Dikutip dari buku berjudul 'I'tikaf, Qiyamul Lail, Shalat Ied dan Zakat al-Fithr di Tengah Wabah' karya Isnan Ansory, qiyamul lail secara bahasa bermakna berdiri (qiyam) di malam hari (al-lail) dalam rangkaian ritual ibadah sholat. Sholat qiyamul lail ini tidak terbatas jenisnya, setiap ibadah sholat yang dilakukan pada malam hari akan terhitung qiyamul lail.
Maka dari itu di sholat qiyamul lail di bulan Ramadhan mencakup setiap sholat malam yang dimulai dari sejak terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Meliputi sholat fardhu Maghrib dan Isya', sholat rawatib qobliyah dan ba'diyyah maghrib isya', sholat tarawih, sholat tahajud, sholat witir dan sholat-sholat lainnya yang dilakukan di malam hari.
Rasulullah SAW memberikan anjuran kepada umat-Nya untuk melakukan sholat qiyamul lail sebanyak-banyaknya di bulan Ramadhan karena sholat qiyamul lail memiliki kemuliaan yang luar biasa. Kita dapat melakukan sholat qiyamul lail secara khusus pada malam-malam di bulan Ramadhan sebagai wasilah agar mendapatkan ampunan dari Allah SWT sesuai dengan hadits berikut.
Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap ridho-Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari Muslim)
Adapun penjelasan mengenai beberapa sholat qiyamul lail yang bisa diamalkan di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
1. Sholat Tarawih
Dikutip dari buku berjudul 'Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail' karya Ustadz Rusdianto, sholat tarawih merupakan sholat qiyamul lail yang hanya dikerjakan di bulan Ramadhan saja. Sholat tarawih termasuk salah satu sholat sunnah muakad yaitu sholat sunnah yang selalu dikerjakan Nabi Muhammad SAW.
Sholat tarawih dilakukan bisa dilakukan pada saat selesai sholat Isya sampai fajar tiba. Sholat ini bisa dikerjakan secara sendirian maupun berjamaah di masjid. Rasulullah SAW mengerjakan sholat tarawih sebanyak delapan rakaat dengan tiga rakaat witir. Adapun para sahabatNya mengerjakan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat dengan tiga witir.
"Orang-orang yang mengerjakan shalat pada masa Umar Bin Khattab pada bulan Ramadhan sebanyak dua puluh tiga." (HR. Imam Malik).
Keutamaan dari melaksanakan sholat qiyamul lail di bulan Ramadhan ini sangatlah banyak, salah satunya dalam hadits.
"Siapa yang mendirikan (sholat) qiyamu Ramadhan dengan penuh keimanan dan tidak mengharap apa pun, selain ridha Allah Swt., maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu." (HR. Bukhari).
Baca juga: Malam Nuzulul Quran 2023 dan Amalannya |
2. Sholat Tahajud
Dikutip dari laman resmi NU, sholat tahajud termasuk ke dalam sholat qiyamul lail yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan. Sholat tahajud merupakan sholat malam yang dilakukan sesudah tidur dan jumlah rakaatnya sendiri tidak terbatas. Berikut dalil yang berhubungan dengan ibadah qiyamul lail yaitu sholat tahajud.
والنفل المطلق بالليل أفضل منه بالنهار ومن النفل المطلق قيام الليل وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديما يسمى تهجدا
Artinya, "Shalat sunnah mutlak di malam hari lebih utama daripada shalat sunnah mutlak di siang hari. Salah satu shalat sunnah mutlak adalah shalat qiyamul lail. Bila qiyamul lail dilakukan setelah tidur, sekalipun hanya tidur di waktu maghrib atau setelah shalat Isya yang di taqdim dengan maghrib, maka shalat malam itu disebut tahajud," (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2002 M/1422 H], halaman 113).
Keutamaan dari sholat tahajud adalah kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, sesuai dalil berikut.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya, "Pada sebagian malam, tahajudlah sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji," (Surat Al-Isra ayat 79).
3. Sholat Witir
Dikutip dari sumber yang sama, sholat witir merupakan sholat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk diamalkan dalam Islam. Pelaksanaan waktu sholat witir dimulai setelah melaksanakan sholat Isya' sampai dengan terbit fajar shadiq sehingga termasuk ke dalam sholat qiyamul lail. Namun, waktu yang paling utama untuk melaksanakannya adalah pada akhir malam, sebagai penutup dari segala ibadah qiyamul lail yang sudah dilakukan, seperti pada hadits berikut.
اِجْعَلُوْا اٰخِرَ صَلَاتِكُمْ مِنَ الَّليْلِ وِتْراً
Artinya : "Jadikanlah akhir shalat kalian semua di malam hari dengan dengan shalat witir" (Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, [Bairut: Darul Fikr, Damaskus, 2010], juz II, h. 185).
Jumlah rakaat untuk sholat witir tidak ada ketentuan secara khusus, asalkan dilakukan dengan jumlah rakaat ganjil, hal tersebut seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits.
اَلْوِتْرُ حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِخَمْسٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثٍ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِوَاحِدَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Artinya : "(Shalat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barangsiapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah." (HR Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Demikian informasi mengenai sholat qiyamul lail di bulan Ramadhan dan tentunya juga bisa dikerjakan pada malam Nuzulul Quran, semoga bermanfaat ya Lur!
Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apl/ahr)