Aktivitas penambangan pasir dan batu di Sungai Woro, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah tidak terpengaruh erupsi dan guguran awan panas Gunung Merapi. Penambang tetap beraktivitas seperti biasa meskipun jumlah penambang berkurang.
Pantauan detikJateng aktivitas penambangan di atas Dam Karangbutan, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang tetap berlangsung. Truk lalu lalang di alur sungai meskipun tidak banyak.
Para penambang manual di alur sungai dengan berkelompok masih beraktivitas di ceruk-ceruk tebing. Demikian pula penambang dengan alat berat di atas alur sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini hari Minggu jadi agak sepi. Erupsi biasa saja kegiatan karena belum ada larangan dari pemerintah, " ungkap Kasan (23) warga Desa Sidorejo kepada detikJateng di lokasi, Minggu (12/3/2023) siang.
Menurut Kasan, setelah erupsi warga tetap beraktivitas seperti biasa menambang. Hanya saja warga menjauhi alur yang lebih atas seperti di wilayah objek wisata Kali Talang.
"Yang dekat puncak itu seperti di Kali Talang tapi sepi. Saya pilih disini (atas dam) karena jaraknya masih jauh 6-8 kilometer dari puncak," terang Kasan.
Bagi warga, sambung Kasan, yang penting adalah kewaspadaan saat menambang. Meski menambang tetap melihat puncak Gunung Merapi setiap saat.
"Ya kita lihat puncaknya, kemarin terlihat dari sini cukup besar gugurannya. Tapi hari ini tidak ada apa - apa, kita biasanya mantau juga lewat sirine dari kampung," imbuh Kasan.
Siswanto, sopir truk pasir menyatakan meski erupsi kegiatan tambang jalan terus. Hanya agak sepi karena hari Minggu.
"Ini ya tetep ada tapi agak sepi karena hari Minggu dan juga pada Sadranan. Guguran juga ke barat, bukan ke arah sini," ungkap Siswanto kepada detikJateng di lokasi.
Menurut Siswanto, sejauh ini belum ada pelarangan penambangan di Sungai Woro. Yang dilarang sepengetahuan warga jaraknya 3 kilometer.
Kapolsek Kemalang AKP Suharto menyatakan belum ada instruksi pelarangan aktivitas tambang di Sungai Woro. Kecuali yang direkomendasikan dikosongkan di jarak 3 kilometer dari puncak.
"Untuk pelarangan belum ada karena informasinya yang 3 kilometer dari puncak saja. Tapi tetep kita imbau, kita patroli untuk tetap waspada menjaga keselamatan," jelas Suharto kepada detikJateng.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) erupsi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan ada luncuran awan panas dari Gunung Merapi pada siang ini.
"Terjadi awan panas guguran di Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB," tulis BPPTKG dalam keterangan resminya yang diterima detikJateng, Sabtu (11/3/2023).
(ahr/ahr)