Qiyamul lail adalah salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim, terutama di bulan Ramadhan. Ibadah ini mencakup berbagai jenis Salat malam yang dikerjakan setelah Salat Isya hingga sebelum terbit fajar. Waktu terbaik untuk menunaikan qiyamul lail adalah pada sepertiga malam terakhir, di mana keberkahan dan rahmat Allah SWT turun lebih banyak.
Lantas, tahukah detikers apa saja qiyamul lail yang dapat dikerjakan di bulan Ramadhan? Berikut detikSumut sajikan informasinya.
Makna dan Anjuran Qiyamul Lail
Secara harfiah, qiyamul lail berarti "berdiri di malam hari". Saiful Hadi El-Sutha dalam bukunya Ajalmu Tidak Menunggu Tobatmu menyatakan bahwa Allah SWT memerintahkan setiap orang beriman untuk rutin melaksanakan qiyamul lail, khususnya dengan memperbanyak tasbih dan menunaikan sholat malam. Ibadah ini memiliki keutamaan besar, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Insan ayat 26:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَٱسْجُدْ لَهُۥ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
Artinya: "Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari." (QS Al-Insan: 26).
Selain itu, dalam Al-Qur'an surat Al-Muzammil ayat 6, Allah SWT juga berfirman:
إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا
Artinya: "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." (QS Al-Muzammil: 6).
Dari ayat-ayat ini, jelas bahwa qiyamul lail memberikan ketenangan dan kekhusyukan dalam beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Amalan Qiyamul Lail yang Bisa Dikerjakan di Bulan Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, ada beberapa amalan qiyamul lail yang dianjurkan untuk dilakukan agar semakin meningkatkan kualitas ibadah. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Salat Tarawih
Salat tarawih adalah salah satu bentuk qiyamul lail yang khusus dikerjakan pada bulan Ramadhan. Salat ini dikenal sebagai qiyamu Ramadhan di masa Rasulullah SAW. Salat tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah maupun sendiri, dengan jumlah rakaat 8 atau 20.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan Salat pada malam Ramadhan dengan iman dan karena Allah, niscaya diampunkan dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).
2. Salat Tahajud
Salat tahajud merupakan ibadah malam yang dikerjakan setelah tidur terlebih dahulu. Jumlah rakaatnya minimal dua dan bisa dilakukan hingga mendekati waktu subuh. Waktu paling utama untuk melaksanakan Salat tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Israa' ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: "Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS Al-Israa': 79).
3. Salat Witir
Salat witir merupakan penutup dari rangkaian ibadah qiyamul lail. Salat ini memiliki jumlah rakaat ganjil, mulai dari satu hingga sebelas rakaat.
Dalam sebuah hadits, Aisyah RA berkata:
"Setiap malam Rasulullah SAW berwitir pada permulaan malam, tengah malam, akhir malam dan witirnya berakhir sampai (hampir) terbit fajar." (HR Al-Jamaah).
(afb/afb)