Bengawan Solo di wilayah Wonogiri meluap hingga menggenangi permukiman warga. Puluhan kepala keluarga (KK) di kawasan Kecamatan Wonogiri Kota terpaksa mengungsi.
"Iya benar, air dari aliran Bengawan Solo meluap ke permukiman. Ada bebera warga yang terdampak," kata Kasi Pencegaan dan Kesiapsiagaan BPBD Wonogiri Sri Maryati kepada detikJateng, Kamis (2/3/2023).
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang dia terima siang ini ada 33 rumah yang terendam di kawasan Wonogiri Kota. Puluhan rumah yang terdampak itu tersebar di Kelurahan Giripurwo dan Kelurahan Giritirto. Dengan rincian di Giripurwo sebanyak 19 rumah dan di Giritirto sebanyak 14 rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu data akumulasi sementara. Siang ini mereka (warga yang terdampak) dalam proses mengamankan barang-barang. Mereka mengungsi ke tetangga atau keluarga terdekat yang lebih aman," ungkap dia.
Sri mengatakan air Bengawan Solo mulai naik sekitar pukul 00.00 WIB tadi malam. Saat ini tinggi genangan air yang masuk ke permukiman warga rata-rata sekitar 50 sentimeter.
"Itu sudah langganan. Ada pemberitahuan awal. Mereka sudah bersiap-siap, termasuk para perangkat du kelurahan dan kecamatan sudah mengkondisikan," ujar dia.
Sri mengungkapkan banjir genangan itu disebabkan karena luapan air dari Waduk Gajah Mungkut (WGM), karena outflow di pintu spillway WGM naik. Hal itu bisa terjadi karena cuaca di Wonogiri, khususnya di daerah hulu hujan dengan intensitas tinggi.
"Hujannya dari tadi malam. Elevasi di WGM naik, akhirnya outflow-nya juga dinaikkan. Ini sudah sesuai SOP. Setiap ada penambahan atau pengurangan outflow kami selalu diberitahu oleh Jasa Tirta," kata Sri.
Sri memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir itu. Namun ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada.
(ams/sip)