Banjir melanda Kabupaten Sragen. Sejumlah wilayah masih terendam dan ratusan warga terdampak.
Kepala BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi di Sragen sejak Selasa (28/2) lalu.
"Ada beberapa wilayah yang masih terendam, beberapa wilayah sudah ada yang surut. Banjir karena intensitas hujan sejak Selasa lalu, dari sungai kota yang ke Bengawan Solo," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Kamis (2/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengungkapkan ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir yakni Masaran, Plupuh, Tanon, Sidoharjo, Sragen Kota, Gesi, dan Sukodono. "Untuk yang di Masaran sudah mulai berangsur surut," jelasnya.
Agus mengungkapkan banjir terjadi sejak Rabu (1/3) malam. Meski begitu, sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi.
"Warga yang terdampak ada juga di beberapa wilayah Dukuh Sribit, Tanon, Tangkil juga ada. Kalau ratusan yang terdampak iya, tapi jumlah pastinya berapa kita masih mendata, tapi tidak ada yang mengungsi, masih bertahan di rumah masing-masing," terangnya.
Agus mengungkapkan sudah didirikan dapur umum di tiap desa yang terdampak banjir untuk mendukung logistik.
Menurutnya, banjir di Sragen ini meredam sejumlah rumah hingga sawah dan jalan. Selain itu juga beberapa sekolah sehingga para siswa diliburkan.
"Sekolahnya kebanjiran, jadi sekolah diliburkan. Berapa sekolah itu nanti di Dinas Pendidikan ya," pungkasnya.
(rih/ahr)