Pengamat Sebut Program SMKN Jateng Contoh Political Will yang Baik

Pengamat Sebut Program SMKN Jateng Contoh Political Will yang Baik

Dea Duta Aulia - detikJateng
Kamis, 31 Agu 2023 21:35 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Presiden RI Joko Widodo
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Peneliti CYPR Boedi Rheza menyampaikan bahwa SMKN Jateng merupakan gagasan yang sudah seharusnya sejak lama dilakukan oleh gubernur lainnya, khususnya sejak otonomi daerah diterapkan. Menurutnya, hal itu merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan.

SMKN Jateng merupakan sekolah kejuruan gratis yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tak mampu yang digagas sejak 2014 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Program SMKN Jateng ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengantisipasi kebutuhan industri.

"Saya kira, program yang dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo adalah satu langkah maju dalam dunia pendidikan. Tidak semua gubernur dapat memikirkan inisiasi seperti ini," kata Boedi Rheza dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan bahwa program ini dapat direplikasi di daerah lain, terutama yang memiliki tingkat pengangguran tinggi.

"Dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja handal dan berkualitas. Jangan sampai ketika ada perusahaan atau industri yang ingin melakukan usaha namun kebingungan mencari tenaga kerja yang sesuai. Akhirnya justru mengambil tenaker dari luar daerah," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan program tersebut bisa direplikasi di daerah lain, terutama yang memiliki tingkat pengangguran tinggi.

"Dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja handal dan berkualitas. Jangan sampai ketika ada perusahaan atau industri yang ingin melakukan usaha namun kebingungan mencari tenaga kerja yang sesuai. Akhirnya justru mengambil tenaker dari luar daerah," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa jangan sampai penduduk lokal justru tidak menikmati kehadiran industri di daerahnya karena kualitas tenaga kerja setempat yang rendah.

Pola link and match yang digunakan untuk menyalurkan para lulusan untuk dapat langsung bekerja juga mendapatkan dukungan dari peneliti yang memiliki perhatian terhadap isu kependudukan.

"Apa yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo, dengan menggunakan link and match dengan industri dapat mempercepat penyaluran lulusan dan tidak menambah pengangguran," ungkapnya.

"Program ini seharusnya dapat direplikasi di daerah lain. Semua tergantung political will dari Kepala Daerah untuk memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja. Tanpa adanya political will yang kuat, tidak mungkin program seperti ini dapat dijalankan. Saya kira, pada level Gubernur, baru Pak Ganjar Pranowo saja yang memiliki inisiatif bagus seperti ini," sambungnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyebut SMKN Jateng jauh lebih baik dibanding SMK di provinsi-provinsi lain.

"Kalau saya melihat SMK di provinsi yang lain, ini juga jauh lebih bagus. Mesin-mesinnya, sampai ke CNC (Computer Numerical Control), semua mesin dasar, sampai CNC semuanya ada," kata Jokowi.

Inisiatif dalam bentuk program pembangunan SMK Negeri telah dilakukan di dua daerah lain yaitu Pati dan Purbalingga. 3 SMKN Jateng tersebut telah meluluskan 1.837 siswa sejak 2014.

Selain 3 sekolah yang telah didirikan, Ganjar Pranowo telah menambah 15 SMK semi boarding yang tersebar di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin. 15 sekolah ini dinamakan SMK Semi Boarding karena 30 siswa yang lolos seleksi dapat belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.

Pola Link and Match digunakan dalam bentuk kerja sama dengan banyak perusahaan. Kerja sama ini memungkinkan lulusan langsung terserap ke dunia kerja dan adanya fasilitas beasiswa untuk belajar ke luar negeri.

(akd/ega)


Hide Ads