Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Maccini Baji mengimbau nelayan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk tidak melaut dalam tiga hari ke depan. Imbauan ini menindaklanjuti peringatan dini BMKG terkait potensi gelombang tinggi dan angin kencang.
"Saya sarankan kalau tidak mendesak lebih baik tunggu dulu 3 hari ke depan sambil tunggu informasi dari BMKG karena kita ketahui bulan-bulan begini sudah sangat rawan (melaut)," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Maccini Baji, Johansyah kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).
Diketahui, Dermaga Maccini Baji terletak di Kelurahan Pundata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep. Dermaga ini merupakan salah satu dermaga penyeberangan untuk lalu lintas ke wilayah kepulauan Pangkep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johansyah mengatakan, BMKG Makassar telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk tiga hari ke depan yakni pada 5-7 Desember. Johansyah menyebutkan dalam pengumuman tersebut kecepatan angin 10-25 knot dan ketinggian gelombang saat ini 0,75 sampai 1,25 meter.
"Pengumuman dari BMKG untuk 3 hari ke depan, itu hujannya sedang, kecepatan angin antara 10 sampai 25 knot dan ketinggian gelombang 0,75 sampai 1,25 dan itu berpotensi sampai 2,5 meter," ucapnya.
Mengingat wilayah Pangkep yang sangat luas, kata dia, maka kemungkinan ketinggian ombak dan kecepatan angin di wilayah perairan terluar Pangkep melebihi prakiraan BMKG. Ia menyebutkan, perairan Pangkep yang berbatasan dengan Makassar dan Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat rawan dengan gelombang tinggi.
"Tapi ini (prakiraan cuaca) mungkin untuk Pangkep daerah dekat sini karena Pangkep itu luas wilayahnya sampai ke perbatasan NTB, Makassar, dan lain-lain itu yang paling rawan tinggi ombaknya," ucapnya.
Johansyah mengatakan, kapal jenis KLM atau kapal yang berkapasitas di bawah 30 GT (Groos Ton) atau kapal nelayan hendaknya tidak berlayar. Sementara untuk kapal yang kapasitasnya di atas 30 GT masih aman berlayar.
"Dengan kondisi sekarang yang paling berisiko itu kapal-kapal KLM atau kapal nelayan yang GT-nya kecil yang 30 GT ke bawah sebaiknya jangan berlayar. Kalau untuk kapal besar ini masih aman," ujarnya.
(asm/hsr)