Waduk Gajah Mungkur Siaga Merah, Sinyal Waspada Luapan Bengawan Solo

Round-Up

Waduk Gajah Mungkur Siaga Merah, Sinyal Waspada Luapan Bengawan Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 03 Mar 2023 07:00 WIB
Pembukaan pintu spillway di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Foto diunggah Sabtu (18/2/2023).
Pembukaan pintu spillway di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Foto diunggah Sabtu (18/2/2023). (Foto: dok. Istimewa)
Solo -

Curah hujan tinggi membuat ketinggian air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri terus meningkat. Hingga Kamis (2/3/2023), elevasi air di waduk tersebut dalam kondisi siaga merah.

"Ya benar. Per jam 13.00 WIB tadi elevasi Wonogiri (WGM) sudah masuk ke siaga merah," kata Humas Jasa Tirta I Didit Priambodo kepada wartawan, Kamis (2/3).

Ia mengatakan Tinggi Muka Air (TMA) di WGM mencapai 137.25 mdpl. Sedangkan batas status siaga merah Waduk Gajah Mungkur adalah jika ketinggian air mencapai 137.20 mdpl.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan, level siaga di WGM untuk menentukan langkah pengoperasian bendungan. Untuk kondisi di sungai Bengawan Solo ada batasan siaga tersendiri.

Terkait kondisi kebencanaan, kata dia, pihaknya selalu berkoordinasi dengan BPBD. Pengoperasian spillway di Waduk Wonogiri serta data debit terinformasikan ke BPBD dan BBWS Bengawan Solo secara berkala.

ADVERTISEMENT

Limpasan Capai 298 Meter Kubik per Detik

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri Sri Maryati membenarkan terkait masuknya status WGM ke siaga merah dari PJT I.

Pada Kamis pukul 16.00 WIB TMA di WGM masih 137.25 mdpl. Pada sore ini air yang dilepaskan dengan debit 240 meter kubik per detik dari pintu air tersebut (spillway). Selain itu, limpasan air dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di waduk tersebut debitnya 58 meter per detik.

Sehingga, total air yang dikeluarkan dan masuk ke aliran Bengawan Solo dari waduk itu mencapai 298 meter kubik per detik.

Bengawan Solo Meluap di Wonogiri

Diketahui, aliran Bengawan Solo di wilayah Wonogiri meluap hingga ke permukiman warga. Puluhan kepala keluarga (KK) di kawasan Kecamatan Wonogiri Kota terpaksa harus mengungsi.

Sri Maryati mengatakan berdasarkan laporan yang dia terima siang ini ada 33 rumah yang terendam di kawasan Wonogiri Kota. Puluhan rumah yang terdampak itu tersebar di Kelurahan Giripurwo dan Kelurahan Giritirto. Dengan rincian di Giripurwo sebanyak 19 rumah dan di Giritirto sebanyak 14 rumah.

Sri mengatakan, air mulai naik sekitar pukul 00.00 WIB Rabu (1/3) malam. Sementara itu pada Kamis (2/3) tinggi genangan air yang masuk ke permukiman warga rata-rata sekitar 50 sentimeter.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Sragen. Simak di halaman selanjutnya.

Picu Banjir di Sragen

Banjir juga melanda Kabupaten Sragen. Sejumlah wilayah masih terendam dan ratusan warga terdampak.

Kepala BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi di Sragen sejak Selasa (28/2) lalu.

"Ada beberapa wilayah yang masih terendam, beberapa wilayah sudah ada yang surut. Banjir karena intensitas hujan sejak Selasa lalu, dari sungai kota yang ke Bengawan Solo," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Kamis (2/3).

Agus mengungkapkan ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir yakni Masaran, Plupuh, Tanon, Sidoharjo, Sragen Kota, Gesi, dan Sukodono. "Untuk yang di Masaran sudah mulai berangsur surut," jelasnya.

Agus mengungkapkan banjir terjadi sejak Rabu (1/3) malam. Meski begitu, sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi.

"Warga yang terdampak ada juga di beberapa wilayah Dukuh Sribit, Tanon, Tangkil juga ada. Kalau ratusan yang terdampak iya, tapi jumlah pastinya berapa kita masih mendata, tapi tidak ada yang mengungsi, masih bertahan di rumah masing-masing," terangnya.

Menurutnya, banjir di Sragen ini meredam sejumlah rumah hingga sawah dan jalan. Selain itu juga beberapa sekolah sehingga para siswa diliburkan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Waduk Gajah Mungkur Dipenuhi Sampah"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/aku)


Hide Ads