Kesaksian Warga Terdampak Banjir Cilacap: Biasanya Tak Pernah Seperti Ini

Kesaksian Warga Terdampak Banjir Cilacap: Biasanya Tak Pernah Seperti Ini

Anang Firmansyah - detikJateng
Jumat, 28 Apr 2023 12:53 WIB
Sejumlah warga mengungsi akibat banjir melanda wilayah perkotaan Kabupaten Cilacap, Kamis (27/4/2023) malam.
Sejumlah warga mengungsi akibat banjir melanda wilayah perkotaan Kabupaten Cilacap, Kamis (27/4/2023) malam. Foto: dok. BPBD Cilacap
Cilacap -

Banjir sempat melanda tiga kecamatan di perkotaan Kabupaten Cilacap, Kamis (27/4) malam. Jalanan di kawasan tersebut sempat terendam banjir dengan ketinggian bervariasi.

Lusi (25), warga Jalan Logawa, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, mengungkapkan dirinya tidak menyangka jika hujan lebat pada pukul 18.30 WIB kemarin memicu banjir di lingkungan rumahnya.

"Selama saya lahir di sini baru pernah mengalami banjir separah ini. Biasanya tidak pernah seperti ini," kata Lusi kepada detikJateng, Jumat (28/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketinggian air di lingkungan rumahnya sekitar 30 cm. Beruntung air tidak sampai masuk ke dalam rumah sehingga dirinya tidak perlu mengungsi.

"Tadi pagi sudah surut. Air tergenang di jalan saja, tidak sampai masuk rumah. Alhamdulillah jadi bisa aktivitas seperti biasa," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Analis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan saat ini kegiatan masyarakat adalah pembersihan rumah dan fasilitas umum.

"Jadi sudah surut semuanya untuk tiga kecamatan dari Utara, Tengah, dan Selatan. Kemudian kegiatan masyarakat sekarang adalah pembersihan rumah dan fasilitas umum," terangnya.

Sebagian warga saat ini masih bertahan di pengungsian dan tersebar di beberapa tempat karena rumahnya kotor. Pihaknya juga telah mendirikan dapur umum terpusat.

"Mereka memilih mengungsi karena rumahnya belum bersih. Jadi mereka bertahan di pengungsian," ujarnya.

Warga yang mengungsi terdiri dari berbagai usia. Namun pihaknya saat ini tengah fokus untuk mendata kelompok rentan.

"Kami prioritaskan perhatian untuk kelompok rentan di setiap pengungsian seperti balita, ibu hamil atau ibu menyusui, lansia serta disabilitas," ujarnya.

Potensi Hujan Lebat

BPBD masih mewaspadai terjadinya hujan di Cilacap hari ini. Berdasarkan prediksi dari BMKG dalam beberapa jam ke depan Cilacap akan kembali diguyur hujan.

"Sudah surut semua, tetapi ini kan perkiraan cuaca 3-6 jam ke depan akan hujan lebat lagi," kata Gatot.

"Saat ini cuaca terang, dari tadi pagi subuh sudah surut. Nanti area mana yang akan diprediksi hujan akan dipertegas lagi, sub zona per kecamatan atau per distrik akan kelihatan," lanjutnya.

Dirinya menjelaskan hujan berdampak banjir di wilayah perkotaan Cilacap karena bersamaan dengan pasang air laut.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Kebetulan pada saat banjir terjadi air pasang laut sedang di titik tertinggi. Jadi air itu tertahan tidak bisa ke laut. Begitu tadi pagi sudah turun ya lancar buang ke muara," ungkapnya.

Sementara itu, dari laporan BMKG Jawa Tengah, terdapat dua titik wilayah di Kabupaten Cilacap yang diprediksi akan turun hujan hingga pukul 14.00 WIB. Yaitu wilayah Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu.

Banjir Landa Cilacap Kota

Diberitakan sebelumnya, sejumlah kelurahan di wilayah perkotaan Kabupaten Cilacap sempat terendam banjir pada Kamis (27/4) malam. Banjir melanda wilayah Kecamatan Cilacap Selatan, Tengah dan Utara.

Analis Kebencanaan BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo menjelaskan banjir dipicu hujan lebat yang terjadi sejak pukul 18.30 WIB kemarin.

"Banjir dipicu karena hujan lebat disertai petir di wilayah Cilacap Utara, Tengah, dan Selatan sampai dengan pukul 22.30 WIB. Intensitas hujan sangat tinggi diperkirakan sampai 100 mm. Artinya sangat lebat sampai ekstrem," kata Gatot kepada wartawan, Jumat (28/4).

Menurutnya untuk wilayah terdampak di Cilacap Selatan, ada di Kelurahan Tambakreja, Sidakaya, dan Tegalkamukyan. Kecamatan Cilacap Tengah di Kelurahan Donan dan Gunungsimping. Sementara Kecamatan Cilacap Utara di Kelurahan Kebon manis, Gumilir, dan Mertasinga.

"Banjir kali ini diperparah dengan drainase tidak dapat menampung volume air dalam jumlah besar sehingga terjadi banjir," terangnya.

Dirinya menjelaskan pada saat terjadi banjir ketinggian air bervariasi. Selain di jalan, banjir juga masuk ke rumah warga di beberapa wilayah.

"Ketinggian air antara 10 cm sampai dengan 150 cm. Kondisi pengungsi tadi malam tercatat ada 224 jiwa. Yang tersebar dalam beberapa tempat pengungsian. Tapi tadi pagi kita update data pengungsi sebanyak 753 jiwa tersebar di beberapa tempat," jelasnya.

Lokasi pengungsian di antaranya di Gedung Muhammadiyah Jalan Jenderal Sudirman, Balai RT Jalan Semangka, Masjid Al Manar Jalan Kendeng, dan Masjid Kantor Pajak di Kalidonan.

Dirinya menyebut tadi malam tim gabungan dari BPBD, Basarnas, RAPI, Tagana, MDMC, dan relawan bergerak untuk mengevakuasi warga terdampak karena air naik dengan cepat. Tim SAR gabungan langsung mendirikan dapur umum terpadu yang berada di Gedung Muhammadiyah.

Halaman 2 dari 2
(rih/apl)


Hide Ads