Pengemis di Pati viral karena terekam kamera mangku purel alias merangkul lady companion (LC). Pria bernama Aris Munaji (40) itu kini mengaku kapok mengemis dan berniat mencari pekerjaan.
Video pengemis yang viral itu salah satunya diunggah akun Instagram @patisakpore. Setelah viral, Satpol PP Kabupaten Pati pun turun tangan mencari pengemis tersebut.
Aris pun akhirnya diciduk dan dikenai sanksi. Saat diwawancara di Kantor Satpol PP Pati, Aris mengaku videonya berkaraoke diambil pada Senin (3/7/2023) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu dia dan dua teman sekampungnya pergi karaoke di siang bolong. Video itu pun diambil oleh temannya sendiri.
"Yang meminjam HP teman aku untuk video, tapi tidak tahu kok ternyata diviralkan, tidak tahu siapa yang viralkan, intinya temanku yang minjam HP yang rekam video," kata Aris di kantor Satpol PP Pati, Selasa (4/7).
Dia mengaku baru sekali itu karaoke dnegan LC atau mangku purel. Aris pun mengaku iuran dengan ketiga temannya masing-masing Rp 250 ribu.
"Kalau itu (karaoke peluk LC) baru sekali itu. Iuran Rp 250 ribu bertiga," ujarnya.
Setelah videonya mangku purel viral, Aris mengaku kapok mengemis lagi. Dia kaget ketika beritanya menjadi viral.
"Pokoknya saya tidak tahulah, kok beritanya sampai tersebar, cukup itu saja. Saya menyesal saya tidak tahu malah tersebar di Instagram, di TV," kata Aris saat ditemui di rumahnya di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Kamis (6/7).
![]() |
Aris pun mengaku baru sekali itu berkaraoke. Dia mengaku hanya mengikuti ajakan teman. Berbeda dengan keterangan sebelumnya yang mengaku iuran, Aris kini mengaku berkaraoke dibayari temannya, bukan dari hasil meminta-minta.
"Baru pertama kali, itu diajak teman, tidak hasil ngamen, uang pribadi teman saya. Tidak mengeluarkan uang," ujarnya.
Videonya yang viral mangku purel itu pun membuatnya kapok. Aris kini menganggur di rumah.
"Kapok, terus tersebar di mana-mana, video ke mana-mana saya tidak tahu. Baru diajak ini, sekitar empat hari, yang merekam teman aku yang mengajak. Intinya saya tidak tahu," jelasnya.
Selengkapnya di halaman berikut.
"Ya mau pekerjaan lain, tapi belum tahu. Pekerjaan belum ada," akunya.
Dia mengaku sudah lebih dari dua tahun menjadi pengemis di jalanan Pati. Selama menjadi pengemis, sudah beberapa kali dia diciduk Satpol PP Pati.
"Di Pati sudah lama, mungkin dua tahun lebih, sudah ditangkap Satpol PP tiga kali," terangnya.
Aris Ternyata dari Keluarga Mampu
Aris sebelumnya mengaku mengemis karena terlilit utang. Saat ditemui di rumahnya, ternyata rumah Aris terbilang lebih bagus dari tetangganya.
Kepala Desa Tegalharjo Pandoyo saat dimintai konfirmasi menyebut Aris berasal dari keluarga mampu. Orang tua Aris bekerja sebagai petani dan memiliki toko. Begitu pula dengan kakak Aris yang juga memiliki toko.
"Mas Aris ini sesungguhnya dari keluarga untuk ukuran masyarakat Tegalharjo ini keluarga yang mampu, orang tuanya sangat mampu," kata Pandoyo kepada wartawan di lokasi.
"Oleh karena saya berani mengatakan tidak benar, karena hasil minta-minta untuk karaoke, karena dia keluarga yang cukup mampu," sambung Pandoyo.
Pandoyo menyebut Aris memiliki keterbatasan fisik. Dia pun menduga hal itu yang membuat Aris yang sempat membantu orang tuanya memilih mengemis di jalanan.
"Hanya mungkin karena ada beberapa keterbatasan Mas Aris fisik ataupun apa bersangkutan jati diri, akhirnya salah mengaplikasikan diri barang kali salah saja keinginan untuk cari jati diri malah jatuhnya ke kafe," tutur Pandoyo.
Simak Video "Video: Pengemis Bawa Uang Rp 5,7 Juta Saat Dirazia Satpol PP Gorontalo"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)