Gelombang Tinggi Melanda, Nelayan Pantai Congot Sudah 4 Hari Tak Melaut

Gelombang Tinggi Melanda, Nelayan Pantai Congot Sudah 4 Hari Tak Melaut

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Rabu, 11 Des 2024 18:42 WIB
Perahu nelayan bersandar saat gelombang tinggi menerjang Pantai Congot, Kulon Progo, Rabu (11/12/2024).
Perahu nelayan bersandar saat gelombang tinggi menerjang Pantai Congot, Kulon Progo, Rabu (11/12/2024). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja)
Kulon Progo -

Seluruh nelayan di Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kulon Progo, libur melaut sejak beberapa hari terakhir. Fenomena gelombang tinggi yang tengah melanda dinilai terlalu membahayakan bagi nelayan.

Salah satu nelayan di Congot, Joharsono (51) mengaku sudah empat hari terakhir tidak melaut efek gelombang tinggi. Menurutnya kondisi gelombang laut saat ini terlalu berbahaya bagi nelayan jika tetap nekat mencari ikan.

"Ya karena faktor kondisi alam ini tidak mendukung, karena gelombang dan cuaca memburuk. Sementara ini kondisi gelombang laut memang kurang bersahabat, sehingga kami libur dulu. Karena memang kami hanya nelayan jadi belum ada kerjaan, atau nganggur," ucap Johar saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Congot, Rabu (11/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johar mengatakan tinggi gelombang saat ini mencapai lebih dari 3 meter, dari normalnya 1-1,5 meter. Selain gelombang, kecepatan angin turut meningkat sehingga makin menyulitkan nelayan.

"Tingginya sekarang 3 meteran mas, ditambah kondisi angin yang kencang banget. Akhirnya ya sulit kalau mau masuk ke laut," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Johar mengaku cukup kecewa dengan kondisi saat ini. Sebab peningkatan gelombang laut bersamaan dengan musim panen ikan bawal yang sekarang harganya bisa tembus hingga Rp 300 ribu per kilogram.

"Padahal ini sudah masuk musim ikan bawal. Tapi kadang campur dengan udang dan lobster. Harga bawal sendiri lumayan bisa sampai Rp 300 ribu per kg," ucapnya.

Johar menyebut seluruh nelayan di Congot sudah memutuskan tidak melaut sementara waktu. Sebagai informasi jumlah nelayan yang aktif di pantai ini mencapai 12 orang dan seluruhnya telah menepikan perahu mereka.

Pantauan detikJogja di lokasi, tampak perahu nelayan bersandar di Pantai Congot. Sejauh mata memandang tidak terlihat adanya aktivitas nelayan. Hanya nampak sejumlah orang yang sedang memancing tepat di bibir pantai.

Sekretaris SRI Wilayah V Kulon Progo, Danang Susanto menyatakan seluruh aktivitas nelayan di Kulon Progo berhenti total karena adanya peningkatan gelombang.

"Untuk aktivitas nelayan beberapa hari ini memang tidak melaut karena tinggi gelombang tersebut sangat berbahaya untuk nelayan," ujarnya.

Danang mengatakan dari hasil pengamatan dan informasi BMKG diketahui ketinggian gelombang berkisar 3-4 meter, berlangsung sejak hari Senin kemarin. Peningkatan ini disebabkan karena perubahan musim.

"Untuk perkiraan tinggi gelombang bisa 3 sampai 4 meter. Penyebabnya karena angin juga cukup kencang dan perubahan cuaca," ucapnya.

Danang mengatakan tinggi gelombang diprediksi turun pada dua hingga tiga hari ke depan. Sebelum gelombang benar-benar turun, pihaknya mengimbau kepada nelayan dan pengunjung pantai Kulon Progo untuk tidak terlalu mendekati laut.

"Untuk itu imbauan kepada pengunjung agar selalu hati-hati dan jangan terlalu dekat dengan di pantai karena berbahaya," ujarnya.




(aku/dil)

Hide Ads