3.817 Meter Persegi Ekosistem Terumbu Karang di Karimunjawa Rusak, Ini Sebabnya

3.817 Meter Persegi Ekosistem Terumbu Karang di Karimunjawa Rusak, Ini Sebabnya

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 11 Des 2023 19:32 WIB
Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa (TNKj), Widyastuti.
Foto: Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa (TNKj), Widyastuti. (Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Balai Taman Nasional Karimunjawa (TNKj) berjibaku bersama pihak terkait memulihkan ekosistem terumbu karang yang rusak akibat kapal kandas. Ada seluas total 3.817 meter persegi di 7 lokasi di Karimunjawa yang rusak ekosistem terumbu karangnya.

Kepala Balai TNKj, Widrastuti mengatakan sejak tahun 2016 hingga 2022, sudah ada 14 kapal kandas berbagai jenis dan ditambah dengan dua kapal lain tahun 2023 termasuk kapal minyak yang terbalik. Akibatnya terumbu karang di sekitar kapal kandas itu rusak.

"Seluruh kejadian kapal kandas di TNKj ditangani oleh Direktorat Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup-Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK," kata Widyastuti dalam Expose Media Kegiatan Pemilihan Ekosistem Terumbu Karang Akibatnya Kapal Kandas di Taman Nasional Karimunjawa yang digelar di Semarang, Senin (11/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, Karimunjawa merupakan kepulauan di mana ketika ada cuaca buruk, kapal-kapal merapat mengamankan perjalanan. Meski sebenarnya sudah disediakan kantong parkir kapal, namun saat keadaan darurat ternyata kapal berhenti di area terumbu karang.

"Karimunjawa itu kepulauan. Begitu ada kejadian angin besar mereka akan merapat," katanya.

ADVERTISEMENT

Penyelesaian dari kasus itu, yaitu penyelesaian di luar pengadilan mulai dari kegiatan verifikasi lapangan sampai dengan terjadi kesepakatan klaim ganti rugi yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada negara. Tahun ini TNKj mendapat anggaran Rp 3,5 miliar dari biaya ganti rugi itu.

"Skema pembayaran ganti rugi masuk ke Kementerian Keuangan, kemudian akan diambil alih dan dikembalikan ke Kementerian LHK," jelasnya.

Dari catatan Balai TNKj, pemulihan ekosistem terumbu karang akibat kapal kandas seluas 3.817 meter persegi di 7 lokasi, yaitu Perairan Pulau Tengah bagian barat seluas 1.420,3 m2, Perairan Pulau Clik bagian barat seluas 267,2 m2, Perairan Telaga seluas 52.5 m2, Perairan Mrican 1 seluas 1233,3 m2, Perairan Gosong Seloka 1 seluas 184,4 m2, Perairan Gosong Seloka 2 seluas 645,9 m2, dan Perairan Tanjung Gelam seluas 7,1 m2.

"Pemulihan ekosistem terumbu karang akibat kapal kandas seluas 3.817 m2 di 7 lokasi," tegas Widyastuti.

"Prosesnya panjang, mulai bulan Juni dan perencanaan dan bulan Agustus mulai pelaksanaan. Hingga Desember ini prosesnya sudah 94 persen," imbuhnya

Pemulihan ekosistem terumbu karang itu dilakukan dengan berbagai metode salah satunya metode media spider. Jadi media berbentuk jaring diletakkan di dasar laut kemudian dilakukan pembibitan terumbu karang.

"Terumbu karang bisa pulih sepenuhnya itu tidak hanya 6 bulan tapi 6-8 tahun," tegasnya.

Oleh sebab itu Widyastuti berharap semua pihak, tidak hanya warga, tapi pemilik kapal, pelaku wisata, hingga wisatawan ikut menjaga kelestarian terumbu karang di Karimunjawa. Total ada kurang lebih 6.947,11 hektare ekosistem terumbu karang di sana.

"Keterlibatan masyarakat dan mitra dalam perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi menjadi faktor penting dalam keberhasilan kegiatan pemulihan ekosistem terumbu karang ini," kata Widyastuti.




(apu/rih)


Hide Ads