras sore air sudah mulai naik di sini," ujar salah satu warga, Joko di lokasi, Rabu (13/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu Lintas Tersendat

Luberan air hingga ke jalur pantura berimbas pada kondisi lalu lintas di jalur tersebut. Ketinggian air mulai mata kaki hingga lutut orang dewasa cukup berisiko bagi pengguna motor.

Dari pantauan detikJateng di lokasi, terlihat petugas dari kepolisian pun berjaga di sekitar lokasi banjir dan mengarahkan pemotor agar menghindari jalur tersebut. Dari arah timur ke barat, atau Demak ke Semarang, petugas pos polisi di depan RSI Sultan Agung mengimbau pemotor mencari jalan memutar karena banyak motor yang mogok saat berusaha menerabas banjir. Meski demikian cukup banyak kendaraan yang nekat.

ADVERTISEMENT

Kemudian sekitar tol Kaligawe, ketinggian air cukup dalam sehingga ada truk yang ikut mogok. Petugas kepolisian terlihat mengatur lalu lintas.

"Menuju pelabuhan (sekitar exit tol Kaligawe) juga mengalami genangan sehingga terjadi penumpukan kendaraan," kata anggota Unit Lantas Polsek Genuk, Aipda Mamik di lokasi, Rabu (13/3).

Banjir di jalur Pantura, Kaligawe-Terboyo, Kota Semarang, Rabu (13/3/2024).Banjir di jalur Pantura, Kaligawe-Terboyo, Kota Semarang, Rabu (13/3/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

Banjir Rendam Permukiman

Selain jalur Pantura, banjir juga merendam permukiman di rumah susun Kaligawe Kota Semarang. Rusunawa itu berada di Jalan Sawah Besar XII, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari. Ketinggian air di sana sekitar 20-30 sentimeter.

Lurah Kaligawe, Sukamti mengatakan curah hujan tinggi sejak Senin (11/3) lalu menimbulkan genangan di sekitar rumah susun dan di beberapa permukiman. Di permukiman, air tidak sampai masuk ke rumah.

"Air masuk tadi malam karena kita tahu hujan intensitasnya deras dan terus menerus, sejak hari Senin sudah mulai hujan," kata Sukamti di lokasi, Rabu (13/3).

Ia menjelaskan lokasi rumah susun itu merupakan cekungan dan sudah dilakukan upaya penyedotan dengan pompa.

"Walau ini pompa BBWS dan dari (rumah pompa) Waru on, karena curah hujan tinggi maka mengakibatkan genangan. Insyaallah ini nanti turun (genangannya). Ada beberapa lingkungan tergenang tapi tidak sampai masuk rumah," jelas Sukamti.

Penjelasan Wali Kota Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan dampak banjir akibat intensitas hujan lebat semakin berkurang. Namun genangan tetap ada antara lain di wilayah Kecamatan Pedurungan yaitu Jalan Parang Sarpo, Jalan Parang Baris, Tlogosari Kulon, dan Muktiharjo Kidul.

Kemudian di Kecamatan agenuk ada di Jalan Gebang Anom, Gebangsari, dan Muktiharjo Lor serta Pantura Jalan Raya Kaligawe atau tepatnya di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung. Pemkot terus berkoordinasi dengan BBWS terkait hal itu.

"Sekarang masyarakat Genuk sudah paham, bahwa domain penanganan banjir, khususnya Kaligawe berada di wilayah BBWS Pemali Juana," kata Ita dalam keterangan yang diterima detikJateng, Rabu (13/3).

"Di (sungai) Tenggang masih antre air sehingga di Muktiharjo Lor dan Muktiharjo Kidul ini masih ada genangan, tetapi kalau dilihat dampaknya hanya di jalan raya, tidak masuk ke perumahan," imbuhnya.

Penanganan dari BBWS

Terkait banjir yang terjadi di wilayah Semarang, Kepala BBWS Pemali Juana Harya Muldianto mengatakan kapasitas pompa tenggang tidak mampu menangani beban banjir dari hulu. Maka memang perlu ada penambahan.

"Di Rumah Pompa Tenggang ada enam pompa, dua istirahat, kami operasikan empat, Sringin juga empat yang operasi dari lima pompa, di Pasar Waru ada satu dari dua pompa," jelas Harya.

"Kami dalam waktu dekat ke depan akan mengadakan penambahan pompa. Harus kami akui bahwa memang tergantung pada sistem yang sudah ada belum mampu," imbuhnya.

Selain itu ia menjelaskan ada upaya pemotongan aliran yang sudah dilakukan di Sistem Pompa Pasar Waru, Kandang Kebo, dan Muktiharjo yang dialihkan ke Banjir Kanal Timur. Hal itu untuk sedikit mengurangi beban banjir di Rumah Pompa Kali Tenggang.

"Di belakang Terboyo tepatnya belakang RSI Sultan Agung juga ada dua unit, termasuk di sepanjang Jalan Kaligawe juga kami sediakan pompa-pompa kecil untuk menyedot air di jalan. Memang masih butuh waktu karena ada delay (tertunda), jadi muncul genangan," ujarnya.




(apl/apl)


Hide Ads