Nuzulul Quran merupakan peristiwa pertama kali turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Nuzulul Quran diperingati setiap 17 Ramadan yang bertepatan dengan hari ini, 17 Maret 2025.
Dalam hadits riwayat Ibnu Abbas RA dijelaskan bahwa Al-Quran diturunkan dalam dua proses yang berbeda "Al Quran diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian diturunkan sesudah itu sepanjang 20-an tahun".
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut Mahmud Yunus Daulay mengatakan bahwa Al-Quran diturunkan pertama kali dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan. Hal itu dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya : "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)."
Mahmud menjelaskan bahwa pada saat pertama kali turunnya ayat Al-Quran, yakni Al-Alaq ayat 1-5, nabi tengah berada di Gua Hira. Pada saat itu juga lah Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul.
"Dengan demikian, Nuzulul Qur'an ini selalu diperingati pada 17 Ramadan karena pada tanggal 17 Ramadan lah Al Qur'an itu diturunkan pertama kali dari Baitul Izzah atau langit bumi kepada Nabi Muhammad. Peristiwanya terjadi di Gua Hira, sekaligus ini pertanda bahwa Muhammad disahkan Allah sebagai nabi dan rasul," kata Mahmud dalam program kultum detikSumut, Senin (17/3/2025).
Kewajiban untuk Mengamalkan Al Quran
Mahmud menjelaskan bahwa Al Quran telah diturunkan lebih dari 1.400 tahun lalu sebagai pedoman hidup manusia. Menurutnya, sudah seharusnya manusia mengimani Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari.
Dalam surat Al-Anfal ayat 2 dijelaskan:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ ٢
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal".
"Di samping kita membaca, kita juga harus mengerti dan memahami karena target dari baca Qur'an itu bukan hanya menambah pahala tapi kita harus mengamalkan Al Qur'an dalam hidup kita dan membumikan Al Qur'an dalam hidup dan keseharian kita," jelasnya.
Mahmud menyebut bahwa orang-orang yang mengimani Al Quran tapi tidak mengamalkannya, menjadi kalangan orang yang merugi. Bahkan, dalam Surah Taha Ayat 124, Allah memberikan ancaman bagi orang yang tidak mengamalkan Al Quran.
Ayat tersebut berbunyi:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Artinya: "Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta".
"Maka banyak nanti manusia di dunia ini yang buta tapi di akhirat dia bisa melihat. Namun, tidak kalah juga banyak manusia yang bisa melihat di dunia, tapi di akhirat dia dibutakan oleh Allah karena dia mendurhakai ayat Al Qur'an. Semoga kita bisa mengimani Al Qur'an, sehingga kita bisa menjadi orang orang yang mulia di sisi Allah," tutupnya.
(mjy/mjy)