Kehebatan Abdullah Mudzakir (18) diakui perusahaan teknologi dunia, Google. Murid kelas XII SMKN 8 Kota Semarang itu mampu menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google.
Berikut 7 fakta murid SMK Semarang mampu jebol keamanan Google itu sebagai white hat hacker atau bug hunter.
1. Tahun 2021
Pemuda yang tinggal di Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, itu mampu menemukan bug atau celah rentan dalam sistem Google.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini semacam sayembara menemukan bug di Google, beberapa perusahaan memang ada sayembara menemukan bug dan yang berhasil diberikan hadiah. Ini sebenarnya sudah lama sih tahun 2021 awal sayembaranya. Alhamdulillah berhasil setelah mencoba beberapa kali," ujar Mudzakir saat ditemui detikJateng di rumahnya, Sabtu (4/3/2023).
Ia mengaku proses menemukan bug itu tidaklah mudah. Bahkan, setelah ia berhasil menemukan bug itu, Google tak serta-merta percaya. Mudzakir dan pihak Google bahkan sempat berdebat selama beberapa hari.
2. Lima Kali Ikut Sayembara Google
Ia mengakui menembus Google tidaklah mudah. Ia bahkan 5 kali mengikuti sayembara bug hunting di Google.
"Sudah coba 5 kali tapi baru berhasil 1 kali yang kemarin itu, yang awal 2021. Sebelumnya ndak berhasil," ujarnya.
3. Bug Berbahaya
Ia menjelaskan bug yang ia temukan ternyata termasuk yang sangat rentan dan membahayakan. Bahkan, menurut Google temuannya sangat penting dan berharga bagi sistem yang mereka miliki.
"Itu termasuk bug yang sangat berbahaya dan rentan, awalnya Google nolak itu karena memang sebelumnya tidak ada. Makanya tadi itu sempat terjadi perdebatan," sebutnya.
4. Dapat Hadiah USD 5.000
Ia bahkan diganjar hadiah sebanyak USD 5.000 atau setara dengan Rp 75 juta karena keberhasilannya itu.
"Terus akhirnya kita report ke Google tapi awalnya, Google nolak dan bilang kalau itu nggak valid, terus kita adu argumen gitu kan. Akhirnya kita menang kan terus kita dikasih 5.000 dolar sama hall of fame buat apresiasi," jelasnya.
Uang jutaan itu kemudian diberikan kepada orang tuanya. Bungsu dari tiga bersaudara itu juga membeli laptop dan mengikuti kursus internasional untuk mengembangkan kemampuannya.
"Uangnya dikasih ke ibu, beli laptop sama ikut kursus online di luar negeri supaya lebih meningkat lagi kemampuannya," tandasnya.
5. Laptop Kreditan
Perjuangan Mudzakir sebagai seorang white hat hacker atau bug hunter tidaklah mudah. Ia mengawalinya dengan laptop hasil utangan orang tuanya.
"Awal mula ngoding itu dari kelas 9 SMP, iseng saja karena penasaran mikirnya keren gitu. Terus di rumah ada laptop punya kakak, itu laptopnya masih utang. Terus dari situ belajar, otodidak, setiap hari ke angkringan buat WiFi-an," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Sabtu (4/3).
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
6. Autodidak
Kemahiran Mudzakir dalam dunia IT dan coding ia peroleh secara autodidak. Ayah Mudzakkir seorang guru ngaji dan tilawah, sementara ibunya, ibu rumah tangga yang sesekali menerima pesanan keripik kacang hijau atau tumpi. Selepas, SMP Mudzakir kemudian meneruskan sekolahnya di SMKN 8 Kota Semarang.
"Belajar sendiri, autodidak terus waktu mau lanjut cari sekolah yang ada jurusan codingnya, ternyata di SMK 8 di Kota Semarang. Tapi kebanyakan tetap belajar sendiri, ikut kursus-kursus juga," jelasnya.
Awalnya ia fokus melakukan coding. Ia ingin menciptakan website atau aplikasi. Namun, karena rumit, Mudzakir akhirnya beralih sebagai bug hunter atau pemburu bug di sistem internet.
"Awalnya itu belajarnya coding, coba bikin aplikasi atau website atau sistem ternyata rumit minta ampun. Akhirnya sekarang beralih jadi bug hunter lebih enak cari kerawanan atau celah di suatu sistem," jelasnya
Berkat keahliannya itu, Mudzakir kemudian dilirik oleh sebuah perusahaan. Ia mendapat pekerjaan untuk mencari bug di aplikasi atau di sebuah sistem.
"Alhamdulillah sekarang sudah kerja sambil sekolah. Kerjanya dari rumah, cari bug semacam itu lah, program pengungkapan kerentanan," sebutnya.
7. Kata Pihak Sekolah
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Sekolah SMKN 8 Kota Semarang, Harti, membenarkan capaian prestasi anak muridnya itu. Harti menyebut Mudzakir memang menonjol di bidang cyber security.
"Iya benar (dapat penghargaan dari Google), awal tahun 2021. Abdullah Mudzakir menonjol dalam projek maupun prestasi. Sekolah memberi apresiasi pada setiap projek yang dikerjakan oleh setiap siswa pada gelar projek setiap akhir semester," ujar Harti.
"Sekolah sangat bangga atas prestasinya, menjadi ikon profil siswa SMKN 8 Semarang yang bisa kerja, mandiri, santun dan kreatif sesuai tagline Direktorat SMK. Sesuai visi sekolah yaitu terwujudnya lulusan yang kompeten dan berkarakter IDOLA (inovatif disiplin kolaboratif)," imbuhnya.
Simak Video "Video Fitur Baru yang Dihadirkan di Layanan SMS Gratis HP Android "
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)