Gelombang Tinggi, Nelayan Purworejo 2 Pekan Tak Berani Melaut

Gelombang Tinggi, Nelayan Purworejo 2 Pekan Tak Berani Melaut

Rinto Heksantoro - detikJateng
Jumat, 07 Jul 2023 09:35 WIB
Puluhan perahu nelayan terparkir di bibir Pantai Kertojayan, Kecamatan Grabag, Purworejo, Jumat (7/7/2023).
Puluhan perahu nelayan terparkir di bibir Pantai Kertojayan, Kecamatan Grabag, Purworejo, Jumat (7/7/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng.
Purworejo - Gelombang tinggi yang terjadi di perairan laut selatan Jawa membuat nelayan di Purworejo, Jawa Tengah tak berani melaut selama dua pekan. Kini mereka hanya bisa kerja sampingan bahkan ada yang menganggur sembari menunggu gelombang kembali normal sehingga bisa melaut kembali.

Puluhan perahu nelayan nampak terparkir di bibir Pantai Kertojayan, Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag, Purworejo. Para nelayan juga mengikat perahu mereka dengan tali tambang agar tidak terbawa gelombang yang menyapu hingga ke daratan.

"Sudah dua minggu ini nelayan tidak berani melaut karena gelombang tinggi. Kemarin sama hari ini juga besar banget ombaknya," kata salah satu nelayan, Tony (30) saat ditemui detikJateng di Pantai Kertojayan, Jumat (7/7/2023).

Keluhan serupa juga diutarakan oleh nelayan lain Mbah Kardi (60). Sembari menunggu gelombang normal kembali, kini ia hanya bisa merumput untuk memberi makan seekor sapi milik anaknya. Nelayan lain yang tak punya pekerjaan sampingan bahkan harus menganggur untuk sementara.

"Kalau yang nggak punya sampingan ya nganggur," ucapnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap juga mengeluarkan peringatan tinggi gelombang tinggi. Surat dengan No: ME.301/PD/06/CLP/VII/BMKG-2023 tersebut berlaku mulai tanggal 7 Juli 2023 pukul 07.00 WIB hingga tanggal 8 Juli 2023 pukul 07.00 WIB.

Dalam narasinya, BMKG menyebut bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa hingga Bali-NTB, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Arafuru.

Tinggi Gelombang 4,0-6,0 meter (sangat tinggi) berpeluang terjadi di:
- PERAIRAN SELATAN SUKABUMI
- PERAIRAN SELATAN CIANJUR
- PERAIRAN SELATAN GARUT
- PERAIRAN SELATAN TASIKMALAYA
- PERAIRAN SELATAN PANGANDARAN
- PERAIRAN SELATAN CILACAP
- PERAIRAN SELATAN KEBUMEN
- PERAIRAN SELATAN PURWOREJO
- PERAIRAN SELATAN YOGYAKARTA
- SAMUDERA HINDIA SELATAN SUKABUMI
- SAMUDERA HINDIA SELATAN CIANJUR
- SAMUDERA HINDIA SELATAN GARUT
- SAMUDERA HINDIA SELATAN TASIKMALAYA
- SAMUDERA HINDIA SELATAN PANGANDARAN
- SAMUDERA HINDIA SELATAN CILACAP
- SAMUDERA HINDIA SELATAN KEBUMEN
- SAMUDERA HINDIA SELATAN PURWOREJO
- SAMUDERA HINDIA SELATAN YOGYAKARTA

Tak lupa, BMKG juga mengingatkan tentang risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Masyarakat di sekitar pantai juga diimbau untuk selalu waspada.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," bunyi peringatan BMKG seperti dikutip detikJateng, Jumat (7/7).




(apl/apl)


Hide Ads