4 Dalil Tentang Nuzulul Quran dan Proses Diturunkannya Al-Quran

4 Dalil Tentang Nuzulul Quran dan Proses Diturunkannya Al-Quran

Noris Roby Setiawan - detikJateng
Sabtu, 08 Apr 2023 13:48 WIB
Pengelola menunjukkan koleksi Al Quran jumbo di Museum Gusjigang, Kudus, Jawa Tengah, Senin (27/3/2023). Museum tersebut menyimpan puluhan koleksi Al-Quran kuno seperti Al Quran jumbo, AL Quran mini Istanbul Turki, Al Quran berbahan kulit sapi hingga Al Quran dari daun lontar yang berusia tiga abad. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.
4 Dalil Tentang Nuzulul Quran dan Proses Diturunkannya Al-Quran/Foto : Ilustrasi/Al-Qur'an (Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Solo -

Bulan Ramadhan merupakan bulan paling mulia dari 12 bulan lainnya dalam kalender Islam. Di bulan ini terdapat berbagai macam keutamaan dan kemuliaan. Salah satunya yaitu peristiwa diturunkannya Al-Quran. Berikut ini 4 dalil mengenai peristiwa Nuzulul Quran dan proses diturunkannya Al-Quran.

Kitab yang kemudian menjadi pedoman dan tuntunan bagi umat manusia untuk keluar dari masa kegelapan menuju masa yang terang benderang. Sehingga setiap tahun umat Islam akan memperingati peristiwa penurunan Al-Quran tersebut.

Menurut berbagai sumber, Allah pertama kali menurunkan AL-Quran kepada Rasulullah SAW dengan perantara Malaikat Jibril pada 17 Ramadhan 610 Masehi. Kala itu Rasulullah SAW tengah beribadah dan berdiam diri di Gua Hira.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalil Nuzulul Quran

1. Surat Al-Baqarah Ayat 185

Dalil utama yang digunakan oleh para ulama mengenai peristiwa diturunkannya Al-Quran di bulan Ramadhan adalah Qs.Surat Al-Baqarah Ayat 185 sebagai berikut :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

ADVERTISEMENT

Artinya "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

2. Surat Al-Qadar

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Arab latin: Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr. Wa mā adrāka mā lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in). Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr(i).

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

3. Surat Al-Anfal Ayat 41

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya : "Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

4. Al-Alaq Ayat 1-5

Surat Al Alaq ayat 1-5 merupakan wahyu yang pertama kali diterima oleh Rasulullah. Sekaligus sebagai penanda awal dimulainya peradaban Islam. Kala itu Rasulullah SAW menerima wahyu ini saat berada di Gua Hira pada 17 Ramadhan. Berikut ini merupakan bunyi Qs.Al Alaq ayat 1-5.

ا اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantara qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq, 96:1-5)

Proses Diturunkannya Al-Quran

Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam secara garis besar melalui 3 tahapan sebelum akhirnya diterima oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut ini tahapan penurunan Al-Quran dikutip detikJateng, Jumat (7/4/2023) dari Maulana Dwi Kurniasih, Dyah Ayu Lestari, Ahmad Fauzi dalam Jurnal Mimbar Agama Budaya dengan judul "Hikmah Penurunan Al-Quran Secara Berangsur" tahun 2020.

1. Tahapan Pertama 'Lauh Mahfuzh'

Tahapan pertama, penyampaian Alquran dari Allah kepada 'Lauh Al-Mahfudz' maksudnya adalah sebelum Alquran diturunkan oleh Allah kepada utusannya di dunia yakni Nabi Muhammad SAW, lembaran-lembaran Alquran terlebih dahulu dipersiapkan, dipelihara, dan ditulis di Lauh Al-Mahfudz.

2. Tahapan Kedua 'Bayt Al-Izzah'

Pada tahapan kedua ini Al-Quran telah diturunkan oleh secara keseluruhan untuk disimpan di langit paling bawah atau langit dunia yang bernama Bayt Al-Izzah.

3. Tahapan Ketiga 'Dunia'

Dalam fase ini Al-Quran mulai diturunkan dari 'Bayt Al-Izzah' kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap atau berangsur-angsur dengan perantara Malaikat Jibril.

Artikel ini ditulis oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/ams)


Hide Ads