Mengapa Rajab Disebut Bulan Istimewa? Berikut Sejarah dan Keutamaannya

Mengapa Rajab Disebut Bulan Istimewa? Berikut Sejarah dan Keutamaannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 11 Jan 2024 14:33 WIB
Ilustrasi amalan di bulan Rajab.
Ilustrasi bulan rajab Foto: Istimewa/ Unsplash.com
Solo -

Dalam penanggalan Hijriah, Rajab adalah bulan ketujuh. Bulan Rajab disebut bulan istimewa dan dijelaskan dalam beberapa keterangan, baik dalam ayat Al-Quran, hadits, hingga fatwa para ulama.

Dikutip dari laman resmi BMKG, hilal yang menandai awal bulan Rajab bisa terlihat pada tanggal 12 Januari 2024 ketika matahari terbenam. Artinya, bulan Rajab kemungkinan jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Mengapa bulan Rajab begitu istimewa bagi umat Islam? Dapatkan jawaban dan penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa Rajab Disebut Bulan Istimewa?

Dikutip dari buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah yang ditulis Siti Zamratus Sa'adah (2015), dijelaskan bahwa bulan Rajab diambil dari kata 'rajaba' yang berarti 'mulia' dalam bahasa Arab. Bulan ini disebut mulia karena dihormati oleh para malaikat yang membaca tasbih dan tahmid.

Bulan Rajab begitu istimewa karena merupakan salah satu dari empat bulan haram yang letaknya sendiri dan tidak berurutan dengan bulan haram lainnya, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijah, dan Muharam.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa hadits yang mencatat keutamaan bulan ini, termasuk hadits dari Sahabat Abu Bakrah, Rasulullah bersabda,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرٌّ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.

Artinya: "Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan, di situ terdapat empat bulan yang diharamkan Allah, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab adalah bulan (mudhar)" yang terletak antara Jumadil akhir dan Sya'ban." (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Hadits ini membantah praktik kaum jahiliyah yang mengganti bulan haram dengan bulan lain atau yang disebut dengan "nasi'".

Keistimewaan bulan Rajab juga tercantum di dalam Al-Quran. Allah berfirman,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

Ayat dalam Al-Quran tersebut menunjukkan bahwa sejak langit dan bumi diciptakan, perputaran bulan dan matahari telah ditetapkan oleh Allah. Allah menjadikan setahun terdiri dari dua belas bulan berdasarkan perputaran bulan, bukan matahari seperti yang dilakukan oleh ahli kitab.

Allah menjadikan empat bulan di antaranya sebagai bulan haram, dengan Rajab sebagai satu-satunya bulan yang terletak sendiri dan tidak berurutan dengan yang lain.

Dalam hadits dari Ibnu Abbas, firman Allah (Inna 'Iddata As-Syuhuuri 'indallahi...); "Janganlah kalian menganiaya diri sendiri pada setiap bulan ini, khususnya pada empat bulan yang diharamkan atau dimuliakan Allah SWT.

Isra Miraj, Peristiwa Penting di Bulan Rajab

Keistimewaan bulan Rajab juga tidak bisa dilepaskan dari peristiwa bersejarah, yaitu Isra Miraj. Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, peristiwa Isra Miraj merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

Pada peristiwa ini, Nabi Muhammad diangkat ke langit oleh Allah SWT. Isra Miraj terjadi sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas kesabaran dan perjuangan Nabi dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah tekanan dan penindasan di Mekah.

Sebelum peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad mengalami masa-masa sulit di Mekah, yang disebut sebagai "tahun kesedihan" karena kehilangan orang-orang tercinta dan mendapat tekanan dari kaum Quraisy yang menentang agama baru yang dibawanya. Isra Miraj menjadi momen penuh hikmah yang memberikan kekuatan dan penghiburan bagi nabi.

Perjalanan malam agung ini tidak hanya sekadar mengangkat Nabi ke langit, tetapi juga menjadi waktu untuk refleksi dan rekreasi bagi Nabi. Dalam peristiwa ini, Nabi bertemu dengan para nabi terdahulu, melihat hal-hal gaib, dan bahkan bertemu langsung dengan Allah SWT tanpa hijab penghalang.

Peristiwa Isra Miraj memberikan kekuatan dan keyakinan kepada Nabi serta umat Islam. Setelah mengalami cobaan dan kesedihan, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menjadi lebih kokoh dalam mengemban misi dakwah. Isra Miraj menjadi titik balik penting sebelum Nabi hijrah ke Madinah, di mana fase dakwah akan terus berlanjut dengan tantangan baru.

Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Rajab

Mengutip laman NU Online, ada beberapa amalan yang sebaiknya dikerjakan oleh umat Islam di bulan Rajab. Berikut ini adalah beberapa amalannya:

1. Membaca Doa Memasuki Bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma barik lana fi Rajab wa Sha'ban wa ballighna Ramadan.

Artinya:
Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.

2. Puasa Rajab

Puasa di bulan Rajab adalah ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Niat puasa Rajab dapat dilafalkan di malam atau siang hari. Lafal niat puasa Rajab di malam hari adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Rajaban lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.

Jika lupa membaca niat pada malam hari, detikers bisa membaca niat berikut ini pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma hadza al-yawmi 'an adaa'i sunnati Rajab lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.

Puasa Rajab dapat dilakukan beberapa hari, tidak ditentukan harinya, dan bisa mengikuti ketentuan hari-hari utama pada setiap bulan atau setiap pekan.

3. Sholat Sunnah Rajab

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab disunnahkan dan merupakan amalan yang kerap dilakukan oleh orang saleh pada masanya.

Menurutnya, melakukan puasa pada hari Kamis di bulan Rajab, diikuti dengan shalat sunah dua belas rakaat antara waktu Isya dan sepertiga malam, dapat membawa manfaat spiritual.

Dalam sholat sunnah ini, umat Islam dianjurkan membaca surat Al-Qadar dan Al-Ikhlas, diikuti dengan shalawat dan sujud sebanyak 70x, serta doa memohon kepada Allah atas hajat yang diinginkan setelah selesai shalat.

4. Memperbanyak Bersedekah

Bulan Rajab membawa nilai-nilai luhur, seperti rahmat, kemurahan Allah, dan kebaikan yang tak pernah kering. Menurut Sultan Auliya Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, "rajab" memiliki makna Rahmatullah, Juudullah, dan Birrullah.

Bersedekah di bulan Rajab dijanjikan pahala berlipat ganda, sejauh jarak terbang burung gagak yang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua, mencapai lima ratus tahun.

Demikian penjelasan mengenai bulan Rajab yang begitu istimewa bagi umat Islam. Mari sambut bulan Rajab 1445 H dengan memperbanyak ibadah!




(par/ahr)


Hide Ads