Cerita Nelayan Juwana Pati Tak Bisa Melaut gegara Ombak Tinggi

Cerita Nelayan Juwana Pati Tak Bisa Melaut gegara Ombak Tinggi

Dian Utoro Aji - detikJateng
Senin, 23 Des 2024 15:22 WIB
Kapal nelayan parkir di Pelabuhan Juwana, Kabupaten Pati, Senin (23/12/2024).
Kapal nelayan parkir di Pelabuhan Juwana, Kabupaten Pati, Senin (23/12/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Nelayan tradisional di Kecamatan Juwana, Pati, saat ini tidak bisa melaut karena terkendala ombak tinggi. Nelayan memprediksi kondisi cuaca yang kurang bersahabat ini berlangsung sampai Maret 2025.

Kondisi ini seperti dialami kelompok nelayan tradisional Silugonggo yang ada di Juwana. Kelompok nelayan ini memiliki 54 anggota. Sejak awal Desember, mereka masih bertahan menunggu cuaca kembali bersahabat.

Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Silugonggo Juwana, Munadirin mengatakan ketinggian ombak saat ini mencapai sekitar 3 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau musim Barat seperti ini jarang melaut. Karena memang kendala cuaca," kata Munadirin di Pati, Senin (23/12/2024).

"Nelayan tradisional kalau musim Barat ini ada hasil sebenarnya, cuman kendala cuaca, jarang sekali bisa melaut. Kalau berangkat sampai muara pun balik pulang nggak berani keluar," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Imbasnya, penghasilan nelayan tradisional di Juwana menurun drastis. Bahkan dalam beberapa hari tidak ada pemasukan sama sekali.

Biasanya sekali melaut mereka bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah sehari. Kini mereka terpaksa menganggur di rumah.

"Pendapatan menurun drastis saat ini. Biasanya (dapat ikan) satu kilogram sampai puluhan kilogram," ujar Munadirin.

Dia menjelaskan, satu kilogram rajungan harga jualnya Rp 60 ribu, ikan kembung Rp 12 ribu per kilogram, ikan bero Rp 8 ribu per kilogram. Munadirin berharap pemerintah daerah peduli dengan nasib nelayan tradisional yang sedang terkendala cuaca.

Sementara itu Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana, Agus Monang Leonard mengatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan terkait dengan cuaca buruk sejak 18 Desember 2024 kepada nelayan di Juwana.

Dalam suratnya ini cuaca buruk disebut akan berlangsung sampai akhir Desember 2024.

"Diimbau pemilik kapal atau nelayan dapat meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan informasi dari BMKG," kata Agus.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads