Bulan Rajab adalah bulan yang mulia. Hari pertama bulan Rajab 1446 H bertepatan dengan 1 Januari 2025. Umat Islam dianjurkan untuk memuliakan bulan ini.
Bagaimana cara memuliakannya? Ada orang yang memilih untuk berpuasa, ada yang memilih sering bersedekah, sering bangun malam untuk shalat sunnah, dan banyak lagi pilihan cara untuk memuliakan bulan Rajab.
Namun, sejumlah cendekiawan Muslim punya cara-cara khusus yang dia terapkan secara pribadi berdasarkan hasil pembacaannya atas nash-nash (teks) dalam Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya, yang dituliskan Syaikh Muhammad Amin Kurdi, seorang cendekiawan Muslim bermazhab Al-Syafi'i dalam kitabnya tentang keutamaan bulan Rajab: Dhou'u Siraaj Fii Fadli Rajab wa Qissatil Mi'raj.
Bagaimana cara memuliakan bulan Rajab menurut Syaikh Muhammad Amin Kurdi? Berikut rinciannya:
Sambutan untuk Bulan Rajab
Kitab yang ditulis Syaikh Muhammad Amin Kurdi itu dibuka dengan sambutan untuk bulan Rajab, sambutan untuk bulan mulia dan ajakan untuk orang-orang yang masih senang bermaksiat untuk segera bertaubat.
Muhammad Amin menulis: Wahai orang-orang yang masih bermaksiat, sungguh telah menghadap kepadamu bulan haram (mulia) bernama Rajab, maka hadapilah dia dengan perilaku taubat dari yang haram (dilarang).
Dia juga mengutip informasi-informasi tentang keutamaan bulan Rajab yang penuh berkah sehingga pada bulan ini pintu maaf bagi pelaku dosa dibuka, pintu keleluasaan bagi orang-orang miskin juga dibuka.
Muhammad Amin mengutip firman Allah SWT yang dia sebut termaktub dalam sebagian kitab-kitabnya:
"Allah Tabaaraka wa Ta'aala berfirman: Wahai hambaku, kuncilah untuk dirimu pintu maksiat, maka akan kubuka bagimu pintu kekhususan; Wahai hambaku, kuncilah pintu dosa, maka akan aku bukakan untukmu pintu ilmu-ilmu ghaib; Wahai hambaku, kuncilah pintu perselisihan, maka aku bukakan untukmu pintu keterbukaan (mukasyafah)."
Dia juga menulis: Berapa banyak dari manusia yang mendapati Rajab tapi tidak mendapati Sya'ban. Berapa banyak dari manusia yang mendapati keduanya tapi tidak mendapati Ramadan. Siapa yang bersenda gurau dengan umurnya sendiri, sungguh dia telah menyia-nyiakan waktu berladang. Siapa yang sia-sia waktu berladangnya, pasti akan sia-sia di waktu memanen.
6 Cara Memuliakan bulan Rajab
Syaikh Muhammad Amin Kurdi menyebutkan ada sejumlah cara untuk memuliakan bulan Rajab. Sebagian dari cara yang disebutkannya, telah banyak tersiar dalam hadits Nabi Muhammad SAW tentang afsus salaam, atau tebar salam.
Hormatilah bulan Rajab, kata Muhammad Amin, dengan cara:
1. Memperbanyak Puasa
Sejumlah puasa sunnah bisa dilakukan di bulan Rajab. Memperbanyak berpuasa pada bulan Rajab, sejak permulaan buan hingga penghujungnya, adalah bagian dari cara memuliakan bulan ini.
Umat Islam bisa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin-Kamis, puasa Daud, dan sejumlah puasa yang bernilai sunnah lainnya.
2. Menyesali Perbuatan Buruk di Masa Lalu
Nadaamah atau penyesalan atas perilaku maksiat di waktu lampau adalah bagian dari memuliakan bulan Rajab. Dalam penyesalan itu, tentu bukan untuk memunculkan rasa putus asa, melainkan untuk merenungi diri dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
3. Tebarkan Salam
Salam adalah keselamatan. Menebarkan salam berarti menebarkan keselamatan. Dalam hal menebar salam, sudah tentu untuk senantiasa mengucapkan Assalamu'alaikum jika berjumpa dengan orang lain sesama muslim. Namun, yang tak kalah penting adalah menebar perbuatan salam.
Hadis nabi menyebutkan, "seorang muslim itu baru dikatakan muslim jika orang lain sesama muslim selamat dari lisan dan perbuatannya".
4. Beri Makan Orang Lain
Food Not Bomb (makanan dong, bukan bom), demikian bunyi semangat sebuah gerakan sosial sewaktu perang dingin di Amerika. Nyatanya di dalam Islam juga, Rasulullah SAW telah mewanti-wanti untuk saling berbagi makanan. Kata Nabi: At'imut Tho'aam (bagikan makanan).
Perkataan nabi itu pula yang dikutip Syaikh Muhammad Amin Kurdi untuk memuliakan bulan Rajab. Dalam kitabnya itu, Amin Kurdi menjelaskan bahwa memuliakan bulan Rajab sangat boleh dengan cara berbagi makanan kepada sesama manusia.
5. Menyambung Silaturahmi
Berjumpa dengan orang lain dan memuliakannya sebagai sesama manusia dalam ikatan silaturahmi, bisa menjadi cara untuk memuliakan bulan Rajab.
Silaturahmi banyak manfaatnya. Selain perjumpaan atau percakapan via telepon dalam rangka silaturahmi mendapat rahmat Allah, silaturahmi juga dapat berdampak ekonomi.
Hadits nabi menyebutkan, "barang siapa yang berkehendak diluaskan rezekinya, maka sambunglah silaturahmi". Silaturahmi juga dianjurkan, meski bukan di bulan Rajab.
6. Shalat Malam Ketika Manusia Lelap
Memuliakan bulan Rajab bisa dengan cara mempersering bangun malam untuk mengerjakan salat. Pada malam hari, Al-Quran menyebutkan, umat muslim dianjurkan untuk bertahajud. Shalat tahajud bernilai nafilah atau sunat.
Malam hari memang kebanyakan orang terlelap dalam tidurnya. Maka, bangun malam untuk shalat sunat tahajud bernilai tinggi. Selain karena nilainya memang tinggi dan dapat mengangkat derajat pelakunya ke tempat yang mulia, kadar kesukaran melakukannya juga punya poin tidak kecil.
Dampak Memuliakan Bulan Rajab
Bulan Rajab adalah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Memuliakannya dengan cara-cara yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW tentu akan bernilai pahala juga akan berdampak pada diri pelakunya.
Lantas, apa dampak dari memuliakan bulan Rajab, misalnya dengan cara mengerjakan apa yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad Amin Kurdi?
Cara memuliakan bulan Rajab ala Syaikh Muhammad Kurdi dipungkas dengan pernyataan dampaknya. Dampak itu sejatinya adalah kutipan dari perkataan Rasulullah SAW.
Yakni, tadkhulul jannata bi salaam (anda sekalian akan masuk surga dengan damai). Kesimpulannya, mengerjakan sunnah nabi, apalagi di bulan Rajab akan membawa dampak surga untuk pelakunya.
(iqk/iqk)